ESTIMASI STOK KARBON MANGROVE DI DUKUH TAPAK KELURAHAN TUGUREJO KOTA SEMARANG

Andin Irsadi(1), Nana Kariada Tri Martuti(2), Satya Budi Nugraha(3),


(1) Department of Biology, Universitas Negeri Semarang
(2) Department of Biology, Universitas Negeri Semarang
(3) Department of Biology, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Peningkatan gas-gas efek rumah kaca menyebabkan terjadinya pemanasan global yang berdampak langsung mengakibatkan perubahan iklim  dan  sea  level  rise.  Upaya  mitigasi dapat  dilakukan dengan meningkatkan peran mangrove sebagai penjerap karbon. Ekosistem mangrove yang banyak terdapat di wilayah pesisir, mempunyai kemampuan yang sangat efektif dalam mengurangi konsentrasi gas karbondioksida (CO2) di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi karbon tersimpan pada tegakan mangrove di Wilayah Tapak, Kota Semarang. Metode yang digunakan, yakni non destructive Test dengan persamaan allometrik pada mangrove tegakan. Pengumpulan data dilakukan secara  purposive sampling,  dengan  mempertimbangkan  kerapatan  dan  lokasi  tumbuh  yang  terdapat  pada  wilayah penelitian.  Hasil  penelitian  menunjukan  mangrove  di  Dukuh  Tapak  memiliki  kandungan  biomassa sebesar sebesar 1507,91 ton/ha,  kandungan stok karbon sebesar 708,2 ton C/ha, dan mampu menyerap CO2  sebesar 2598,65 ton/ha. Pola hubungan antara kerapatan dengan biomassa, biomassa dengan stok karbon, dan stok karbon dengan serapan CO2 menunjukkan adanya tiga macam persamaan yang memiliki nilai korelasi (R) yang positif masing-masing sebesar 0,67, 1,00, dan 1,00.

Keywords

biomassa, mangrove, stok karbon

Full Text:

PDF

References

Achmad, R. 2004. Kimia lingkungan. Yogyakarta: ANDI.

Aminudin, S. 2008. Kajian Potensi Cadangan Karbon pada Pengusahaan Hutan Rakyat (Studi Kasus: Hutan Rakyat Desa Dengok, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul). (Tesis). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Cahyaningrum, S.T., Hartoko, A., dan Suryanti. 2014. “Biomassa karbon mangrove pada kawasan mangrove Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa”. Journal of Maquares 3(3): 34-42.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M,L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan Jackson, J.B. 2008. Biologi. Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Chanan, M. 2012. Pendugaan cadangan karbon (C) tersimpan di atas permukaan tanah pada vegetasi hutan tanaman jati (Tectona grandis Linn.F) (Di RPH Sengguruh BKPH Sengguruh KPH Malang Perum Perhutani II Jawa Timur). Jurnal Gamma 7(2): 61-73.

Efendi, M., Sunoko, H.R., dan Sulistya, W. 2012. Kajian kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim berbasis daerah aliran sungai (Studi kasus sub DAS Garang Hulu). Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(1): 8-18.

Ermiliansa, D., Samekto, A., dan Purnaweni, H. 2014. “Peran PRENJAK dalam mewujudkan konservasi berbasis eco edu wisata mangrove di Dukuh Tapak Tugurejo Kota Semarang”. Jurnal Ekosains 6(1): 62-67.

Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R.R., dan Rahayu, S. 2011. Pengukuran cadangan karbon dari tingkat lahan ke bentang lahan. Bogor: World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia Regional Office

Heriyanto, N.M., & Subiandono, E. 2012. “Komposisi dan struktur tegakan, biomasa, dan potensi kandungan karbon hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo”. Jurnal Penelitian dan Konservasi Alam 9(1): 23-32.

Huy, B, & TA Anh. 2008. Estimating CO2 sequestraton in natural broad- leaved evergreen forest in Vietnam. APANews. Mei. Hlm 9.

Krisnawati, H., Adinugroho, W.A., dan Imanuddin, R. 2012.

Monograf model-model alometrik untuk pendugaan biomassa pohon pada berbagai tipe ekosistem hutan di Indonesia. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan Indonesia.

Lugina, M., Ginoga, K.L., Wibowo, A., Bainnura, A., dan Partiani T. 2011. “Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk pengukuran stok karbon di kawasan konservasi”. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan Indonesia.

Mandari, D.Z., Gunawan, H., dan Isda, M.N. 2016. “Penaksiran biomassa dan karbon tersimpan pada ekosistem hutan mangrove di Kawasan Bandar Bakau Dumai”. Jurnal Riau Biologia 1 (3): 17-23

Martuti, N.K.T. 2013. “Keanekaragaman mangrove di wilayah Tapak Tugurejo Semarang”. Jurnal MIPA, 36(2): 123-130.

Rachmawati, D., Setyobudiandi, I., dan Hilmi, E. 2014. “Potensi estimasi karbon tersimpan pada vegetasi mangrove di wilayah pesisir muara gembong Kabupaten Bekasi”. Jurnal Omni-akuatika, 14(19): 89-91.

Saputri, D.S. 2013. Kecamatan Tugu alami abrasi terparah. On line at http:// nasional.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diynasional/13/05/13/ mmqpe- kecamatan-tugu-alami-abrasi-terparah. [diakses tanggal 10 Agustus 2016].

Sondak, C.F.A. 2015. Estimasi potensi penyerapan karbon biru (blue carbon) oleh hutan mangrove Sulawesi Utara. Jurnal of Asean Studies on Maritime Issues 1(1): 24-29.

Suarsana, M., & Wahyuni, P.S. 2011. Global warming: ancaman nyata sektor pertanian dan upaya mengatasi kadar CO2 atmosfer. Jurnal Sains dan Teknologi 11(1): 31-46.

Syam’ani, Agustina, A., Susilawati dan Yusanto, N. 2012. “Cadangan karbon di atas permukaan tanah pada berbagai sistem penutupan lahan di Sub-sub DAS Amandit”. Jurnal Hutan Tropis, 13(2) : 152- 153.

Widyasari, N.A.K., Saharjo, B.H., Solichin, dan Istomo. 2010.

“Pendugaan biomassa dan potensi karbon terikat di atas permukaan tanah pada hutan rawa gambut bekas terbakar di Sumatera Selatan”. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 15(1): 41-49.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License