RELASI PASAR, NEGARA, DAN MASYARAKAT: KAJIAN PADA RUANG PERKOTAAN SEMARANG AWAL ABAD KE-20

Putri Agus Wijayati(1),


(1) Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada; Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Abstract

This paper aimed at explaining various problems faced by the government of Semarang city in the contexts of market and society. This study would be presented as a contribution to the city government to be considered in making some policies related to market revitalization. The specific targets to be achieved were, firstly, describing the infrastructure of Semarang as a city area in the early 20th century, and, secondly, analyzing the socio-economic dynamics of the city dwellers in terms of Semarang development as a city area in the contexts of market and state. To achieve the targets, four method principles were used; they were collecting the data relevant to the focus of analysis, verifying the data, interpreting the data including data analysis and fact synthesizing. Finally, as a form of accountability, historiography was conducted. This study was    essential to show that historical study which involves generalization and social significance are valuable to solve various problems of the city in recent eras.  

 

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah kota Semarang dalam konteks pasar dan masyarakat. Hasil penelitian ini akan dapat dipergunakan untuk memberikan kontribusi, yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah kota dalam mengambil sebuah kebijakan terkait dengan revitalisasi pasar. Adapun target khusus yang ingin dicapai adalah mendeskripsikan infrastruktur Semarang sebagai sebuah wilayah perkotaan pada periode awal abad ke-20. Menganalisis dinamika sosial ekonomi warga kota terkait perkembangan Semarang sebagai wilayah perkotaan dalam konteks pasar dan negara. Untuk mencapai tujuan itu, empat prinsip metode yang digunakan meliputi mengumpulkan data yang relevan dengan fokus kajian, verifikasi data, interpretasi atau menafsirkan yang di dalamnya termasuk analisis data dan sintesis fakta, dan sebagai wujud akuntabilitas penelitian akan dilakukan historiografi. Penelitian ini memiliki arti penting yang akan mampu menunjukkan bahwa kajian historis yang mengandung generalisasi dan social significance mempunyai nilai guna untuk mengurai berbagai problem perkotaan pada dewasa ini.

 

Keywords

infrastruktur, perkotaan, pasar, negara, social significance.

Full Text:

PDF

References

Abdullah, Irwan. 1994. The Muslim Businessmen of Jatinom: Religious reform and economic modernization in a Central Javanese town. Universiteit van Amsterdam.

Ammarell, Gene. 2002. “Bugis Migration and Modes of Adaptation to Local Situstions”. Ethnology, 41 (1), p. 54.

Basri, Hasan. 1988. “Perpindahan Orang Banjar ke Surakarta: Kasus Migrasi Inter Etnis di Indonesia.” Prisma, XVII (3).

Bastin, John. 1957. The Native Policies of Sir Stamford Raffles in Java and Sumatra, An Economic Interpretation. Oxford: The Clarendon Press.

Basundoro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota .Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Blackburn, Susan. 2011. Jakarta: Sejarah 400 Tahun. Jakarta: Masup Jakarta.

Brommer, B., et al., (ed.). 1995. Semarang, Beeld van een Stad .Voorburg: Asia Maior.

Budiman, Amen. 1976. “Semarang Riwayatmu Dulu: Boom Lama – Boom Baru”, Suara Merdeka, 2 April.

Cobban, James L. 1974.“Uncontrolled Urban Settlement: The Kampong Question in Semarang 1905 – 1940.” Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 130 (4), hlm. 403-427

Day, Clive, Vertaling van H.D.H. Bosboom. 1905. Nederlandsch Beheer over Java Gedurende Drie Eeuwen. Gravenhage: W.P. Van Stockum & Zoon.

De Locomotief, “De Pasars”, 24 Joeli 1907, Jg:12, №: 143.

De Locomotief, “Uit de Indische Bladen, Indische Passers”, 27 Juli 1907.Selompret Melajoe, “Gemeenteraad di Semarang” Selasa, 30 Djanoeari 1906, №.13.

Dick, H.W. 2002. “Industrialisasi Abad ke-19, Sebuah Kesempatan yang Hilang?”, dalam J. Thomas Lindblad (ed.) Fondasi Historis Ekonomi Indonesia .Yogyakarta: Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM – Pustaka Pelajar.

Edw. Jacobson, Edw., Van Hasselt, J.H., and Toth, Andrew. 1975. “The Manufacture of Gongs in Semarang”, Indonesia, 19, April, hlm. 129.

Frederick, William H. 1983. “Hidden Change in Late Colonial Urban Society in Indonesia”, Journal Southeast Asia Studies. 4 (2), September.

Furnivall, J.S. 2009. Hindia Belanda, Studi Tentang Ekonomi Majemuk. Jakarta: Freedom Institute.

Gillion, K.L., .Review: Satish C. Misra,1966. “Muslim Communities in Gujarat. Preliminary Studies in their History and Social Organization.” Journal of Southeast Asian History, 7 (2), hlm. 124-125.

