MODEL PENDIDIKAN PARTISIPATIF EMPAT PILAR BANGSA BAGI INTEGRASI NASIONAL

Bagus Haryono(1), Edy Tri Sulistyo(2), Ahmad Zuber(3),


(1) Solo-57126, Jawa Tengah, Indonesia
(2) Seni Rupa, FKIP, Universitas Sebelas Maret
(3) Sosiologi, FISIP, Universitas Sebelas Maret

Abstract

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pendidikan partisipatif tentang empat pilar bangsa pada masyarakat akar rumput. Penelitian ini dilakukan di Sudiroprajan. Penelitian dirancang menerapkan Participatory Action Research, dengan siklus planning, act, observe, dan reflection. Integrasi dianalisis dengan fungsionalisme struktural, sebatas Cina-Jawa, dan sebatas variabel tingkat pengamalan 4 pilar bangsa.  Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui gambar dan tulisan yang mereka tuangkan dalam media mural, penelitian menunjukkan bahwa mereka memahami isi 4 pilar bangsa (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI) dan merepresentasikan pengamalan dan penghayatannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui mural, selain menjadikan tembok tampak terawat, terlihat bersih dan enak dipandang, juga dapat mengaktualisasikan pesan asimilasi alamiah di kampung Mbalong menjadi representasi bahwa mereka tidak lagi mempermasalahkan etnisitas, mampu mereduksi ikatan primordialisme, menguatkan persatuan, nasionalisme, dan mengokohkan integrasi nasional. 

Abstract
This study aims to develop a participatory education model for educating four nation pillars in grassroots level. The research was concluded in Sudiroprajan Surakarta using participatory action research. The result shows that throught mural citizen can express their understanding of four nation pillars concern on the form of mural drawings and writings indicate that they understanding the content and practice the four nation pillars (Pancasila, the 1945 Constitution, Unity in Diversity, The Unity State Republic of Indonesia) in the everyday life. The murals do not only make the walls clean and pleasing. They also can actualize the message of natural assimilation. This is illustrated in Mbalong mural which suggests an idea that ethnicity there, is not longer a problem, that they can reduce primordial ties, strengthen unity, nationalism, and the national integration.  
© 2013 Universitas Negeri Semarang

Keywords

four nation pillars; grass roots society; model development; national integration; participatory education.

Full Text:

PDF

References

Bagus H. 2011. Estimasi Parameter Integrasi Sosial etnis Cina dan Jawa di Yogyakarta dam Surakarta: Pengembangan Hybrid Model. Disertasi. Yogyakarta: UNY

Bagus H., Edy T., dan Ahmad Z. 2012. Pengembangan model pendidikan empat pilar bangsa dan wawasan kebangsaan untuk menurunkan ikatan primordialisme masyarakat akar rumput dalam menciptakan kehidupan beragam menuju terwujudnya integrasi nasional dan harmoni sosial di kota Surakarta. Laporan Hibah Bersaing: tidak diterbitkan.

Barth, F. 1969. Ethnic group and boundaries. Boston: Little Brown and company.

Birch, A.H. 2003. Nationalism and national integration. London: Unwin Hyman Ltd.

Cockcroft, E., John P.W. and James C. 1998. Toward a people’s art: the contemporary mural movement. Albuquerque: University of New Mexico press.

Djalong, Fd. and Lambang T. 2004. The making of ethnic and religious conflicts in Southeast Asia: Cases and resolutions. Yogyakarta: CSPS Books.

Elly, K.T.P. 2001. Pemanfaatan strategi pengembangan masyarakat bagi penumbuhan sikap kesetiakawanan dan integrasi sosial antar etnis di Indonesia. Jakarta: Analisis CSIS ,298.

Freire, P. 2001. Conscientizacao: Tujuan pendidikan Paulo Freire. (The meaning of conscientizacao: The goal of Paulo Freire’s pedagogy, penerjemah Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Freire, P. 2000. Pedagogy of the oppressed; translated by Myra. London: The Continuum International Publishing Group Inc.

