COAST, LOWLAND, AND HIGHLAND: A GEOGRAPHICAL UNITY IN SUPPORTING THE ECONOMY OF CIREBON FROM XIX-XX CENTURY
(1) STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu
(2) Department of History and Philology, Faculty of Cultural Sciences, Padjadjaran University
(3) Department of History and Philology, Faculty of Cultural Sciences, Padjadjaran University
(4) Department of History and Philology, Faculty of Cultural Sciences, Padjadjaran University
Abstract
Since 14th and 15th century, the kingdoms located among the islands of archipelago, including Cirebon, have involved in trading activities among the islands of archipelago or even international. Started from the fall of Majapahit and Demak kingdoms, the northern coastal areas of Java mostly are dominated by the rulers and Moslem traders. In 17th century, by the equal disintegration of traditional politics and taking over of the power of Cirebon Palace by VOC and the system and direction of policy which are made by the Dutch government, the sector-based trade in the coastal area of Cirebon becomes increasingly advanced and widespread. Started from the coastal area, in its development, the developing center trade becomes in hand with the developing of agricultural sectors in the lowlands and plantation in the highlands. By the historical method and structural approach from Fernand Braudel, this research is trying to explain Cirebon’s Geography as a synthesis that plays a role in Cirebon economic activity. No less important, archaeological evidences will be included as an attempt to identify the historical fact. Because in reality, the three regions (coastal area, agriculture and plantation) are a unity of the mutually bounded and have a reciprocal relationship in its contribution to the economic progress of the Dutch.
Â
Semenjak abad ke-14 dan ke-15, kerajaan-kerajaan yang terletak di kawasan pesisir Nusantara, termasuk Cirebon, telah terlibat dalam perdagangan antarpulau Nusantara maupun perdagangan antarnegara. Dimulai semenjak runtuhnya Majapahit dan kejayaan Demak, kawasan pantai utara Jawa hampir seluruhnya dikuasai oleh para penguasa dan pedagang muslim. Memasuki abad ke-17, bersamaan dengan disintegrasi politik tradisional dan pengambil-alihan kekuasaan keraton Cirebon oleh VOC serta pola dan arah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda, sektor perdagangan yang berpusat di kawasan pesisir Cirebon menjadi semakin mengikat dan meluas. Dimulai dari kawasan pesisir, dalam perkembangannya pengembangan pusat perdagangan menjadi beriringan dengan perkembangan pertanian di dataran rendah dan perkebunan di dataran tinggi. Dengan menggunakan metode penelitian sejarah dan pendekatan struktur sebagaimana yang dilakukan Fernand Braudel, penelitian ini mencoba mendeskripsikan geografis Cirebon sebagai sebuah sintesa yang berperan besar dalam kegiatan ekonomi Cirebon. Karena dalam kenyataannya tiga kawasan di atas merupakan suatu kesatuan yang saling terikat dan memiliki hubungan timbal balik dalam sumbanganya terhadap perkembangan ekonomi Hindia Belanda.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Algemeene Archief Depot Ministerie van Kolonien, 1814-1849. Inv. nr. 308-Cheribon.
Baggelaar, J.J. 1931. “De Haven van Cheribon†in Gedenboeke der Gemeente Cheirbon Door 1906-1931, Door de Stadgemeente Cheribon Uitgegeven Ter Gelegenheid van Het 25-Jaring Bestaan Der Gemeente op 1 April 1931.
Boomgaard, P. 2004. Anak Jajahan Belanda: Sejarah Social dan Ekonomi JAWA, 1795-1880. Jakarta: Djambatan.
Braudel, F. 1995. The Mediterranean and the Mediterranean World in the Age of Philip II. Volule II. Berkeley: University of California Press.
Breman, J. 1986. Penguasaan Tanah dan Tenaga Kerja: Jawa di Masa kolonial. Jakarta: LP3ES.
Dag-Register 30 April 1632, 28 Maret 1633, 16 April 1633, dan 30 April 1633.
