THE PAST GHOST: THE EXPRESSION OF NARRATIVE IDEOLOGY IN HISTORY TEXTBOOKS DURING THE NEW ORDER AND REFORMASI IN INDONESIA

Wawan Darmawan(1), helius Sjamsuddin(2), Agus Mulyana(3),


(1) Universitas Pendidikan Indonesia
(2) Universitas Pendidikan Indonesia
(3) Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Narrative in history textbooks usually refers to the history of Indonesia itself. The written experiences are the stories which are considered as proud for the history of their nation and the government in power. Thus, no wonder if the government changes, the materials which are not in line with the present government will vanish or be eliminated. However, for various topics, this cannot be vanished and changed even though the government changes. This situation looks like a ghost and sometimes can cause fear and anxiety because it comes with a strong figure. The aim of this study is to investigate the narrative expression in the history learning textbooks for Senior High School published in the New Order and Reformasi (reformation) era as ideology. Hence, in order to examine the problem, the researcher used critical discourse analysis method in which its main study was texts. Texts are created in the political and social contexts in which there are social power and domination. The results show that the materials which had vanished and appeared in a different version in the history school textbooks cannot be separated from the influence of the government’s interests or we call it as ideologization in history textbooks. The government in power has an authority with his policy to limit, to add and to eliminate the previous history materials and then interprets himself for an event in the past.

 

Narasi dalam buku pelajaran sejarah biasanya mengacu pada sejarah Indonesia itu sendiri. Pengalaman tertulis adalah kisah-kisah yang dianggap membanggakan sejarah bangsa mereka dan pemerintah yang berkuasa. Dengan demikian, tidak heran jika pemerintah berubah, bahan-bahan yang tidak sejalan dengan pemerintahan sekarang akan lenyap atau dihilangkan. Namun, untuk berbagai topik, ini tidak dapat dihilangkan dan diubah meskipun pemerintah berubah. Keadaan ini terlihat seperti hantu dan terkadang bisa menimbulkan rasa takut dan kecemasan karena muncul dengan sosok yang kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki ekspresi naratif dalam buku teks pembelajaran sejarah untuk Sekolah Menengah Atas yang diterbitkan pada era Orde Baru dan Reformasi sebagai ideologi. Oleh karena itu, untuk menguji masalah, peneliti menggunakan metode analisis wacana kritis di mana studi utamanya adalah teks. Teks dibuat dalam konteks politik dan sosial di mana ada kekuatan dan dominasi sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa materi yang telah lenyap dan muncul dalam versi yang berbeda dalam buku pelajaran sekolah sejarah tidak dapat dipisahkan dari pengaruh kepentingan pemerintah atau kita menyebutnya sebagai ideologi dalam buku teks sejarah. Pemerintah yang berkuasa memiliki otoritas dengan kebijakannya untuk membatasi, menambah dan menghilangkan materi sejarah sebelumnya dan kemudian menafsirkan dirinya sendiri untuk suatu peristiwa di masa lalu.

 

Keywords

past ghost, ideologization, history textbooks

Full Text:

PDF

References

Abdullah, T, S. Abdurrahman, R. Gunawan. (ed). 2012. Malam Bencana 1965 dalam Belitan Krisis Nasional. Bagian I: Rekonstruksi dalam Perdebatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Abdurakhman, et al. 2015. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kemendikbud.

Agung S, L. 2015. Sejarah Kurikulum Sekolah Menengah di Indonesia sejak Kemerdekaan hingga Reformasi. Yogyakarta: Ombak.

Barnard, C. 2003. Language, Ideology, and Japanese History Textbooks. London: Routledge.

Budiono, H and A. Fahmi. 2017. “Perkembangan Historiografi Buku Teks Sejarah di Indonesia Masa Orde Baru hingga Reformasiâ€. Efektor, 30.

Creswell, J.W. 1997. Qualitative Inquiry and Research Design Choosing among Five Tradition. London: Sage Publication.

Darmawan, W. 2010. “Historiography Analysis of History Text Book from Neerlandocentris to Scientificâ€. Historia: International Journal of History Education, 11(2).