Geertz, C. 1983. Local knowledge further essays in interpretative anthropology.USA: Basic books.

Gordon, M.M. 1964. Assimilation in American life: The role of race, religion, and national origins. New York: Oxford University Press.

Ismail, H. 2009. Berpihak dan bertindak intoleran: Intoleransi masyarakat dan restriksi negara dalam kebebasan beragama/berkeyakinan di Indonesia; Jakarta: Publikasi SETARA Institute.

Horton, P.B & Chester, L. H. 1980. Sociology. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Kemmis, S, & McTaggart, R. 2000. Participatory Action Research. In K. N. Denzin & Y. S. Lincoln (eds.), Handbook of qualitative research. London: Sage.

Lambang, T.2004. Potret retak nusantara: studi kasus konflik di Indonesia. Yogyakarta: CSPS books.

Leo, K. 1993. Pendidikan wawasan kebangsaan: tantangan dan dinamika per-juangan kaum cendekiawan. Jakarta: Kerjasama Lembaga Pengkajian Strategi dan Pembangunan dan PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Mill, T. 50 Mosaic murals: decorative mosaic art for the home.

Parsons, T. 1990. Talcot Parsons dan pemikirannya: sebuah pengantar. Peter Hamilton (ed). Diindonesiakan oleh Hartono Hadikusumo.Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

UUD. 1945. UUD 1945 amandemen ke-2 dan ke-4.

Vos, A.D. 2005. Research at grass roots: for the social sciences and human service professions. Pretoria: Van Schaik Publishers.

JURNAL:

Anne B. Participatory Action Research, Journal of Participatory Action Research, http://www.google.co.id/search?client=opera&rls=en&q=journal+Participatory+Action +Research&sourceid=opera&ie=utf-8&oe=utf diambil 19 April 2012.

Cho, S. 2010. Politics of critical pedagogy and the New Social Movements. Educational Philosophy and Theory, 42(3)

Eikeland, O. 2012. Action Research, International Journal of Action Research, 8(1), 2012, 9-44

Greenwood, D. J. 2007. Pragmatic Action Research, International Journal of Action Research, 3(1): 133-148.

Ozanira, M.S.S. Reconstructing a participatory process in the production of knowledge: A concept and a practice, International Journal of Action Research. 1(1): 102

Kindon, S. and Sarah E. 2009, Introduction: More than Methods-Reflections on Participatory Action Research in Geographic Teaching, Learning and Research. Journal of Geography in Higher Education, 33 (9): 19–32

Puji, R. 2013. Relasi Sosial Pedagang Etnis Cina dan Etnis Jawa di Pasar Tradisional. Jurnal Komunitas. 5 (1)

Thiollent, M. 2011. Action research, participatory research: An overview, International Journal of Action Research, 7(2) : 160-174

Internet:

Kurniawan. Menengok wilayah miskin di Sudiroprajan. Diunduh dari http://www.harian jogja.com/baca/2011/09/21/menengok wilayah miskin di Sudiroprajan tanggal 26 September 2013.

Diunduh dari http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/25957/terdakwa-kerusuhan-solo-divonis-tahun-bulan diambil 29 September 2013

Amien. Inilah-7-pilar-kebangsaan-versi-amien-rais. Diunduh dari http://incaf.net/2012 /04/09/inilah-7-pilar-kebangsaan-versi-amien-rais. tanggal 21 Mei 2012)

Saifuddin. Kegamangan-multikulturalisme di Indonesia. Diunduh dari http://www.Dunia esai.comindex.php?option=com.content&view=article&id=69:kegamangan-multikulturalisme di indonesia &catid4:antr opologi) tanggal 30 September 2010

Ramlan, S. Pengertian ideologi. Diunduh dari http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2005723-pengertian-ideologi/) tanggal 11 Februari 2011

Video:

Pancasila sebagai Manual Bangsa, karya KomuniAksi, 2010

Indonesia Negara Terkaya di Dunia, karya Agung Prasetiyo

Indonesia Negeri kaya jadi negara pengemis, karya Agung Prasetiyo

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.