FENOMENA RETAIL DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG

Bitta Pigawati(1),


(1) Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Abstract

The development of shopping centers have a high competition. Bussiness competition development of retail shopping centers are fast nearby locations, and it will lead to pressure the market, also it have a weakening effect on the carrying capacity of the region. What if the competition is at the same location and target the same market? This study has aims to assess the sitting Alfamart and Indomaret stores in the District Tembalang and Banyumanik, based on the teory of location through geographic analysis approach that emphasizes aspects of deployment and interaction in space include: characteristic, distribution patterns. And distribution area as determining the location of retail. Analysis include: the characteristics of retail, distribution patterns of retail, and distribution services territory as well as determining the location of retail. The result showed the existence of overlapping service areas. Location retail closer to the market rather than raw materials. The nearby retail location doesn’t cause a problem because the number of demand more than the number of supply.

Perkembangan pusat belanja khususnya retail cenderung mengalami kompetisi yang sangat pesat. Persaingan bisnis merupakan kondisi umum dan normal dalam sistem perekonomian. Fenomena perkembangan pusat belanja retail yang cepat pada lokasi yang berdekatan akan menimbulkan tekanan pasar serta berpengaruh pada melemahnya daya dukung wilayah. Bagaimana jika persaingan tersebut berada pada lokasi yang sama dan target pasar yang sama pula? Fenomena ini terlihat pada keberadaan lokasi toko Indomaret dan Alfamart di kawasan pendidikan Tembalang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penentuan lokasi toko Indomaret dan Alfamart di Kecamatan Tembalan dan Banyumanik yang ditinjau berdasarkan teori lokasi melalui pendekatan analisa geografi yang menekankan pada aspek penyebaran dan interaksi dalam ruang. Kajian penentuan lokasi retail di kawasan pendidikan Tembalang meliputi : karakteristik, pola sebaran retail, distribusi wilayah pelayanan serta  strategi penentuan lokasi retail.  Hasil penelitian menunjukkan adanya wilayah layanan yang tumpang tindih. Strategi pemilihan lokasi lebih mendekati pasar daripada bahan baku meskipun target pasar kedua toko ini sama namun pada kenyataannya menimbulkan masalah sebagai pesaing karena jumlah demand lebih banyak daripada jumlah supply.

Keywords

location; retail; education area; lokasi; retail; kawasan pendidikan

Full Text:

PDF

References

Bintarto. 1979. Metode Analisa Geografi, , Jakarta: LP3ES

Beckmann, Mn. 1968. Location Theory. New York: Random House.

Duncan and Hollander. 1979. Programmed learning and For Retailing, Modern Concept and Cases. California: Wodsworth.Inc.

Hartshorn. 1980. Interpreting The City, An Urban Geography. New York: John Wiley and Sons

King, L. 1981. Central Place Theory. New York: Sage Publication

Lusch. 1982. Management of Retailing Enterprises. California: Woodsworth Inc.

Pustaka, Balai. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Riznur Masrun. 2007. Arahan Pemanfaatan Ruang Bagi Pelayanan Minimarket di Kota Tangerang. Penelitian Tidak Diterbitkan. Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Undip Semarang.

Setneg. 2007. Perpres No. 112 Tahun 2007 tentang tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern. Jakarta

Utami. 2006. Manajemen Ritel, Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat

Refbacks

  • There are currently no refbacks.