Hugo, Graeme J. 1982. “Circular Migration in Indonesia.” Population and Development Review, 8 (1), hlm. 61.

Huub de Jonge. 2007. “Sebuah Minoritas Terbelah, Orang Arab Batavia”, dalam Kees Grijns dan Peter J.M.Nas (peny.). Jakarta Batavia: Esai Sosio-Kultural. Jakarta: Banana-KITLV.

Joe, Liem Thian. 1933. Riwajat Semarang 1416 – 1931 . Semarang – Batavia: Boekhandel Ho Kim Yo.

Justus M. van der Kroef, 1953. “The Arabs in Indonesia.” Middle East Journal, 7(3), Summer, hlm. 302-305.

Ketjen, W.J. 1915. “Decentralisatie Verslag 1912-1913”, dalam Kolonial Tijdschrift, Uitgegeven door de Vereeniging van Ambtenaren bij het Binnenlandsch Bestuur in Nederlandsch-Indiё, Deerde Jaargang-eerste Halfjaar, ‘s-Gravenhage.

Kuncoro, Mudrajad. 1995. “Desentralisasi Fiskal di Indonesia: Dilema Otonomi dan Ketergantungan.” Prisma, 14 (4).

Lea E. Williams. 1956. “Indonesia’s Chinese Educate Raffles”, Indonesie, 9e Jg. Oct.

Leirissa, R.Z. 1985. Terwujudnya Suatu Gagasan, Sejarah Masyarakat Indonesia 1900–1950. Jakarta: Akademika Pressindo.

Malo, Manasse dan Nas, P.J.M. 2007. “Otonomi daerah, Manajemen perkotaan di Indonesia 1991”, dalam P.J.M. Nas (ed.). Kota-Kota Indonesia, Bunga Rampai . Terjemahan Nin Bakdi Soemanto dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Muhammad, Djawahir. 1995. Semarang Sepanjang Jalan Kenangan. Semarang: Pemda Kodia Semarang – DKJT – Aktor Studio.

Nagata, Judith A. 1990. “Apa Itu Orang Melayu? Seleksi Identitas Etnik Berdasarkan Situasi dalam Suatu Masyarakat Majemuk”, dalam Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique, dan Yasmin Hussain (ed.). Islam di Asia Tenggara: Perkembangan Kontemporer. Terjemahan Hasan Basari. Jakarta: LP3ES

Nas, P.J.M., dan Pratiwo. 2007. “Jawa dan De Groote Postweg, La Grande Route, The Great Mail Road, Jalan Raya Pos”, dalam P.J.M. Nas (ed.). Kota-Kota Indonesia, Bunga Rampai . Terjemahan Nin Bakdi Soemanto dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nas, P.J.M., dan Boender, Welmoet. 2007. “Kota Indonesia dalam teori perkotaan 2002”, dalam P.J.M. Nas (ed.). Kota-Kota Indonesia, Bunga Rampai . Terjemahan Nin Bakdi Soemanto dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nas, Peter J.M. dan Theuns, Kristen. 2007. “Semarang, Apakah H.F. Tillema Seorang Sutradara Perubahan Kota?” dalam P.J.M. Nas (ed.). Kota-Kota Indonesia, Bunga Rampai . Terjemahan Nin Bakdi Soemanto dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

O'Brien, Aileen. 1937. “The Moors in Spain.” The Irish Monthly, 65 (769), hlm. 469-474

Onghokham. 1983. “Merosotonya Peranan Pribumi dalam Perdagangan Komoditi.” Prisma, 12 (8).

Potter, Lesley. 2000. “Orang Banjar di dan di Luar Hulu, Kalimantan Selatan: Studi tentang Kemandirian Budaya, Peluang Ekonomi dan Mobilitas.” dalam J. Thomas Lindblad (ed.) Sejarah Ekonomi Modern Indonesia, Berbagai Tantangan Baru. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Purwanto, Bambang. 2004. “Antara Sentralisasi dan Desentralisasi: Ekonomi dan Otonomi Daerah dalam Realitas Sejarah.” Lembaran Sejarah, 7(7).

Purwanto, Bambang. “Ekonomi Karet Rakyat Indonesia, Tahun 1890-an Sampai 1940”, dalam J. Thomas Lindblad (ed.). Fondasi Historis Ekonomi Indonesia .Yogyakarta: Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM – Pustaka Pelajar.

Purwanto, Bambang. 2000. “Merajut Jaringan di Tengah Perubahan: Komunitas Ekonomi Muslim di Indonesia Pada Masa Kolonial.”Lembaran Sejarah,2(2).

Purwanto, Bambang. 2009. “Sejarah dan Jatidiri Dalam Ingatan Bersama Asia Tenggara”, dalam Adrian Vickers, Peradaban Pesisir, Menuju Sejarah Budaya Asia Tenggara .Denpasar: Pustaka Larasan – Udayana University Press.

