Kajian Fog menggunakan Data Observasi, Penginderaan Jauh dan Model Cuaca Numerik di Kotawaringin Barat (Studi kasus: 19 Februari dan 08 April 2020)

Deffi Munadiyat Putri(1), Mario Charlos Rohi Koten(2),


(1) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(2) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Abstract

Fog merupakan fenomena yang memengaruhi aktivitas manusia. Proses pembentukan dan reaksi fog sangat kompleks serta prediksinya sulit karena limitasi dari stasiun meteorologi konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mekanisme yang terjadi pada siklus hidup fog menggunakan pendekatan analisis kondisi permukaan, profil udara atas serta model cuaca numerik terhadap dua kasus fog yang terjadi di Kotawaringin Barat. Distribusi spasial menggunakan komposit kanal Red Green Blue (RGB) menunjukan bentangan yang luas berwarna biru muda yang mengindikasikan bahwa fog terbentuk pada kondisi atmosfer yang hangat. Kondisi kelembaban yang tinggi saat fog bertahan dari lapisan bawah hingga lapisan menengah dengan ketinggian inversi berada di ketinggian sekitar 200 m. Kasus fog terbentuk pada nilai Fog Stability Index (FSI) <31 dengan potensi pembentukan fog yang tinggi, akan tetapi pada kasus pertama sebelum fog nilai FSI menunjukan potensi yang rendah. Sedangkan nilai Liquid Water Content (LWC) dan Downward Longwave Flux (L↓) menunjukan kenaikan yang terjadi pada waktu yang sama.

Keywords

Downward Longwave Radiation, Fog, Inversion, LWC, RGB composite

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License. View My Stats