THE INDONESIAN TEACHERS’ DILEMMAS FROM COLONIAL TO REFORMASI ERA: NON-PERMANENT TEACHERS’ WELFARE AND STATUS ISSUES

Ngabiyanto Ngabiyanto(1), Daniel D. Kameo(2), Bambang Ismanto(3), Pamerdi Giri Wiloso(4),


(1) Department of Politics and Civics, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang & Development Studies of the Interdisciplinary Doctoral Program, Satya Wacana Christian University
(2) Development Studies of the Interdisciplinary Doctoral Program, Satya Wacana Christian University
(3) Development Studies of the Interdisciplinary Doctoral Program, Satya Wacana Christian University
(4) Development Studies of the Interdisciplinary Doctoral Program, Satya Wacana Christian University

Abstract

 

This article begins with the historiographic condition of teacher and teacher education which are still rare in demand in Indonesia. The purpose of this article is to describe historically the condition of teacher education, teacher welfare, and teacher status in Indonesia since the Dutch East Indies era to the Reformation era. The sources of the data for this paper are mostly from documents concerning on teacher policies in the past. Oral sources are also used as the complement to the research data. The important findings in this research are (i) there were differences in teacher education between the Dutch East Indies era and independence era that in the colonial era, teacher welfare and status were guaranteed by the government, but the education was still exclusive and very difficult to access by Bumiputera; (ii) teachers in the Japanese colonial era functioned as a means to make Japan win in the Greater East Asia war, welfare was not taken into account; and (iii) during the independence era, the improvement of the teacher status and welfare until reformation era was still becoming a perpetual problem, one of which fulfilled the public discourse was the problem of non-permanent teachers. Historical factors should be considered in managing teacher education and teacher as profession. Therefore, teachers must be seen as historical objects which can enrich Indonesian historiography.

Keywords: historiography of teacher, teachers’ welfare, teachers’ dilemma, non-permanent teacher.

 

Artikel ini berangkat dari kondisi historiografi guru dan pendidikan keguruan yang masih jarang diminati di Indonesia. Tujuan penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan secara historis kondisi pendidikan keguruan, kesejahteraan, dan status guru di Indonesia sejak masa Hindia Belanda hingga Reformasi. Sumber data tulisan ini lebih banyak berasal dari dokumen-dokumen seputar kebijakan tentang guru di masa lalu. Digunakan pula sumber lisan sebagai pelengkap data penelitian. Temuan penting penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan pendidikan keguruan sejak masa Hindia Belanda hingga kemerdekaan, pada masa kolonial, masalah status dan kesejahteraan guru telah dijamin oleh pemerintah, namun pendidikan masih bersifat eksklusif dan sangat sulit diakses oleh kalangan Bumiputera; (2) guru di masa Jepang berfungsi sebagai alat untuk memenangkan Jepang di dalam perang Asia Timur Raya, masalah kesejahteraan tidak terlalu diperhitungkan; dan (3) pada masa kemerdekaan, perbaikan status dan kesejahteraan guru hingga reformasi masih menjadi masalah yang tidak kunjung selesai, salah satu yang memenuhi dikursus publik adalah masalah guru honorer. Faktor historis harusnya dipertimbangkan dalam mengelola pendidikan keguruan dan profesi guru. Oleh sebab itu, guru harus dipandang sebagai objek sejarah yang dapat memperkaya historiografi Indonesia.

Kata kunci: historiograi guru, kesejahteraan guru, permasalahan guru, guru tidak tetap

 

Keywords

historiography of teacher, teachers’ welfare, teachers’ dilemma, non-permanent teacher

Full Text:

PDF

References

Amin, S., & G.F. Kurniawan. (2018). Percikan Api Revolusi di Kampung Tulung Magelang 1945. Journal of Indonesian History, 7(1), 71-81.

Baedhowi. (2009). Tantangan Profesionalisme Guru pada Era Sertifikasi. Professor Inauguration speech. FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta, 12 November 2009.

Foucault, M. (1970). The Order of Things: An Archaeology of The Human Science. New York: Vintage Books.

Foucault, M. (1980). Power/Knowledge: Selected Interviews and Other Writings, 1972-1977. New York: Phanteon Books.

Foucault, M. (1983). Structuralism and Post-Structuralism. In The Essential Foucault. New York: The New Press.

Freire, P. (2002). Politik Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Freire, P. (2003). Pendidikan Kaum Tertindas: Pendidikan yang Membebaskan, Pendidikan yang Memanusiakan, dalam Menggugat Pendidikan Fundamentalis, Konservatif, Liberal, dan Anarkhis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Giroux, H. (1992). Border Crossing: Cultural Workers and the Politics of Education. London: Routledge.

Gumilang, P. (2015). Ragam Permasalahan Guru: Kesejahteraan Hingga Ketimpangan. Retrieved on 10 December 2017 from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20151005204342-20-82993/ragam-permasalahan-guru-kesejahteraan-hingga-ketimpangan

Gunawan, A. H. (1986). Kebijakan-kebijakan pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.

Lickona, T. (1997). Educating for Character: The School's Highest Calling. Atlanta: Georgia Humanities Council.

Nasution, S. (1983). Sejarah Pendidikan Indonesia. Bandung: Jemmars.

Rohman, M. (2016). Problematika Guru dan Dosen dalam Sistem Pendidikan di Indonesia. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 14(1), 49-71.

Setiawan, H., & T.E. Budiningsih. (2014). Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar di kecamatan wonotunggal kabupaten Batang. Educational Psychology Journal, 3(1), 8-14.

Slamet, P. H. (2014). Politik Pendidikan Indonesia dalam Abad ke-21. Cakrawala Pendidikan, 3(3), 324-337.

Supardan, D. (2017). Menyingkap Perkembangan Pendidikan Sejak Masa Kolonial hingga Sekarang: Perspektif Pendidikan Kritis. Generasi Kampus, 1(2), 96-106.

Supriadi, Dedi (Ed.). (2003). Guru di Indonesia: Pendidikan, Pelatihan, dan Perjuangannya Sejak Zaman Kolonial Hingga Era Reformasi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasiona.

Van der Wal, S. L. (1977). Pendidikan di Indonesia 1900-1940: Kebijaksanaan Pendididkan di Hindia Belanda 1900-1940. Jakarta: Balitbangdikbud.

Vikasari, Melinda. (2012). Pengaruh Politik Etis Terhadap Perkembangan Pendidikan di Indonesia Tahun 1901-1942. B.A Thesis. Jember: Universitas Negeri Jember

Watson, G. (1975). Duts Educational Policy in Indonesia, 1850-1900. Asia Profile. 3(1).

Wirt, F.M. and M.W. Kirst. (1982). School in Conflict. Berkeley: McCutchan Publishing Corporation.

Wisarja, I. K., and I.K. Sudarsana. (2017). Refleksi Kritis Ideologi Pendidikan Konservatisme dan Libralisme Menuju Paradigma Baru Pendidikan. Journal of Education Research and Evaluation, 1(4), 283-291.

Zed, M. (1986). Pendidikan Kolonial dan Masalah Distribusi Ilmu Pengetahuan: Suatu Perspektif Sejarah. Forum Pendidikan, XIII (3).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.