PEMODELAN BANGKITAN TRANSPORTASI BERBASIS RUMAH TANGGA

Sigit Tjahyono(1),


(1) Teknik Sipil, Akademi Teknik Wacana Manunggal (ATWM) Semarang

Abstract

About 3% from household total at semarang live in housing,  or around 15.000 family in all  semarang. Total will evoke rising movement at every day. This watchfulness aims to composed model rising movement that come from housing. Looked for influential factors towards rising movement in housing location, so that can be used to predict magnitude  rising that will happen suppose be built new housing location. Sample is taken at nine housing locations that represent 3 housings class. Watchfulness is done by using structured interview technique by using kuesioner. Model arrangement is done by using doubled linear regression technique. Movement total (trip) as bound variable (dependent variable) while variable other as free variable (independent variable). Rising trip in luxurious housing is influenced by : (1) family income, (2) vehicle occupant total moment take a trip, (3) family member total in house, (4) car total that has, (5) motorcycle total that has, (6) child total that school / work. In intermediate housing is being influenced by: (1) sex that be family head, (2) vehicle occupant total moment take a trip, (3) family member total in house, (4) that pair, (5) child total that school / work. In simple housing is influenced by: (1) sex that be family head, (2) family head age, (3) family income each month, (4) vehicle occupant total moment take a trip, (5) family member total in house, (6) that pair, (7) child total that school / work.

Sekitar 3% dari total rumah tangga di Semarang tinggal di perumahan, atau sekitar 15.000 keluarga di seluruh Semarang yang akan mendorong peningkatan pergerakan setiap hari. Kewaspadaan ini bertujuan untuk menyusun model peningkatan pergerakan yang berasal dari perumahan. Mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap meningkatnya gerakan di lokasi perumahan, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi besarnya kenaikan yang akan terjadi pada lokasi perumahan baru. Sampel tersebut diambil di sembilan lokasi perumahan yang mewakili kelas 3 perumahan. Kewaspadaan dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner. Pengaturan model dilakukan dengan menggunakan teknik regresi linier dua kali lipat. Gerakan total (perjalanan) sebagai variabel terikat (variabel), sementara variabel lainnya sebagai variabel bebas (independen variabel). Meningkatnya perjalanan di perumahan mewah dipengaruhi oleh: (1) pendapatan keluarga, (2) jumlah penghuni kendaraan saat melakukan perjalanan, (3) jumlah anggota keluarga di rumah, (4) total jumlah mobil yang dimiliki, (5) total jumlah sepeda motor yang memiliki , (6) jumlah anak sekolah / kerja. Di perumahan menengah dipengaruhi oleh: (1) jenis kelamin kepala keluarga, (2) jumlah penghuni kendaraan saat melakukan perjalanan, (3) jumlah anggota keluarga di rumah, (4) pasangan, (5) jumlah anak sekolah / bekerja. Di perumahan sederhana dipengaruhi oleh: (1) jenis kelamin kepala keluarga, (2) umur kepala keluarga, (3) penghasilan keluarga setiap bulan, (4) jumlah penumpang kendaraan saat melakukan perjalanan, (5) jumlah anggota keluarga di rumah , (6) pasangan, (7) jumlah anak sekolah/kerja.

Keywords

trip generation; rising movement; free variable; bound variable; perjalanan generasi; kenaikan pergerakan; variabel bebas; variabel terikat

Full Text:

PDF

References

Bappeda Kota Semarang. 2005. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2005 – 2015. Semarang: Pemkot Press.

BPS Kota Jakarta. 2005. Statistik Perumahan dan Lingkungannya. Jakarta: Susenas.

BPS Kota Semarang. 2007. Semarang dalam Angka Tahun 2007. Semarang: BPS Press.

Tamin, OZ. 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.

Urtuzar, JD and Wilumsen, LG. 2004. Modelling Transport. England: Willey & Sons Ltd

Refbacks

  • There are currently no refbacks.