Literasi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Kontekstual Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ)

Alex B. Mena

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu; (1) mendeskripsikan literasi matematis siswa SMP kategori climber dalam menyelesaikan masalah kontekstual, (2) mendeskripsikan literasi matematis siswa SMP kategori camper dalam menyelesaikan masalah kontekstual, dan (3) mendeskripsikan literasi matematis siswa SMP kategori quitter dalam menyelesaikan masalah kontekstual. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian tiga orang siswa kelas IX SMP GKST Ensa. Penentuan calon subjek dilakukan dengan memperhatikan rata-rata nilai tugas dan nilai ulangan harian dan jenis kelamin. Selanjutnya calon subjek diberi ARP (Adversity Response Profile) untuk menentukan subjek penelitian dengan kategori climber, camper, dan quitter. Penelitian ini menggunakan instrumen Angket ARP dan Tugas Pemecahan Masalah (TPM). Literasi matematis subjek penelitian diidentifikasi dengan indikator pada 3 (tiga) proses matematika yaitu formulate (merumuskan), employ (menerapkan) dan interpret. Data hasil penelitian akan mendeskripsikan 3 subjek, yaitu subjek climber, subjek camber, dan subjek quitter. Ketiga subjek akan dideskripsikan dalam kegiatan merumuskan (to formulate), menerapkan situasi (to employ), dan menafsirkan (to interpret).

Purpose of this research; (1) describe the mathematical literacy school students climber category in solving contextual problems, (2) describe the mathematical literacy school students category camper in solving contextual problems, and (3) describe the mathematical literacy school students category quitter in solving contextual problems. This research is descriptive qualitative approach to the subject of research of three students of class IX SMP GKST Ensa. The selection of candidates subject conducted with respect to the average value of daily tasks and test scores and gender. Further prospective subjects were given ARP (Adversity Response Profile) to determine the subject of research by category climber, camper, and a quitter. This study uses ARP Questionnaire instruments and Troubleshooting Tasks (TPM). Mathematical literacy research subjects identified with the indicator at 3 (three) that formulate mathematical process (formulate), employ (applying) and interpret. Research data will describe three subjects, namely the subject climber, camber subject, and the subject quitter. All three subjects will be described in formulating activities (to formulate), impose a state (to employ), and interpret (to interpret).

 

Keywords

Mathematics Literacy, Contextual Problem, Adversity Quotient.

Full Text:

PDF

References

Chanifah, N. (2013). Profil Pemecahan Masalah Kontekstual Geometri Siswa Smp Berdasarkan Adversity Quotient (Aq). Unpublished Thesis, Universitas Negeri Surabaya.

Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21: Kritik MI, EI, SQ, AQ, dan Successful Intelligence Atas IQ. Bandung: Alfabeta.

Hadi, S. (2005). Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip.

Kelly, D., Nord, C. W., Jenkins, F., Chan, J. Y., & Kastberg, D. (2013). Performance of US 15-Year-Old Students in Mathematics, Science, and Reading Literacy in an International Context. First Look at PISA 2012. NCES 2014-024. National Center for Education Statistics.

Nelissen, J. M. C. (1999). Thinking skills in realistic mathematics. Teaching and learning thinking skills, 189-213.

Nggermanto, A. (2008). Quantum Quotient (Kecerdasan Kuantum) : Cara Cepat Melejitkan Iq, Eq, Dan Sq Secara Harmonis. Bandung: Penerbit Nuansa.

OECD. (2013a). Pisa 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. Paris: OECD Publishing.

OECD. (2014). Pisa 2012 Results: What Students Know and Can Do (Volume I, Revised Edition, February 2014). Paris: OECD Publishing.

Ojose, B. (2011). Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics We Learn Into Everyday Use?. Journal of Mathematics Education, 4(1), 89-100.

Phoolka, E. S., & Kaur, N. (2012). Adversity Quotient: A new paradigm to explore. Contemporary Business Studies, 3(4), 67-78.

Siswono, T.Y.E. (2008). Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajaran Dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University Press.

Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Depan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Soedjadi, R. (2007). Masalah Kontekstual Sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah. UNESA Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah.

Stoltz, P.G. (2005). Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities (Mengubah Hambatan Menjadi Peluang) (T. Hermaya, Trans. Y. Hardiwati Ed. 6 ed.). Jakarta: PT. Grasindo Indonesia.

UNESCO. (2015). Literacy for All. Retrieved 10 Desember 2015 http://en.unesco.org/themes/literacy-all

Widiastuti, T. (2015). Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Adversity Quotient (Aq). Unpublished Thesis, Universitas Negeri Surabaya.

Zulkardi, & Ilma, R. (2006). Mendesain Sendiri Soal Kontekstual Matematika. Paper presented at the Konferensi Nasional Matematika (KNM) ke 13, Semarang.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.