JENANG MANCAWARNA SEBAGAI SIMBOL MULTIKULTURALISME MASYARAKAT JAWA

Imam Baehaqie(1),


(1) Kampus Sekaran, Gunungpati Semarang Indonesia

Abstract

Penulisan artikel ini ditujukan untuk menjelaskan makna warna-warna yang ada dalam jenang mancawarna ‘jenang banyak warna’. Jenang mancawarna atau yang juga dikenal dengan nama jenang pepak ‘jenang lengkap’ merupakan salah satu nama jenang dalam sesaji selamatan daur hidup masyarakat Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik. Penelitian dilakukan dengan metode observasi dan wawancara terhadap informan yang berdomisili di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masyarakat Jawa memiliki pandangan mengenai multikulturalisme atau tergolong masyarakat yang multikulturalis karena empat warna dalam jenang tersebut memiliki makna semiotis antara lain bahwa seorang manusia hendaknya senantiasa menyadari dan menghargai perbedaan pemikiran para saudaranya yang berada di kiblat papat lima pancer ‘empat arah mata angin: timur, barat, utara, dan selatan’.

 

This article seeks to explain the meanings of various colors of jenang mancawarna ‘multicolored jenang’. Jenang mancawarna is also known as jenang pepak ‘complete jenang’, a name of jenang in a celebration offerings of Javanese people. The research was conducted by using ethnolinguistics approach. The research was done through observation and interview in Wonogiri Regency, Central Java. The result of the research, Javanese people have unique views of multiculturalism as reflected in the four colours of Jenang. The colours have semiotic-meanings, that people ought to being aware and respect to different thinking of his connections who are bound in kiblat papat lima pancer ‘four directions: east, west, north, and south’.

Keywords

jenang mancawarna; Javanese; multiculturalism; symbol

Full Text:

PDF

References

Ahimsa-Putra, H.S. 1985. “Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan”. Artikel dalam Masyarakat Indonesia Edisi Tahun XII No. 2.

_____ 1997. “Etnolinguistik: Beberapa Bentuk Kajian”. Makalah dalam Temu Ilmiah Bahasa dan Sastra di Yogyakarta 26-27 Maret 1997.

Cavallaro, D. 2004. Teori Kritis dan Teori Budaya. Terjemahan Laily Rahmawati. Yogyakarta: Niagara.

Chandra. L. 2012. “Falsafah Jawa: Sedulur Papat Kalima Pancer” Kompasiana. http://filsafat.kompasiana.com/2012/06/19/falsafah-jawa-sedulur-papat-kalima-pancer-471725.html (diunduh pada 1 Desember 2013)

Danesi, M. 2011. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Terjemahan Evy Setyarini dan Lusi Lian Piantari Yogyakarta: Jalasutra.

Duranti, A. 2003. Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.

Foley, W.A. 2001. Anthropological Linguistics. Oxford: Blackwell.

Giri MC, W. 2010. Sajen dan Ritual Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Koesman, S. 2008. Sangu Pati Saat Malaikat Maut Menjemput. Yogyakarta: Adiwacana.

Lyons, J. 1977. “Semiotics”, Semantics (Volume 1), page 95-119). Cambridge: Cambridge University Press.

Lyons, J. 1977. Semantics (Volume 2). Cambridge: Cambridge University Press.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Marsono. 1991. “Konsepsi Menuju Manusia Sempurna dalam Teks Dewaruci Tembang Gedhe, Dewaruci Macapat, dan Suluk Seh Malaya”. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Masinambow, E.K.M dan Rahayu S.H. 2001. Semiotik: Mengkaji Tanda dalam Artifak. Jakarta: Balai Pustaka.

Nida, E.A. 1975. Componential Analysis of Meaning: an Introduction to Semantic Structures. The Hague, Paris: Mouton.

Rapar, J.H. 1996. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Robins, R.H. 1981. “Linguistics and Anthropology”. General Linguistics: An Introductory Survey. London and New York: Longman.

Sibarani, R. 2004. Antropolinguistik: Antropologi Linguistik dan Linguistik Antropologi. Medan: Penerbit Poda.

Spradley, J.P. 2006. Metode Etnografi (Edisi Kedua, Terjemahan Misbah Zulfa Elizabeth). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Turner, V. 1982. The Forest of Symbols: Aspect of Ndembu Ritual. Ithaca and London: Cornell University Press.

Wierzbicka, A. 1997. Understanding Cultures through Their Key Words: English, Russian, Polish, German, and Japanese. Oxford and New York: Oxford University Press.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.