The Existence of Pancasila for the Millenial Generation in Order to Realize the National Ideological Resistance in the Era of Disruption

Elly Rahmawati(1),


(1) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Building national character is an absolute and urgent need in the era of industrial revolution 4.0. In today’s era there has been a paradigm shift about how we get information, how we communicate, how we work and how we express things. This very rapid technological development has changed the way of life of today’s and future societies. The era of disruption as a result of the industrial revolution has resulted in may positive impacts such as damaging the nation’s mentality which is expected to destroy the joints of the life of the nation and the state. The rapid advancement of technology and social media facilitates the entry of various information and influences from outside including the value system and lifestyle which are often in conflict with the values of the Pancasila. If left unchecked the values of the Pancasila will be eroded by all kinds of global culture. Pancasila as a unifying idology as well as strnghening the integration of the Indonesian nation must now be attached more closely to the soul of the millennial generation. Todays youth nust be given an interesting and not boring touch of Pancasila learning with the use of technology and sosial media. This method is considered relevant to everyday life at this time so that the millennial generation can better understand the important of the Pancasila in reality.

Keywords

pancasila ideology, era of disruption, millennial generations

Full Text:

PDF

References

“Pancasila Pengkokoh Integral Nasional di Era Disrupsi Sebuah Strategi untuk Mengawal Mental Generasi Z”,Eko Handoyo

“Peranan Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Global”, Ana Irhandayaningsih,Pengajar Jurusan Ilmu Perpustakaan,Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

(Volume V). Paris: OECD. https://putriwindu.wordpress.com/2012/04/29/integrasi-nasional/ http://www.pengertianilmu.com/2015/07/normal-0-false-false-false-en-us-x-none27_93.html http://www.habibullahurl.com/2015/05/faktor-faktor-pendorong-pendukung-dan-penghambatintegrasi-nasional.html

Abdullah Firdaus., Et al, in his writings, “ Upaya meningkatkan akhlak dan kepribadian melalui pemahaman dan pendidikan agama”, Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Number 46, 2008, p. 28-30.

Al Musanna, “Revitalisai Kurikulum Muatan Lokal Untuk Pendidikan Karakter Melalui Evaluasi Responsif”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Number16, Third special edition (Oktober 2010), p. 245-246.

Alex Suseno, 2000 Strategi Pembudayaan Kesadaran Hak

Al-Hakim, Suparlan, dkk. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anderson, B. (1991). Imagined Community: Komunitas-Komunitas Terbayang. Terjemahan oleh Omi Intan Naomi. 2002. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Anonim. 2017. Mengapa Teroris Suka Pakai Media Sosial. ‖ Dalam https://tekno.kompas.com/read/2017/04/10/17480017/mengapa.teroris.suka.pakai.media.sosi al. Diunduh pada hari Minggu, 9 September 2018, pukul 08.59.

Arif, Syaiful. 2018. Islam, Pancasila, dan Deradikalisasi Meneguhkan Nilai Keindonesiaan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Armstrong, Thomas. (2009). Multiple Intelligences in the Classroom. 3rd ed. California: ASCD.

Asari, Hasan., Menyingkap Zaman Keemasan Islam: Kajian atas Lembaga-lembaga Pedidikan (Mizan, Bandung, 1994),p. 14

Askar, “Misi Propetik Pendidikan Islam: Membentuk Karakter Menuju Transformasi Sosial Membangun Peradaban”, Hunafa, Jurnal Studi Islamika, Volume 8, Number 1(Juni 2011), p. 175-188

Bahar, S., & Tangdililing, A. (1996). Integrasi Nasional Teori, Masalah dan Strategi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Bakry, N. M. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Banks, J.A. 1993. “Multicultural Educatian: Historical

Bela Negara Tahun 20002004, Jakarta,

Buchanan Cate (ed). 2011. Pengelolaan Konflik di Indonesia Sebuah Analisis Konflik di Maluku, Papua, dan Poso. Geneva: Centre for Humanitarian Dialogue.

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaran Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, D. (2016). Teori Sosial dan Kewarganegaraan . Bandung : Widya Aksara Press.

Darmiyati, Tri. 2011. “Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalisme”. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Depdiknas. (2005). Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Ketenagaan Dikti.

