Kinerja Penyuluh Pertanian Menurut Persepsi Petani: Studi Kasus di Kabupaten Landak

Ardita Ardita(1), Sucihatiningsih DWP(2), Dwi Widjanarko(3),


(1) Dinas Pendidikan Kabupaten Landak Kalimantan Barat, Indonesia
(2) Prodi Pendidikan Kejuruan, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Prodi Pendidikan Kejuruan, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Peranan penyuluh sangat penting dalam menyampaikan program pembangunan pertanian dan memberdayakan sumber daya manusia (petani). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran dengan penekatan embedded congruent. Responden dalam penelitian ini diambil dari petani komoditas padi di Kabupaten Landak dengan wilayah sampel penelitian Kecamatan Ngabang, Kecamatan Sengah Temila, dan Kecamatan Menyuke. Pengambilan sampel ditentukan secara purposive berjumlah 90 orang dalam pengisian koesioner, 4 orang informan primer dan 3 orang informan sekunder. Hasil analisis kuantitatif menunjukan bahwa berdasarkan penilaian responden kinerja penyuluh pertanian rata-rata berada pada kategori tinggi dengan persentase masing-masing: faktor pembangunan sumber daya manusia (PSM) sebesar 71,33%, faktor pemindahan teknologi (PT) pertanian sebesar 70,09% dan faktor pengetahuan dan keterampilan metode penyuluhan sebesar 71,50%. Indikator yang menempati posisi paling tinggi diantaranya pengukuhan kegiatan sosial ekonomi, menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, dan metode penyuluhan kelompok/ meeting. Teknik pengukuran kinerja penyuluh pertanian dilakukan menggunakan instrumen berbentuk skala likert 4 tingkatan.

 

The role of extension is crucial in delivering agricultural development programs and empowering human resources (farmers). The purpose of this research is to analyze the performance of agricultural extension workers in Landak regency. This research uses the mix methods with embedded congruent approach. The respondents in this research were taken from paddy farmers in Landak regency with the sample areas in Ngabang district, Sengah Temila district, and Menyuke district. The sampling was determined purposively which includes 90 people in filling the questioner, four primary informants and three secondary informants.The results of quantitative analysis based on the respondents' assessment towards the performance of the agricultural extension workers showed averagely at high category with the percentage of each: human resource development factor (PSM) 71.33%, agriculture technology transfer factor (PT) amounted to 70.09% and the extension methods knowledge and skills factor is 71.50%. The highest indicators are; the inauguration of social and economic activities, the provision and the dissemination of information technology, and the methods of counseling groups/ meetings. Measurement techniques of agricultural extension performance was done using a four levels likert scale instrument.

Full Text:

PDF

References

Abugu, R.O,. Chah, J.M., Nwobodo, C.A.A.N., dan Igbokwe, E.M. 2013. “Agricultural extension needs of farmers in Telfairia production and marketing in Enugu State, Nigeria”. Journal of Agricultural Extension, Vol. 17 (1) : 49 – 60.

Afobalia, A. dan Zaria, A. 2015. “The Effect Of Entrepreneurship On Economy Growth And Development In Nigeria” International Journal of Development and Economic Sustainability, Vol 3 (2) : pp. 49 – 65.

Ali-Olubandwa, A.M., Kathuri, N.J., dan Wesonga, T.E.O. 2011. “Effective extension methods for increased food production in Kakamega District”., Kenya: Egerton University. Journal of Agricultural Extension and Rural Development, Vol. 3 (5) : pp. 95 – 101.

Anwas, O.M. 2013. “Pengaruh Pendidikan Formal, Pelatihan, Dan Intensitas Pertemuan Terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 19 (1) : 50 – 62.

Arisena, G.M.K. 2016. “Konsep Kewirausahaan Pada Petani Melalui Pendekatan Structural Equation Model (SEM)”. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisat, Vol. 5 (1) : 2301 – 6523.

Bahua, M. 2010. “Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya pada Perilaku Petani Jagung di Provinsi Gorontalo”.Disertasi. Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Fadilah, R. dan Sumardjo. 2011. “Analisis Kemitraan Antara Pabrik Gula Jatitujuh Dengan Petani Tebu Rakyat Di Majalengka, Jawa Barat”. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, Vol. 05 (02) : 159 – 172.

Far Far, R.A. 2014.“Respon Petani Terhadap Penerapan Metode Penyuluhan Pertanian Di Kota Ambon Provinsi Maluku”.Jurnal Budidaya Pertanian, Vol. 10 (1) : 48 – 51.

Idrisa, Y.L., Qgunbameru, B.O., dan Shehu, H. 2013. “Use of Information and Communication Technology (ICT) among Extension Workers in Borno State, Nigeria” dalam Madukwe, M.C (Ed).Journal of Agricultural Extension A Publication Of Aeson, Vol. 17 (1) : 69 – 77.

Indraningsih, K.S. 2011.“Pengaruh Penyuluh terhadap Keputusan Petani dalam Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani Terpadu”.Jurnal Agro Ekonomi, Vol. 29 (1) : 1 – 24.

Karsidi, R. 2001. “Paradigma Baru Penyuluhan Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat”.Mediator, Vol. 2 (1) : 115 – 125.

Kuntariningsih, A., dan Maryono, J. 2013.“Dampak Pelatihan Petani Terhadap Kinerja Usahatani Kedelai di Jawa Timur”.Jurnal Sosiohumaniora, Vol. 15 (2) : 139 – 150.

Lailani, A., dan Jahi, A. 2006.“Kinerja Penyuluh Pertanian di beberapa Kabupaten Provinsi Jawa Barat”.Jurnal Penyuluhan, Vol. 2 (2) : 99 – 106.

Masakure, O. dan Henson, S. 2005. “Why Do Small-Scale Producers Choose to Produce under Contract? Lessons from Nontraditional Vegetable Exports from Zimbabwe”.Journal of World Development, Vol. 33 (10): pp. 1721 – 1733.

Nlerum, F.E, dan Akanji, P.D. 2015. “Analysis of Agricultural Extension Teaching Methods of Bayelsa and Rivers State Agricultural Development Programmes”. Canadian Open Applied Sociology Journal, Vol. 1 (1) : pp. 1 – 6.

Okeke, M.N., Nwalieji, H.U., dan Uzuegbunam, C.O. 2015. “Emerging Role of Information Communication Technologies in Extension Service Delivery in Nigeria: A Review”.Journal of Agricultural Extension, Vol. 19 (1) : 128 – 141.

Renstra Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Pertanian Indonesia.

Rivera, W. M. and Qamar M. K. 2003.Agricultural extension, rural development and the food security challenge. Rome: FAO.

Sapar., Jahi, A., Asngari, P.S., Amiruddin., dan Purnaba, I.G.P. 2012. “Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya pada Kompetensi Petani Kakao di Empat Wilayah Sulawesi Selatan”.Jurnal Penyuluhan, Vol. 8 (1) : 29 – 41.

Sucihatiningsih D.W.P. 2011.Strategi Penguatan Kinerja Penyuluh Pertanian. Semarang: UNNES PRESS.

Sudjana, N. dan Rivai, A. 2010.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


PASCASARJANA UNNES,
Gedung A Kampus Kelud, Semarang 50233
Telp. +62248440516, +62248449017
Faks. +62248449969
Website: http://pps.unnes.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
p-ISSN 2339-0344. e-ISSN 2503-2305