Raben, Remco. 2007. “Seputar Batavia: Etnisitas dan Otoritas di Ommelanden, 1650 – 1800”, dalam Kees Grijns dan Peter J.M. Nas (ed.) Jakarta Batavia, Esai Sosio – Kultural. Jakarta: KITLV.

Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indiё .Batavia: Landsdrukkerij, 1902.

Regeringsalmanak voor Nederlandch-Indiё 1885, Tweede Gedeelte: Kalender en Personalia .Batavia- Landsdrukkerij, 1884.

Reid, Anthony. 2001. “Understanding Melayu .Malay as a Source of Diverse Modern Identities”, Journal of Southeast Asian Studies, 32 (3).

Resink, G. 2012. Bukan 350 Tahun Dijajah. Jakarta: Komunitas Bambu.

Rudolf Mrάzek. 2006. Engineers of Happy Land, Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di sebuah Koloni. Diterjemahkan Hermojo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Rush, James R. 1983. “Social Control and Influence in Nineteenth Century Indonesia: Opium Farms and The Chinese of Java.”Indonesie, 5e Jg. April 1983.

Selompret Melajoe, “Vergadering Membitjarakan Pasar”, Sabtoe, 22 Joeni 1907

Selompret Melajoe, “Peperiksa’an Pasar”, Sabtoe, 22 Djoeni 1907.

Selompret Melajoe, “Begal”, Sabtoe, 10 Okt 1906, №.135.

Selompret Melajoe, “Gegernja orang perampoean”, Selasa, 26 November 1907, №.141.

Selompret Melajoe, “Membawa barang dengan grobag”, Selasa, 26 November 1907, №.141.

Selompret Melajoe, “Menghimat”, Selasa, 29 November 1907, №.129.

Selompret Melajoe, “Pasar Djohar dalam Gemeenteraad”, Selasa, 29 November 1907, №.129.

Selompret Melajoe, “Tjerdik”, Selasa, 26 November 1907, №.141.

Selompret Melajoe, “Gemeenteraad”, Kamis, 12 Desember 1907, №.148.

Selompret Melajoe, “Gemeenteraad”, Selasa, 3 Desember 1907, №.144.

Selompret Melajoe, “Kemadjoean dan Kemoendoeran Semarang”, Selasa, 21 Djanoeari 1908, №.9.

Selompret Melajoe, “Kadet”, Kamis, 5 Maart 1908, №.28.

Selompret Melajoe, “Sarang Kadet”, Saptoe, 7 Maart 1908, №.29.

Selompret Melajoe, “Orang Kasihan”, Saptoe, 8 Agust 1908, №. 95.

Selompret Malajoe, “Ketangkap”, Kemis, 8 Sept 1910, №.107.

Seputar Semarang, “Kampung Melayu Kawasan Perdagangan di Abad 18” 7-13 Desember 2004, №.67, hlm. 9.

Shokeh, Mukhamad. 2014. Gerakan Keagamaan dan Perubahan Sosial, Dakwah Islam dan Misi Katolik di Semarang 1890-1940. Pati: Kireinara.

Staatsblad van Nederlansdch Indiё 1903, No.329 .Batavia: Landsdrukkerij.

Suryo, Djoko (Ed.). 2009. Transformasi Masyarakat Indonesia Dalam Historiografi Indonesia Modern .Yogyakarta: Penerbit STPN Press.

Suryo, Djoko. 1989. Sejarah Sosial Pedesaan Karesidenan Semarang 1830–1900 . Yogyakarta: PAU Studi Sosial, UGM.

Suud, Abu. 1995. “Nama Pekojan dan Asal Usulnya”, dalam Djawahir Muhammad (ed.), Semarang Sepanjang Jalan Kenangan. Semarang: Pemda Kodia Semarang – DKJT – Aktor Studio.

Tio, Jongki. tt. Kota Semarang Dalam Kenangan .Semarang.

Van Deventer, C. TH.1904. Overzicht van den Economischen Toestand Inlandsche Bevolking van Java en Madoera .‘s-Gravenhae: Martinus Nijhoff.

Van Hasselt, J. 1929. “Enkele Opmerkingen Betreffende het Passarwezen”, dalam Locale Belangen, XVI, 1929.

Wertheim, W.F. 1956. Indonesian Society In Transition: A Study of Social Change .Van Hoeve, Bandung: Mij Vorkink, Sumur Bandung.

White, Benjamine. 1991. “Economic Diversification and Agrarian Change in Rural Java, 1900 – 1990” dalam Paul Alexander, Peter Boomgaard, Ben. White (ed.). In Shadow of Agriculture: Non-Farm Activities in the Javanese Economy, Past and Present .Amsterdam: Royal Tropical Institute.

Wijanarka. 2007. Semarang Tempo Dulu: Teori Desain Kawasan Bersejarah .Yogyakarta: Ombak.

Zuhri, Saifuddin. 1980. Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia. Bandung: P.T. Alma’Arif.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.