Ketahanan Keluarga sebagai Peningkatan Pemberdayaan Keluarga bagi Anggota PKK

Muarifuddin Muarifuddin(1), Achmad Rifai RC.(2), Joko Sutarto(3), Tri Joko Raharjo(4), Amin Yusuf(5),


(1) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
(3) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
(4) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
(5) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat memiliki fungsi strategis dalam mengembangkan kualitas sumberdaya manusia. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman dan peranserta anggota PKK dalam meningkatkan pembangunan masyarakat melalui penyuluhan ketahanan keluarga di Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang sebagai peningkatan pemberdayaan keluarga. Manfaat pengabdian ini adalah dimilikinya pemahaman dan peranserta anggota PKK dalam meningkatkan ketahanan keluarga yang dapat ditularkan kepada masyarakat sekitarnya sebagai bentuk turut serta dalam pembangunan bangsa. Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan penyuluhan melalui penyampaian materi, diskusi dan curah pendapat. Selain itu, peserta diajak mengisi survei ketahanan keluarga. Hasil kegiatan pengabdian melalui penyuluhan ini bagi peserta yaitu anggota PKK dapat meningkatkan pemahaman ketahanan keluarga sebagai upaya peningkatan pembangunan masyarakat. Sehingga anggota PKK dapat berpartisipasi dengan mensosialisasikan dimensi, variabel, dan indikator dari ketahanan keluarga kepada warga masyarakat sekitarnya. Selain itu anggota PKK juga berupaya meningkatkan kriteria ketahanan keluarganya masing-masing.

Full Text:

PDF

References

Frankenberger, T.R., & Caston, M.K.Mc. (1998). The Household Livelihood Security Concept. Food, Nutrition, and Agriculture Journal, 22: 30-33.

Indopolitika.com. (2019). Angka Perceraian di Kota Semarang Tinggi, Setiap Hari Ada 300 an Lebih Janda Baru. https://indopolitika.com/angka-perceraian-di-kota-semarang-tinggi-setiap-hari-ada-300-an-lebih-janda-baru/

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2016). Pembangunan Ketahanan Keluarga. Jakarta: Kementerian Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan Badan Pusat Statistika.

Kurnia, R. (2019). Pedoman umum PKK (pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga). Jakarta: Bee Media Pustaka.

Sochib, M. (1998). Pola asuh orangtua dalam membantu anak mengembangkan disiplin diri. Jakarta: Rineka Cipta.

Solopos.com. (2020). 3.821 Pasangan Di Semarang Ajukan Cerai, Ini Alasannya?. https://www.solopos.com/3-821-pasangan-di-semarang-ajukan-cerai-ini-alasannya-1041254.

Sumaryadi, I. N. (2010). Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Citra Utama.

Sumodiningrat, G. (2000). Visi dan Misi Pembangunan dengan Basis Pemberdayaan Masyarakat. Seminar Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat menyongsong Indonesia Baru, IDEA Yogyakarta.

Tribunjateng.com. (2019). Tahun 2019 3.821 Pasangan Cerai di Kota Semarang. https://jateng.tribunnews.com/2020/01/01/tahun-2019-2617-pasangan-cerai-di-kota-semarang-tazkiyaturrobihah-paling-banyak-di-pedurungan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Walsh, F. (1996). The Concept of Family Resilience: Crisis and Challenge. Fam Proc, 35: 261 -268.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Bina Desa

Jurnal Bina Desa
p-ISSN 2715-6311  e-ISSN 2775-4375

Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang
Support by Unnes Journals, part of the Universitas Negeri Semarang.

Unnes Logo