Darmawan, W. and A. Mulyana. 2016. “Antara Sejarah dan Pendidikan Sejarah: Analisis Terhadap Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA Berdasarkan Kurikulum 2013â€. Factum, Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 5(2).

Faiz, F. 2003. Hermenutika Qur’ani: Antara Teks, Konteks, dan Kontekstualisasi. Yogyakarta: Qalam.

Fashri, F. 2007. Penyingkapan Kuasa Simbol. Yogyakarta: Juxtapose.

Fowler, R. 1987. A Dictionary of Modern Critical Term. London: Routledge.

Freeden, M. 2003. Ideology: A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press.

Grondin, J. 2012. Sejarah Hermeneutik. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Heryanto, A. 2000. Perlawanan dalam Kepatuhan. Bandung: Mizan.

Karso, et al. 1989. Pelajaran Sejarah Kurikulum 1984 untuk SMTA Kelas 3. Bandung: Angkasa.

Kartodirdjo, S. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Klooster, H.A.J. 1985. Indonesiers SChrijven hun Geschiedenis: De Ontwikkeling van de Indonesische Geschiedbeoefening in Theorie en Praktijk, 1900-1980. USA: Foris Publications.

Kurasawa, A. 2015. Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial di Pedesaan 1942-1945. Depok: Komunitas Bambu.

Mukarom, Z. 2016. Komunikasi Politik. Bandung: Pustaka Setia.

Mulyana, A. 2013. “Nasionalisme dan Militerisme; Ideologisasi Historiografi Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA. Paramita Historical Studies Journal, 23(1).

Nordhot, H.C., et al. 2008. “Memikir ulang historiografi Indonesiaâ€, in Nordhot, Henk Schulte, et.al. 2008. Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia, Jakarta: KITLV.

Purwanta, H. 2012. “Wacana Identitas Nasional: Analisis Isi Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA 1975-2008. Paramita Historical Studies Journal, 22(1).

Purwanto, B. 2005. Gagalnya Historiografi Indnesia. Jogyakarta: Ombak.

Purwanto, B. 2008. “Ketika Historiografi Hanya Sebuah Topeng†in McGregor, K. E. Ketika Sejarah Berseragam Membongkar ideology Militer dalam Penyusunan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Syarikat.

Santoso, A. 2009. Bahasa Perempuan sebagai Potret Ideologi Perjuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sjamsuddin, H. 2007. “Penulisan Buku Teks dan Sejarah Lokalâ€, in A. Mulyana and R. Gunawan. Sejarah Lokal Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Salamina Press.

Suharyo, S. and Mujid. 2014. “Bahasa dan Ideology: Mengungkap Ideologi dan Kekuasaan Simbolik di Balik Penggunaan Bahasa (Kajian Teks Media Melalui Analisis Wacana Kritis)â€. Humanika, 19(1).

Sutherland, H. 1997. “Professional Paradigms, Politics and Popular Practice: Reflections on ‘Indonesia National History’†in Sri Kuhnt-Saptodewo et.al (trans.), Nationalism and Cultural Revival in Southeast Asia: Perspectives from the Centre and Region. Wiesbaden: Harrassowitz Verlag.

Troch, P. 2013. “Between Yugoslavism and Serbianism: Reshaping Collective Identity in Serbian Textbooks between the World Warsâ€. Journal of the History of Education Society. Volume 41, Issue 2/2012. Retrieved from https://www. tandfonline.com/doi/full/10.1080/0046760X.2011.587837

Utami, I., W. Puji and A. N. Widiadi. 2016. “Wacana Bhineka Tunggal Ika dalam Buku Teks Sejarahâ€. Paramita Historical Studies Journal, 26(2).

Van Zoest, A. 1991. Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik (trans). Manoekmi Sardjoe. Jakarta: Intermasa.

Zajda, J. 2017. “Globalisation and National Identity in History Textbooks: The Russian Federation†in Globalisation, Comparative Education and Policy Research. Melbourne: Faculty of Education and Arts, School of Education Australian Catholic University Melbourne.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.