PENDEKATAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SMA KELAS XI

Akbar Wahyu Riyadi(1),


(1) SMA Permana Purworejo Jawa Tengah Indonesia 40092

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan penggunaan pendekatan pendidikan multikultural pada pelajaran Sosiologi SMA kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di SMAN 4 Purworejo. Data dikumpulkan melalui metode pengamatan dan wawancara dengan guru Sosiologi SMAN 4 Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik Pendekatan Pendidikan multikultural yang dilakukan oleh guru sosiologi SMA menekankan pada tiga bentuk: optimalisasi peran rasionalitas bagi siswa, praktek dan pembiasaan perbedaan pendapat. Pendekatan ini tepat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran pada materi kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Kendala dalam pelaksanaan pendekatan multikultural di SMA adalah, alokasi waktu pertemuan, konsentrasi siswa dalam menerima materi pelajaran yang berhubungan dengan multikultural, keterbatasan media pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran serta minat siswa dalam belajar. Hal ini membuat guru bekerja ekstra untuk membuat variasi dalam pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar dapat berhasil dengan baik.

The objective of this article is to describe the use of multicultural education approach to the study of sociology for senior high school student class XI. This study is a qualitative study conducted in SMAN 4 Purworejo. Data were collected through a method of observation and interviews with teachers of Sociology. The results show that the characteristics of a multicultural approach to education implemented by high school sociology include three forms: teacher’s emphasis on the optimization of students’ rationality, practice and dissent habituation. This approach is appropriate for the learning activities on material of social groups in multicultural societies. Constraints in the implementation of a multicultural approach in high school include time allocation, student’s concentration, the limitations of instructional media used during the learning process, and finally the student’s interest in learning. This makes teachers work hard to make the variation in learning in order that teaching and learning activities can have good results.

Keywords

multicultural; education; sociology; school.

Full Text:

PDF

References

Hanum, F. dan Raharja, S. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Multikultural Menggunakan Modul Sebagai Suplemen Pelajaran IPS di SD. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan. 4(2)

El-Ma’hady, M. 2010. Multikul turalisme dan Pendidikan

Multikultural. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan. 2(1)

Enndha. 2009. Pembelajaran Multikultural (Multicultural Education). Yogyakarta: Yayasan Obor

Isriani, H. 2011. Pembelajaran Sosiologi Yang Menggugah Minat Siswa. Jurnal Komunitas. 3(1): 108-125

Lubis. 2010. Pembelajaran Berbasis Multikultural. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2(1)

Miles, B.M. & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press

Moleong. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Robinson, Ekstrand dalam Maulanusantara, 2008. Pendidikan Multikultural dalam Tinjauan Pedagogik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.