ANALISIS ASAL MULA ARSITEKTUR BANJAR STUDI KASUS : ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH BUBUNGAN TINGGI

Ira Mentayani(1),


(1) Prodi Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)

Abstract

The purpose of this research is to find out germinal of traditional Banjarese architecture in South Kalimantan. Using descriptive analysis method based on existing literature and the empirical evidence, hence it can be found germinal of  the traditional Banjarese architecture. Architecture that lifted as a comparison  is a traditional  architecture of Rumah Bubungan Tinggi (House of High Cam). Rumah Bubungan Tinggi is a traditional Banjarese architecture coming from  architecture of Malay that exists on coastal area. It has been formed far before the Banjarese formed itself. In its growth, the culture of  Dayak dan Java tribes and including Islam had also influenced. Physically, the environmental condition become primary factor of its physical form.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali asal mula arsitektur tradisional Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Dengan metode analisis deskriptif berdasar literatur yang ada dan bukti empiris, maka dapat ditemukankenali asal mula arsitektur Masyarakat Banjar. Arsitektur yang diangkat sebagai perbandingan adalah arsitektur tradisional Rumah Bubungan Tinggi. Rumah Bubungan Tinggi adalah arsitektur tradisional Masyarakat Banjar yang berasal dari arsitektur masyarakat Melayu yang ada di pesisir, yang telah terbentuk jauh sebelum terbentuknya Masyarakat Banjar. Dalam perkembangannya, kebudayaan Suku Dayak dan Jawa, serta ajaran Islam turut pula mempengaruhi. Secara fisik, kondisi lingkungan alam menjadi faktor utama bentuk/wujud fisik.

Keywords

germinal; Banjarese; Rumah Bubungan Tinggi (House of High Cam); Asal mula; Masyarakat Banjar; Rumah Bubungan Tinggi

Full Text:

PDF

References

Daud, Alfani. 1997. Islam dan Masyarakat Banjar : Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Mahmud, M. Irfan. 1999. “Hubungan Primordial dan Tuntutan Hak Historis Jawa atas Banjarmasin”. Naditira Widya. No. 03/1999. Banjarmasin : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

Robert, K. Yin.1996. Studi Kasus, Desain dan Metoda. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Saleh, M. Idwar. 1977. Rumah Tradisional Banjar, Rumah Bubungan Tinggi. Dirjen Kebudayaan. Depdikbud Prop. Kalimantan Selatan. Banjarbaru : Museum Negeri Lambung Mangkurat

Saleh, M.Idwar .1977. Sejarah Daerah Kalimantan Selatan. Dirjen Kebudayaan.

Banjarmasin: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah

Saliya, Yuswadi. 1999. “Arsitektur Tradisional Indonesia: Beberapa Catatan Pendahuluan. Monumen dan Situs Indonesia. (ICOMOS)

Sellato, Bernard. 1989. Naga dan Burung Enggang. terj.Winarsih Arifin

Shihab, Alwi. 2001. Islam Sufistik. Bandung : MIZAN

Usman, H.A. Gazali. et. al. 1996. Integrasi Nasional, Suatu Pendekatan Budaya Daerah Kalimantan Selatan. Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah Kalimantan Selatan. Banjarmasin: CV Prisma Muda Banjarmasin

Yatim, Badri. 1998. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Refbacks

  • There are currently no refbacks.