Management Evaluation of Dangerous and Toxic Waste (Infectious and Covid Waste) at the Nusa Tenggara Barat Hospital

Ismatul Khasanah(1), Bambang Budi Raharjo(2), Yuni Wijayanti(3),




(1) Universitas Negeri Semarang (UNNES)
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Dangerous and toxic waste from the Covid-19 pandemic increased by 30 percent. Dangerous waste management is one of the most serious problems in health facilities because a medical waste, especially infectious waste, is very potential in transmitting infectious diseases either through direct or indirect contact through environmental media. The purpose of this study was to analyze dangerous and toxic waste management based on Permenkes No. 7/2019 and Ministry of Environment and Forestry at the West Nusa Tenggara Hospital during the Covid-19 pandemic in 2020. The research design was descriptive qualitative. The data was taken by using the purposive sampling technique, the informants were selected by snowball sampling. The container stage uses yellow plastic, the transportation of covid and infectious B3 waste uses a yellow trolley and the waste transport officer is a cleaning service. Storage of dangerous and toxic waste and covid waste in temporary shelters every other day, if the weather does not support the transportation process for a maximum of one week, treatment of infectious waste and covid waste is carried out by PT PRIA as a third party. The hospital periodically controls related to the implementation of the container, transportation, and storage so that it is always following the applicable of Standard Operation Procedure.

Keywords

Toxic Waste, Infectious and covid-19

Full Text:

PDF

References

Amala, N. A., Shinfi, W. A., Sulistiya N, Dela, N. (2018). Sistem Pengelolaan Limbah Padat B3 di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat Kabupaten Lamongan. Jurnal Teknik Lingkungan, 3 (2), 39–45.

Amelia, A. R., Ismayanti, A., R., A. (2010). Pengelolaan Liwmbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan, 3 (1), 73–85.

Anies. (2006). Ancaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Arindita, N. D., Rahardjo, M, Astorina, N. D. Y. (2016). Kualitas Manajemen Pengelolaan Limbah B3. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4 (3), 833–841.

Asrun, A. M., Sihombing, L. A., N. Y. (2020). Dampak Pengelolaan Sampah Medis Dihubungkan Dengan Undang undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Dan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan pengelolaan Lingkungan Hidup. PAJOUL, 1, 33–46.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. (1995). Dekrit Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 1 Tahun 1995 tentang Tata Cara dan Teknis Persyaratan untuk Penyimpanan dan Pengumpulan Bahan Limbah.

Basir R, Muslimin, Adam, A. (2018). Pengelolaan Sampah Medis (Studi Kualitatif di BLUD RSUD H Padjongan Daeng Ngalle Kabupaten Takalar Tahun 2018. Jurnal HCEHCE, 1 (2), 182–191.

Brooker Chris. (2009). Ensiklopedia Keperawatan (Alih bahasa Andry H dkk editor bahasa Indonesia Estu Tiar, Ed.). Jakarta: EGC.

Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial: Problematika Dan Pengendaliannya. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Dewa Ayu P. G. M. S. P, Pertiw N.K.F.R, Nopiyani N. (2018). Manajemen Pengelolaan Limbah Medis di Praktik Dokter Gigi Kabupaten Tabanan. Bali Dental Journal, 2 (1), 9–16.

Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2020). COVID-19 NTB.

Hidayat, & Alimul A. (2012). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Himayati N, Tri J, H. L. (2018). Evaluasi Pengelolaan Limbah Medis Padat Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) DI Rumah Sakit TK. II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (4), 485 495.

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020). Pemda Kelola Limbah Infeksius Korona.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2015). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.56 /Menlhk-Setjen / 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Sampah Berbahaya dan Beracun Dari Dinas Kesehatan Fasilitas.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Republik Indonesia No. 03 / PRT / M / 2013 tentang Penyelenggaraan Persampahan Prasarana dan Sarana Penanganan Rumah Tangga Sampah dan Sampah Seperti Rumah Tangga.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. (2020). Bahaya Limbah Medis di Tengah Pandemi Corona.

Manila, R. L. (2017). Evaluasi Sistem Pengelolaan Limbah Medis Puskesmas di Wilayah Kabupaten Bantul. Berita Kedokteran Indonesia, 33 (12), 587–594.

Mirawati, M., Budiman, B., Tasya, Z. (2019). Analisis Sistim Pengelolaan Limbah Medis Padat di Puskesmas Pangi Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Kolaboratif Sains, 1 (1), 1–8.

Permenkes RI. (2019). Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Pertiwi, V., Joko, T., Dangiran, H. . (2017). Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(3).

Purwanti, A. . (2018). Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10, 291–298.

Pusparini D, Anis A, H. S. (2018). Pengelolaan Limbah Padat B3 Di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang. Jurnal Envirotek, 10 (2), 34–42.

Putri, B. A. A., Tri J, H. D. (2017). Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Berdasarkan Peringkat Proper di RSUD Ungaran. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5 (5), 514– 520.

Rachmawati S, Sumiyaningsih E, A. T. (2018). Analisis Manajemen Pengelolaan Limbah Padat Medis B3 di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Surakarta. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1–36.

Rahno D, Roebijoso J, L. A. (2015). Pengelolaan Limbah Medis Padat di Puskesmas Borong Kabupaten Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur. J-Pal, 6 (1), 22–32.

Romaningsih, A. (2017). Analisis Sistem Pengelolaan Sampah Medis Puskesmas Perawatan di Kabupaten Merangin. Jurnal Kesmas Jambi, 1 (2), 35–45.

Saghita, E. P., Thamrin, A. D. (2017). Analisis Minimisasi Limbah Padat Medis di RS PB. Photon: Jurnal Sains Dan Kesehatan, 7 (2), 1–7.

Septiari. (2012). Infeksi Nosokomial. Jakarta: Penerbit nuha medica.

Sirait, A. A., Mulyadi A, Nazriati, E. (2015). Analisis Pengelolaan Limbah Medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungtua Kabupaten Padang Lawas Utara Propinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9 (2), 193–201.

Tabatabaei, S. M., Behmanesh Pour, F., & Osmani, S. (2015). Epidemiology of Hospital-Acquired Infections and Related Anti-Microbial Resistance Patterns in a Tertiary-Care Teaching Hospital in Zahedan, Southeast Iran. International Journal of Infection.

Waangsir, F. W. (2018). Studi Pengelolaan Limbah Medis Padat pada Puskesmas Rawat Inap di Kota Kupang Tahun 2018. Dalam Seminar Nasional Kesling Poltekkes Kupang, 158–166.

WHO. (2013). Hospitals in Health Systems.

Yulis D, Ody P, H. B. (2018). Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Puskesmas Tobelo Kota Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal KESMAS, 7 (5), 1–20.

Zuhriyani. (2019). Analisis Sistem Pengelolaan Limbah Medis Padat Berkelanjutan di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 1.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats