Peningkatan Nilai-Nilai Karakter Dengan Metode Mendongeng CAS CIS CUS Di BA Aisyiyah Kaponan 2 Ponorogo
(1) FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah melihat pelaksanaan mendongeng CAS CIS CUS dan peningkatan nilai karakter di BA ‘Aisyiyah Kaponan 2 Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan dengan subjek sejumlah 18 peserta didik. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas. Prosedurnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sumber data berupa informan, tempat dan peristiwa, dokumen dan arsip. Metode pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data yang digunakan dengan teknik triangulasi. Data dianalisis dengan menggunakan model deskriptif komparatif. Hasilnya pada kegiatan mendongeng dibagi menjadi 3 tahapan yaitu CAS CIS CUS. CAS (Cipta Aksi Super) sebagai sarana untuk membuka dongeng, CIS (Cipta Inspirasi Super) sebagai inti dari pelaksanaan dongeng, dan CUS (Cipta Usulan Super) sebagai penutup dongeng. Pada pra siklus nilai karakter kecintaan terhadap Tuhan yang mulanya 68,8% pada siklus I menjadi 75%, dan pada siklus II 87,5%. Nilai disiplin anak pada kondisi awal 62,5% meningkat menjadi 68,8% dan akhir siklus II mencapai 93,8%. Nilai kemandirian terus meningkat dari 68,8% lalu 81,3% dan menjadi 93,8%. Nilai kerjasama bermula dari 56,3% pada siklus I menjadi 75% dan siklus II menjadi 81,3%. Tanggungjawab pada keadaan awal 56,3% berubah menjadi 68,8% serta siklus II menjadi 87,5%.
The purpose of this study is to see the implementation of the CIS CAS CUS storytelling and character value increase in BA 'Aisyiyah Kaponan 2 Ponorogo. This study was conducted with 18 subjects number of learners. The research method uses classroom action research. The procedure includes the planning, implementation, observation and reflection. Sources of data in the form of informants, places and events, documents and archives. Data were collected by interview, observation and documentation. Test the validity of the data used by triangulation techniques. Data were analyzed using descriptive comparative models. The result in storytelling activities are divided into three stages, namely the CIS CAS CUS. CAS as a means to open up the fairy tale, CIS as the core of the implementation of the fairy tale, and the CUS as a cover fairy tale. In the pre-cycle value of the character love of God which was originally 68.8% in the first cycle to 75%, and the second cycle of 87.5%. The value of discipline of children at baseline 62.5% increase to 68.8% and the end of the cycle II reached 93.8%. The value of independence has increased from 68.8% and 81.3% and to 93.8%. The value of cooperation stems from 56.3% in the first cycle to 75% and the second cycle to 81.3%. Responsibilities of the initial conditions change 56.3% to 68.8% and the second cycle be 87.5%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Berkowitz, M. W., & Bier, M. C. (2004). Research based character education. The Annals of the American Academy of Political and Social Science; 591:72. Sage Publication.
Derosier. (2007). Improving student social behavior the effectiveness of a storytelling based character education program. Journal of Research in Character Education Vol. 5, No. 2.
Hendri. (2013). Pendidikan karakter melalui dongeng. Bandung: Simbiosa Rekatama.
Kementerian Pendidikan Nasional (2012). Pedoman pendidikan karakter pada pendidikan anak usia dini. Jakarta: Direktorat pembinaan pendidikan anak usia dini direktorat jenderal pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal
Kemp, J.K (2013). Storytelling Dramas as a Community Building Activity in an Early Childhood Classroom. Jurnal Early Childhood Education, Vol. 41, No. 197.
Lickona, T. (1991). Educating for character, how our school can teach respect and responsibility. Suite: Bantam Books.
Nasyir, M (2014). CAS CIS CUS siapapun bisa mendongeng. Surakarta: Solopos grafika Kementrian Pendidikan Nasional (2008). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional.
Republik Indonesia (2003). Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Samani, M & Haryanto. (2013). Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Bandung; Remaja Rosda Karya.
Sanchez, et al. (2006). The remarkable abigail: storytelling for character education. The High School Journal, Vol. 89, No. 4.
Spaulding, A. E. (2011). The art of storytelling telling truths through telling stories. New York. The scarecrow Press.
Subur. (2013). Pengembangan model pembelajaran nilai moral berbasis kisah pada siswa Madrasah Aliyah di Kabupaten Banyumas. Disertasi doktor, tidak diterbitkan, Univesitas Sebelas Maret Surakarta.
Suharsimi arikunto, Suhardjono, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Sujiono,Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Indeks: Jakarta
Triyanto. (2007). Pembahasan tuntas kompetesi bahasa indonesia untuk SMP dan MTs kelas VII. Jakarta: Esis.
Triyanto. (2007). Pembahasan tuntas kompetesi bahasa indonesia untuk SMP dan MTs kelas VII. Jakarta: Esis.
Wibowo, A. (2013). Pendidikan karakter berbasis sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing & Abstracting