PENGARUH BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK TERHADAP KINERJA JALAN UTAMA KAWASAN PERUMAHAN BUKIT BANARAN SEMARANG

Supriyono -(1),


(1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of trip generation resident of the area's major roads Housing performance Hill Banaran Semarang. Research problem is the number of family members who work / school, educational level, total spending, and the number of vehicles that affect the number of trips. This study used survey methods with quantitative approaches. The research sample was 290 families / homes with proportional stratified random sampling technique. The results showed that 37.6% of families have 2 vehicles and 27.9% had 3 vehicles. Travel Characteristics of Population in the Region Housing Bukit Banaran Semarang, 87.7% use the bike for daily activities. Semarang destination travel locations are Central (27.1%), Gajahmungkur (20.9%), South Semarang (15.3%) and others spread in various districts throughout the city of Semarang. The route is skipped Kelud direction (71%), the direction Bendan (20.7%) and the other in the direction of Sekaran. Conclusions of research that zone 1: Y = 781.48 families/day, zone 2: Y = 518.46 families/day, Zone 3: Y - 414.89 families/ day, zone 4: Y = 420 families/day. Effect of trip generation 220.7 pcu / h whereas the effect predicted rise of the Year 2012 = 264 pcu / h, and Year 2017 = 384 pcu / h less than the capacity of the main housing area at Bukit Banaran 1284.91 pcu / hour.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh bangkitan perjalanan penduduk terhadap kinerja jalan utama kawasan Perumahan Bukit Banaran Semarang. Permasalahan penelitian adalah jumlah anggota keluarga yang bekerja/sekolah, tingkat pendidikan, jumlah pengeluaran, dan jumlah kendaraan yang mempengaruhi jumlah perjalanan. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah 290 keluarga / rumah dengan teknik proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 37,6% keluarga memiliki 2 kendaraan dan 27,9% memiliki 3 kendaraan. Karakteristik Perjalanan Penduduk di Kawasan Perumahan Bukit Banaran Semarang, 87,7% menggunakan sepeda motor untuk aktivitas sehari-hari. Tujuan lokasi perjalanan adalah Semarang Tengah (27,1%), Gajahmungkur (20,9%), Semarang Selatan (15,3%) dan lainnya menyebar di berbagai kecamatan seluruh Kota Semarang. Rute yang di lewati adalah arah Kelud (71%), arah Bendan (20,7%) dan yang lainnya ke arah Sekaran. Simpulan penelitian bahwa zona 1 : Y = 781,48 kel/hari, zona 2 : Y = 518.46 kel/hari, Zona 3 : Y - 414,89 kel/hari, zona 4 : Y = 420 kel/hari. Pengaruh bangkitan perjalanan 220,7 smp/jam sedangkan prediksi pengaruh bangkitan Tahun 2012 = 264 smp/jam, dan Tahun 2017 = 384 smp/jam lebih kecil daripada kapasitas jalan utama kawasan Perumahan Bukit Banaran sebesar 1284,91 smp/jam.

Keywords

trips generation; main street; bangkitan perjalanan; jalan utama

Full Text:

PDF

References

Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2009, Kota Semarang dalam Angka.

Blang, C.D., 1986, Perumahan dan Permukiman Sebagai Kebutuhan Pokok. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta : Direktorat Jendral Bina Marga.

Duldjaeni, N., 1992, Geografi Baru, Bandung : Alumni.

Manual Kapasitas Jalan Indonesia 2008, Program Kaji, Semarang : Program Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang

Morlok, E.K., 1988, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta : Erlangga.

Sari, D.N., 2003, Bangkitan Perjalanan Penduduk di Tlogosari Semarang, Jurusan Perencanaan Wilayah Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

Sudjana, 2002, Metode Statistika, Bandung : Tarsito.

Sugiyono, 2002, Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.

Tamin, O.Z., 2000, Perencanaandan Pemodelan, Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Warpani, S., 1981, Perencanaan Transportasi, Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Warpani, S., 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.