PASEDHULURAN AS A SOCIAL CAPITAL FOR LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT: EVIDENCE FROM POTTERY VILLAGE

Mila Karmilah(1), Wiendu Nuryanti(2), Nindyo Soewarno(3), Bakti Setiawan(4),


(1) Jl.Raya Kaligawe KM.4, Semarang 50112, Indonesia
(2) Professor, Deparment of Architecture and Planning GMU Yogyakarta, Indoensia
(3) Professor, Deparment of Architecture and Planning GMU Yogyakarta, Indoensia
(4) Professor, Deparment of Architecture and Planning GMU Yogyakarta, Indoensia

Abstract

The increase in both industrialization and tourism in Kasongan village famous with its pottery being the tourism Village since 1988, radically altered the local economy and domestic life. Based on oral history, survey, and documentary sources, this paper examine the impact of economics globalization to the diversity of culture in Kasongan. Globalization has two faces. If it can be managed properly, globalization can certainly give sufficient benefit to the country. The result of study indicated that pasedhuluran kinship systems in pottery production chain as one of social capital in socio-economic development in Kasongan, play an important role. This can be seen in terms of hiring local labor, then the pottery associated with the ordering system, and the use of the showroom to promote their pottery. Based on this note that the negative impact of globalization, especially the pottery in Kasongan indsutry can be minimized by pasedhuluran system.

 

Peningkatan industrialisasi dan pariwisata di Desa Kasongan yang terkenal dengan kerajinan gerabah yang telah berkembang sejak tahun 1972 dan menjadi desa wisata pada tahun 1988, secara radikal telah mengubah ekonomi lokal dan kehidupan masyarakat di desa tersebut. Berdasarkan wawancara terkait sejarah, survei, dan sumber-sumber dokumenter lainnya, maka tulisan ini akan mengkaji dampak globalisasi ekonomi terhadap keragaman budaya masyarakat setempat. Globalisasi memiliki dua sisi. Jika globalisasi dapat dikelola dengan baik, maka globalisasi dapat memberikan manfaat yang cukup baik bagi negara. Namun, jika suatu negara tidak dapat beradaptasi dan menentukan strategi yang perlu diterapkan dalam rangka menghadapi globalisasi, negara akan menjadi korban dari globalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasedhuluran adalah sistem kekerabatan di rantai produksi kegiatan produksi gerabah. Pasedhuluran sebagai salah satu modal sosial dalam pembangunan sosial-ekonomi di Kasongan, memainkan peranan yang penting. Hal ini terlihat dalam sistem tenaga kerja, dimana sebagian besar merupakan keluarga.  Selain sistem tenaga kerja pasedhulran juga terlihat pada sistem pemesanan (order gerabah), dan menggunakan showroom sebagai tempat mempromosikan gerabah mereka. Berdasarkan studi ini diketahui bahwa dampak globalisasi dapat diminimalisir dengan adanya sistem kekerabatan (pasedhuluran).

Keywords

Pasedhuluran; Local Economic Development; Pottery

Full Text:

PDF

References

Bogdan and Taylor. 1975. Introduction to Qualitative Research Methods: A Phenomenological Approaches to Social Science. New York: John Wiley

Breman et all. 2004. Masa cerah dan masa suram di pedesaan Jawa: Studi kasus dinamika sosio-ekonomi di dua desa menjelang akhir abad ke-20. Jakarta: LP3ES

Berruecos. 2008. The Quality of Social Existence in an Indian Community in Mexico due to Globalization. in American Behavioral Scientist

Chambers. R. 2000. Pembangunan Desa Mulai Dari Belakang. Jakarta: LP3ES

Denzin and Licoln. 1987. Handbook of Qualitative Research. SageThousand Oaks. CA

Fakih M. 2002. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Geertz, C. 1973. The Interpretation of Culture: Selected Essay. Basic Book New York

Geerzt, Clifford. 1983. Works and Lives: The Antropologist as Author. Cambridge Polity Press

Hadiani. S. 2009. Implementasi Kebijakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Sragen. Semarang Tugas Akhir Undip

Hüsken. 1999. Crisis what crisi”: The village community of Gondosari during the krismon’. Lokakarya mengenai krisis ekonomi dan jaminan sosial di Indonesia, Nijmegen

Kuncoro dan Irwan, A.S. 2003. Analisis Formasi Keterkaitan, Pola Kluster dan Orientasi Pasar: Studi Kasus Sentra Industri Keramik di Kasongan, Kab Bantul Yogyakarta. Jurnal Empirika, 15 (1)

Moleong Moleong. L. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Natsir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Schweizer. 1988. Economic individualism and the community spirit; Divergent orientation pattern of Javanese villagers in rice production and the ritual sphere. Modern Studies. 232: 277-312

Yin. 2005. Penelitian Studi Kasus: Desain dan Metode. Sage, Thousand Oaks CA

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.