Dahuri, R., Irianto, B., & Arovah, E. N. 2000. Budaya Bahari: Sebuah Apresiasi di Cirebon. Jakarta: Perum Percetakan Negara RI.
Fernando, M.R. 1982. “Peasant and Plantation Economy: The Social Impact of The European Plantation Economy in Cirebon Residency from The Cultivation System to The End of First Decade of The Twentieth Century.†Ph.D Thesis. Melbourne: Monash University
Fernando, M.R & O’ Mallaey, William. J. 1988. “Petani dan Pembudidayaan Kopi di Karesidenan Cirebonâ€, in Anne Both, William J.O. Malley dan Anna Weideman (eds.). Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Hage, H.Ten. 2010. “De Zeevisscherij in Nederlandsch-Indie.†Tijdschrift voor Economisch Geographie, 1, 1910: 101-113.
Herlina, N. 2013. Metode Sejarah. Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia cabang Jawa Barat.
Hoadley, M.C. 1975. “Javanese Prosedural Law, a History of The Cirebon-Priyangan “Jaksa College 1706-1735.†Ph.D. Thesis, Cornell University.
Kompas,17 November 2006.
Lasmiyati. 2015. “Kopi di Priangan Abad XVIII-XIX.†Patanjala, 7(2), June 2015.
Leiden University Libraries – Colonial Collection (KIT)-D E 31,3-KK 163-04-09. Publisher: Survey Directorate Head Quarters ALFSEA.Copyright: Creative Commons BY-NC 3.0.
Memorie van Overgave Resident H.A. Linclaan Westenberg, 1932. Seri E. Reel 03 & 02.
Molsbergen, E.C. Godee. 1931, “Uit Cheribon Geschiedenis†in Gedenboeke der Gemeente Cheirbon Door 1906-1931, Door de Stadgemeente Cheribon Uitgegeven Ter Gelegenheid van Het 25-Jaring Bestaan Der Gemeente op 1 April 1931.
Nugraha, Awaludin. 2001. “Industri Indigo dan Kehidupan Sosial Ekonomi Petani di Karesidenan Cirebon (1830-1864).†M.A. Thesis, Universitas Gadjah Mada.
Raffles, Thomas Stamford. 2014. The History of Java. Yogyakarta: Narasi
Statistiek van Cheribon 1835-1859. Algemeene Rijkarchief Depot Aanwinsten Kolonien Afskomtiguit Losse Aanwinsten tot 1980. Inv. nr.14.
Sulistiyono, S. T. 1994. “Perkembangan Pelabuhan Cirebon dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Cirebon 1859-1930.†M.A. Thesis, Universitas Gadjah Mada).
Van der Chijs, J.A. 1895. Nederlands-Indisch Plakaatboek 1602-1811. Batavia: Landsdrukkerij.
Van Hoëvell, W. R., & Veth, P. J. 1849. Reis over Java, Madura en Bali, in het Midden van 1847. van Kampen.
Veth, P. J. 1882. Java, Geographisch, Ethnologisch, Historisch. Volume III. Erven F. Bohn.
Wahid, A. 2006. “Bertahan di Tengah Gelombang Krisis: Komunitas Cina dan Ekonomi Kota Cirebon pada Masa Depresi Ekonomi, 1930-1940.†M.A. Thesis, Universitas Gadjah Mada.
Wardaya, B. T. 2001. Menuju Demokrasi: Politik Indonesia dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Widodo, Sutejo Kuwat. 2011. “Dinamika Kebijakan Terhadap Nelayan Tinjauan Historis pada Nelayan Pantai Utara Jawa 1900-2000.†Professor Inauguration Speech at Universitas Diponogoro.
Winarti, Murdiyah. 1999. “Padi dan Ekonomi Petani di Karesidenan Cirebon Tahun 1900-1940.†M.A. Thesis, Universitas Gadjah Mada).
Zakaria, M.M. 2011. “Dinamika Sosial Ekonomi Priangan Abad ke-19.†Sosiohumaniora, 13(1).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.