POLA KEHIDUPAN MASYARAKAT PONTIANAK DALAM NOVEL KAU, AKU, DAN SEPUCUK ANGPAU MERAH KARYA TERE LIYE BERDASARKAN PERSPEKTIF STRUKTURALISME GENETIK

Abdul Basid(1), Nur Islamiyatul Jannah(2), Muh. Zuhdy Hamzah(3),


(1) Fakultas Humaniora, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
(2) Fakultas Humaniora, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
(3) Fakultas Humaniora, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pola kehidupan masyarakat Pontianak yang tergambar dalam novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye berdasarkan perspektif strukturalisme genetik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah: a) Fakta-fakta kemanusiaanyang tergambar dalam novel ini adalah kehidupan masyrakat Pontianak yang bermata pencaharian sebagai seorang pengemudi sepit. Namun, eksistensi sepit hari ini semakin memudar karena munculnya kapal feri; b) Subyek kolektif yang tergambar dalam novel ini adalah sulitnya mencari pekerjaan di kota Pontianak. Hal ini membuat sebagian masyarakat tetap bermatapencaharian sebagai pengemudi sepit; c) Strukturasi karya sastra yang terdapat dalam novel banyak menjelaskan relasi antara tokoh dengan tokoh dan tokoh dengan objek atau dunia; d) Pandangan dunia pengarang yang terdapat dalam novel adalah pusat aktivitas masyarakat Pontianak adalah sungai; dan e) Dialektika keseluruhan bagian dan penjelasan pemahaman yang ada dalam novel ini menunjukkan bahwasanya sub-sub tema yang ada memang saling mendukung satu sama lainnya. Hal ini dapat dilihat dari segi fakta-fakta kemanusiaan, subyek kolektif, strukturasi karya, pandangan dunia pengarang yang memang saling berhubungan, dan saling mendukung dalam menggambarkan peristiwa-peristiwa yang ada.

This research aims to elaborate the pattern of life of Pontianak people depicted in your novel Kau, Aku and Sepucuk Angpau Merah by Tere Liye based on the perspective of genetic structuralism. This research is qualitative research. The results of this research are: a) The humanitarianfacts elaborate in this novel is the life of the people of Pontianak who are living as a driver of sepit. However, the existence of today’s sepit is fading due to the emergence of ferry boats; b) The collective subject elaborate in this novel is the difficulty of finding a job in the city of Pontianak. This makes some people remain livelihood as sepit drivers; c) The structure of literary works contained in the novel many describes the relationship between figures and figures and figures with objects or the world; d) The author’s world view contained in the novel is the center of Pontianak community activity is the river; and e) The whole dialectic of the passage and the explanation of understanding in this novel shows that the sub-themes are indeed mutually supportive of each other. This can be seen in terms of humanitarian facts, collective subjects, work structures, authors’ worldviews that are interconnected, and mutually supportive in describing the events that exist.

Keywords

Society, Pontianak, Livelihood, Genetic Structuralism

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.