KAJIAN RUANG TERBUKA TERHADAP INTERAKSI ANTAR PENGHUNI DI PERUMAHAN TEPI KOTA SEMARANG

Arie Taveriyanto(1), Teguh Prihanto(2),


(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
(2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Abstract

Target that wish reached in this research are: to find the planning pattern of  housing open spaces in urban fringe area, to study the impacts of open space to social living; and to find the functional factors of open space toward the housing environment.The researcher applied a rationalistic approach which the objects are not detached from the context. Rationalistic based on grand concept that may be as grand theory. The design of rationalistic approach built from the results of previous research, the contextual theories and the expert’s minds.The results of this research: First, the planning pattern of housing open spaces are: (1) located at the centre of site and became the orientation of the houses where placed around it; (2) a part of housing main street; (3) formed in a geometrical pattern (rectangular or triangular pattern); (4) the rectangular pattern used as a playground and the triangular pattern used as a green open space; (5) used cut and fill method to manage the topographical condition.

Riset ini memiliki tujuan untuk: menemukan pola perencanaan ruang terbuka perumahan di urban fringe area, mengkaji dampak keberadaan ruang terbuka perumahan terhadap kehidupan sosial penghuninya dan menemukan faktor-faktor pendukung peran ruang terbuka terhadap lingkungan perumahan. Peneliti menggunakan pendekatan rasionalistik yang menuntut sifat holistik, obyek diteliti tanpa dilepaskan dari konteksnya. Rasionalistik bertolak dari konstruksi teori, “grand concept” yang mungkin sudah merupakan “grand theory”. Desain penelitian rasionalistik yang bertolak dari kerangka teori, dibangun dari pemaknaan hasil penelitian terdahulu, teori-teori yang dikenal dan buah pikiran para pakar. Pola perencanaan ruang terbuka di perumahan urban fringe area (daerah pinggir kota) pada umumnya adalah: (1) terletak di tengah area perumahan dan menjadi pusat orientasi bangunan-bangunan (rumah) yang ada di sekelilingnya, sehingga organisasi ruang yang terbentuk adalah organisasi memusat; (2) merupakan bagian dari jaringan jalan utama perumahan; (3) mempunyai bentuk geometris persegi maupun segitiga; (4) bentuk geometris persegi umumnya berfungsi sebagai lapangan olah raga (ruang terbuka berbentuk geometris persegi) dan sebagai ruang terbuka hijau (ruang terbuka berbentuk segitiga); (5) perlakuan terhadap kondisi topografi berkontur dengan pernyesuaian lereng dan perataan lahan menggunakan metode cut and fill.


Keywords

open space; housing; pattern; social; ruang terbuka; perumahan; pola; sosial

Full Text:

PDF

References

Bel, Paul, A. e.a.,, 1996. Environmental Psychology. Fort Worth: Harcourt Brace College Publisher,.

Darmiwati R., 2000. Studi Ruang Bersama Dalam Rumah Susun Bagi Penghuni Berpenghasilan Rendah. Surabaya: Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Petra,Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol.28, No.2,Desember 2000:114-122

Saragih, John. F. B, 2007. Keberlanjutan Ruang Bermain Anak di Permukiman Rumah Sederhana. Jakarta: Jurusan Arsitektur Universitas Bina Nusantara

SNI 03-6968-2003, 2003. Spesifikasi Tempat Bermain di Ruang Terbuka Lingkungan Rumah Susun Sederhana. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional

SNI 03-1733-2004. 2004. Standard Nasional Indonesia Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan . Jakarta: Badan Standardisasi Nasional

Soekanto S, 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

UU No.4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman

Refbacks

  • There are currently no refbacks.