INTERFERENSI BAHASA MALAYSIA TERHADAP BAHASA INDONESIA PADA TKI DI KECAMATAN SURALAGA LOMBOK TIMUR (Kajian Sosiolinguistik)

Dian Aprila Diniarti(1),


(1) Universitas Mataram, Program Pascasarjana JL. Pemuda No. 35 Mataram – 83125 Lombok Barat, NTB

Abstract

Banyak masyarakat pedesaan yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Fenomena yang terlihat pada masyarakat pedesaan adalah banyak di antara mereka yang menjadi TKI di Malaysia. TKI tersebut ada yang bekerja sampai 5 tahun tanpa memiliki paspor. Akibat lamanya menjadi TKI di Malaysia, penggunaan bahasa Indonesia mereka menjadi tidak gramatikal dan banyak terjadi interferensi. Permasalahan pada penelitian ini yaitu, apa penyebab terjadinya interferensi bahasa Melayu Malaysia terhadap bahasa Indonesia pada TKI di Dusun Getap Kecamatan Suralaga dan bagaimana bentuk interferensi bahasa Melayu Malaysia terhadap bahasa Indonesia tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab serta bentuk interferensi yang dilakukan oleh para TKI di Dusun Getap Kecamatan Suralaga. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik sadap dan wawancara. Data yang direkam kemudian ditranskrip dalam bentuk tulisan dan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik simpulan bahwa penyebab interferensi bahasa pada TKI Malaysia adalah pergaulan, kebiasaan menggunakan bahasa Malaysia ketika berkomunikasi, dan lamanya menjadi TKI. Sedangkan bentuk interferensi yang terjadi adalah interferensi fonologi,morfologi,dan sintaksis.

The phenomenon is seen in rural communities is that many of those who become migrant workers in Malaysia. Even work up to 5 years without a passport. As a result of the length of a migrant worker in Malaysia, the use of Indonesian them into grammatical and a lot of interference. The problem in this research is, what is the cause of the interference Malay Malaysia against Indonesian on migrant workers in the hamlet Getap District of Suralaga and how is the form of interference Malay Malaysia against Indonesian them. The objectives to be achieved in this study was to determine the causes and forms of interference made by the workers in the District Suralaga Getap Hamlet. This type of research is qualitative descriptive. While data collection techniques done by tapping and interview techniques. Data were recorded and then transcribed in writing and analyzed using the model of Miles and Huberman. Based on the analysis that has been done, it can be drawn the conclusion that the cause interference language on TKI Malaysia is the association, the habit of using the Malay language when communicating, and the length of a migrant worker. While the shape of the resulting interference is interference phonology, morphology, and syntax

Keywords

Language Interference

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.