DARI MIYANG KE LONGLENAN : PENGARUH JARINGAN SOSIAL PADA TRANSFORMASI MASYARAKAT NELAYAN

Novi Dwi Harini(1),


(1) SMA Muhammadiyah Tegal, Jawa Tengah, Indonesia 5246

Abstract

Stereotip masyarakat miskin umumnya melakat bagi masyarakat wilayah pesisir pantai di Indonesia. Akan tetapi stereotip itu tidak berlaku bagi Masyarakat Desa Suradadi. Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Suradadi cukup tinggi. Hal ini sebabkan karena adanya proses transformasi masyarakat dari miyangan (nelayan tradisional) ke longlenan (nelayan moderen). Proses transformasi tersebut dipengaruhi oleh adanya peran serta jaringan sosial yang ada di masyarakat pesisir Desa Suradadi. Dalam penelitian ini penulis mengeksplorasi alasan yang melatar belakangi nelayan miyangan beralih ke longlenan, peran jaringan sosial terhadap akses kerja para calon nelayan longlenan, dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah nelayan (longlenan). Hasil penelitiannya adalah bahwa factor ekonomi, prestise, keinginan untuk melihat dunia luar merupakan dasar keputusan menjadi nelayan longlenan. Jaringan sosial yang digunakan nelayan longlenan adalah dengan berbagi informasi dan keberadaan broker. Dampak adanya nelayan longlenan adalah perubahan ekonomi, penghargaan sosial yang lebih tinggi terhadap profesi longlenan, perubahan gaya hidup, perubahan relasi dan nilai dalam keluarga, serta tranformasi profesi.


Stereotypes as being impoverished are often attached to the inhabitants of coastal areas in Indonesia. But the stereotypes cannot be applied to the residents of Suradadi village where the villagers are quite prosperous. The economic advancement occurs in the village follows the transformation of fishing methods from miyangan (traditional fisherman) to longlenan (modern fisherman). The transformation is influenced by role of social networks that exist in the coastal village communities Suradadi. In this research, the author examines the roots of transformation from miyangan to longlenan, the role of social networks, and the social changes following the transformation in the community. The research use qualitative method. The study found that that the economic factor, prestige, a desire to see the outside world is the basis of transformation from miyangan to longlenan. To be longlenan, fishermen use social networks by sharing information and by being a broker. The impact of longlenan fishing is economic changes, higher social status of longlenan fishermen and the changes of lifestyle, family relationships and values

Keywords

Longlenan; Miyang; Social networks; Social transformation

Full Text:

PDF

References

Abdurahman, A., Arifin, S. dan Harjito, D.A. 2008. Model Kebijakan Pemberdayaan Nelayan Bantul Ditinjau dari Perspektif Ekonomi dan Hukum. Jurnal Fenomena. 6(1): 1-19

Haryono, T.J.S. 2005. Strategi Kelangsuhan Hidup Nelayan Studi tentang DiversifikasiPekerjaan Keluarga Nelayan Sebagai Salah Satu Strategi dalam Mempertahankan Kelangsungan hidup. Jurnal Berkala Ilmiah Kependudukan. 7(2): 119-128

Husain, F. 2011. Sistem Budaya Bahari Komunitas Nelayan Lungkak Desa Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Komunitas. 3(1): 40-50.

Kusnadi. 1998. Jaringan Sosial Sebagai Strategi Adaptasi Masyarakat Nelayan (studi kasus di desa Pesisir kecamatan Besuki kabupaten Situbondo JATIM. Tesis Pusat Pengembangan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial UI.

Leirizza, R.Z, 2004. Charles Tilly dan Studi tentang Revolusi Sosial. Jurnal Sejarah. 6 (1): 55-79.

Lindawati. 2007. Faktort-faktor yang Mempengaruhi Peluang Berusaha dan Kegiatan Ekonomi Rumah tanggaIstri Nelayan Pekerjadi Kecamatan Medan Belawan. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. 3 (1): 1-8.

Moleong, L. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mitchell, J.C. 1969. The Concept and Social Network. Manchester: Manchester University Press, hal. 1-50

Nasution, Z. 2008. Perkembagan Ekonomi Masyarakat Nelayan Perairan Umum “Lebak Lebung. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. 2(2): 249-264

Razali, I. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Laut. Jurnal Pemberdayaan Komunitas. 3(2): 61-68

Ritzer, G dan Goodman, D. J. 2010. Teori Sosiologi Cetakan: kelima. Bantul: Kreasi Wacana Offset

Salim, A. 2008. Pengantar Sosiologi Mikro. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Siagian, M. 2004. Kondisi Sosial Ekonomi dan Partisispasi Ekonomi Isteri Keluarga Nelayan. Jurnal Pemberdayaan Komunitas. 3(2): 112-118

Soekanto, S. 2006. “Sosiologi Suatu Pengantarâ€. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Zid, M. 2011. Fenomena Strategi Nafkah Keluarga Nelayan: adaptasi Ekologis di Cikahuripan-Cisolok Sukabumi. Jurnal Sosialitas. 9 (1): 32-38.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.