Risk Factors Relate to Visual Acuity in School Age Students of Public Primary School (SDN) 07 Pondok Labu South Jakarta

Mila Citrawati Asiyanto(1), Citra Ayu Aprilia(2), Yanti Harjono Hadiwiardjo(3),


(1) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
(2) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
(3) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Abstract

Vision is one of the most important factors in the education process. Abnormalities of visual acuity in school-age children will impact their achievement. Myopia is appointed by WHO as one priority to restrain and prevent world blindness in 2020. Refraction disorder is third rank (0.14%) of blindness cause in Indonesia after cataract (0.78%) and glaucoma (0.20%). Jakarta itself has a 0.5% incidence of refraction disorder. This study was aimed to discover which factors determined the most to declining visual acuity which caused myopia. This was anobservational analytic study with a cross-sectional design from August – October 2017. The samples were all 144 students of fifth and sixth grade at Public Primary School (SDN) 07 Pondok Labu South Jakarta that compiled the criteria. Bivariate analysis results obtained that relation between risk factors with myopia occurrence with p-value of myopia family history 0.048 [OR=2.17(1.07-4.40)], knowledge 0.961 [OR=0.76(0.29-1.99) and, OR=0.90(0.39-2.05)], attitude 0.947 [OR=0.92(0.46-1.83)], behavior 0.149 [OR=0.43(0.18-1.02) and, OR=0.72 (0.32-1.63)], screen time 1.000[OR=0.99(0.51-1.91)], reading position 0.497 [OR=1.40(0.66-2.99)] dan reading distance 0.283 [OR=2.00(0.71-5.58)]. In conclusion, there was a relation between myopia family history with visual acuity and there was no relation between knowledge, attitude, behavior, screen time, reading position, dan reading distance with visual acuity. The main cause of myopia is the long anteroposterior axis of bulbus oculi that inherited from parents to children.

Keywords

Myopia, risk factors, visual acuity.

Full Text:

PDF

References

Andrias, L., Denny, H. M., & Jayanti, S. (2015). Hubungan Lingkungan Kelas Terhadap Kelainan Refraksi Miopia Pada Siswa Kelas 5 Sd Di SD X Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(3), 503–512. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-05877-3.10006-2

Aristyana, M., Agustin, W. R., & Adi, G. (2016). Hubungan Perilaku dan Status Refraksi Keluarga dengan Kejadian Miopia pada Anak Usia Sekolah di Rumah Sakit Mata Solo.

Basri, S. (2014). Etiopatogenesis dan Penatalaksanaan Miopia pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 14(3), 181–186. Diambil dari http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/2732/2580

Fauzi, L., Anggorowati, L., & Heriana, C. (2016). Skrining Kelainan Refraksi Mata pada Siswa Sekolah Dasar Menurut Tanda dan Gejala. Journal of Health Education, 1(1), 78–84.

Indonesia, K. K. R. (2016). Keputusn Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/291/2016 Tentang Komite Mata Nasional untuk penanggulangan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Gangguan Penglihatan Masih Menjadi Masalah Kesehatan. Diambil dari http://www.depkes.go.id/article/print/845/gangguan-penglihatan-masih-menjadi-masalah-kesehatan.html

Kristianti, F., Sutono, & Haryani. (2008). Faktor Risiko yang berhubungan dengan Cacat Mata Miopia pada Mahasiswa. Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(2), 78–84. Diambil dari https://jurnal.ugm.ac.id/jik/article/view/10291/7774

Lenawati, H., & Rudi, E. (2010). Hubungan Perilaku Belajar dengan Kejadian Miopia. Jurnal Akademi Keperawatan Pamenang., 6, 56–62. http://ejournal.akperpamenang.ac.id/index.php/akp/index

Mutti, D. O., Mitchell, G. L., Moeschberger, M. L., Jones, L. a, & Zadnik, K. (2002). Parental Myopia, Near Work, School Achievement, and Children ’ s Refractive Error. Invest Ophthalmol Vis Sci., 43(12), 3363–40.

Porotu’o, L. I., Joseph, W. B., & Sondakh, R. C. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Ketajaman Penglihatan pada Pelajar Sekolah Dasar Katolik Santa Theresia 02 Kota Manado. Kesmas, 4(1), 31–39. Diambil dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/7237

Purwanto, S. (2010). Faktor Determinan yang Berhubungan dengan Kejadian Miopia. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1(3), 162–169. Diambil dari ejournal.fkm.unsri.ac.id

Rahimi, M. B., Yanwirasti, & Sayuti, K. (2015). Faktor-faktor yang Memengaruhi Insiden Miopia Pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Padang, 4(3), 901–907. Diambil dari http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/384/339

Rizky, E. N., Silvia, E., & Utami, D. (2014). Faktpr-Faktor Yang Menyebabkan Miopia pada Mahasisawa Kedokteran angkatan 2009 Universitas Malahayati. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 1(April), 89–96. Diambil dari http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/302/238

Rudhiati, F., Apriany, D., & Hardianti, N. (2015). Hubungan durasi bermain video game dengan ketajaman penglihatan anak usia sekolah. Skolastik Keperawatan, 1(2), 12–17.

Saminan. (2013). Efek bekerja dalam jarak dekat terhadap kejadian miopia. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, Volume 13, 187–191.

SM, S., Husain, R., Gazzard, G., Koh, D., Widjaja, D., & DTH, T. (2003). Causes of low vision and blindness in rural Indonesia. Br J Ophthalmol, 87, 1075–1078. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1771857/pdf/bjo08701075.pdf

Sutrisna, E. M., Hanwar, D., Indrayudha, P., & S, T. A. (2007). Pelatihan pemeriksaan tajam penglihatan pada siswa kelas 5 SD Gedongan I, Colomadu, Karanganyar. warta, 10(1), 19–29. Diambil dari http://journals.ums.ac.id/index.php/warta/article/viewFile/3210/2071

Tiharyo, I., Wasisdi, G., & Suhardjo. (2008). Pertambahan miopia pada anak sekolah dasar daerah perkotaan dan pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Oftalmologi Inonesia, 6(2), 104–112.

Usman, S., Nukman, E., & Bebasari, E. (2014). Hubungan antara Faktor Keturunan, Aktivitas Melihat Dekat dan Sikap Pencegahan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau terhadap Kejadian Miopia. Jom Fk, 1(2), 1–13. https://doi.org/10.1016/S0020-1693(01)00659-4

WHO. (2007). Vision 2020 The right to sight, Global Initiative for rge elimination of avoidable blindness, Actiom plan 2006-2011. Diambil dari https://apps.who.int/iris/handle/10665/43754

World Health Organization. (2015). Vision impairment and blindness.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.