Development, Dimentions and

Dewantara. (1967). Ki Hadjar Dewantara. Jogjakarta: Madjelis Leluhur Taman Siswa.

Dyer.et al. (2011). The Innovator’s DNA Matering The Five Skills of Disruptive Innovator’s. Harvard Bussiness Review Press.

Farris, P.J. & Cooper,S.M, 1994, Elementary Social Studies: a Whole language Approach. Iowa Brown&Benchmark Publishers

Fauzi, Agus. 2017. ―Agama, Pancasila, dan Konflik Sosial di Indonesia.‖ Dalam e-journal Lentera Hukum Volume 4, Isue 2 (2017), hlm. 122-130.

Field, J. (2010). Modal Sosial. Bantul : Kreasi wacana Offset .

Gardiner, Mayling Oey, et al. 2017. Era Disrupsi Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia. Jakarta: Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Gerung, Rocky. 2018. ―Pancasila: Ide Penuntun, Bukan Pengatur.‖ Dalam PRISMA Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi, Volume 37 Nomor 2, 2018, Hlm. 40-48.

Ghifari, Iman Fauzi. 2017. ―Radikalisme di Internet‖. Dalam Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya 1, 2 (Maret 2017), hlm. 123-134.

Goleman, Daniel (1996). Emotional Intelegence. New York, London: Bantam Book.

Griffin, EM. A First Look at Communication Theory Ninth Edition. McGraw-Hill.:New York. 2015.

Hamidi, J., & Lutfi, M. (2010). Civic Education Antara Realitas Politik dan Implementasi Hukumnya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hariyono. 2014. Ideologi Pancasila Roh Progresif Nasionalisme indonesia. Malang: Intans Publishing.

Haryanto, Sindung. 2012. ―Konflik Sosial di Era Reformasi‖. dalam Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik Volume 25 Nomor 4, Oktober-Desember 2012, Halaman 299-308.

Hasan, Dahlan. 2013. ―Disintegrasi Suatu Tinjauan Sosiologis‖. Dalam Jurnal ACADEMICA FISIP Untad, Vol. 05 No. 02, Oktober 2013, Hlm. 1101-1109.

Hikam, AS. 2018. Deradicalization Engendering Indonesian Civil Society Organizations in Curbing Radicalism. Jakarta: Kompas Book Publisher.

http://lasonearth.wordpress.com, makalah, falsafah pancasila sebagai dasar falsafah negara indonesia, Rabu 28 – 03 – 2012, 17:5

http://lubisgrafura.wordpress.com/200 7/09/10/pembelajaran-berbasismultikultural/

http://mutualprocrastination.wordpress.com, pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara, Senin 20 – 03 -2012, 19:00

http://silva.web.unej.ac.id/2015/09/14/pentingnya-integrasi-nasional-bagi-indonesia/ https://www.kompasiana.com/banhin/590fc930cf7a61da048b4567/integrasi-nasional-apakahpenting

http://www.sarjanaku.com, pancasila sebagai ideologi Negara, Rabu 28 – 03 2012, 09:00

http://www2.kompas-cetak, diakses pada tanggal 3 Februari 2009

https://nasional.sindonews.com/read/1210372/18/aktualisasi-nilai-nilai-pancasila-pada-masa-kini1496431646/13

Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh The United Nations Development Program (UNDP) tahun 2014.

Huntington, S. P. (2012). Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jakarta: Qolam.

IG Kingkin Teja Angkasa, “Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila”, 6 Desember, 2010, monday, from http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/06/1137134 0/Pendidikan.Karakter.Berbasis. Pancasila (access on 28 Oktober, 2012)

Inpres. (2016). Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Jakarta.

International Journal of Scientific & Technology Research Vol. 2 , issuw 1, January 2013, Syarifudin Amir ,”Pancasila as Integration Philosophy of Education and Nasional Character”

Jacques Ellul., The Technological Society Extensive Underlining Edition.,1964. John P Kotter., Kotter's 8-Step Change Model Implementing Change Powerfully and Successfully

Jamli, Edison, 2005. Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 2, Januari 2017 , Ambiro Puji Asmaroini M,Pd., “Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya Bagi Masyarakat di Era Globalisasi”

Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016, Satrijo Budiwibowo,”Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”

Jurnal Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, . M. HusinAffan, Hafidh Maksum, “Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indoesia dalam Menangkal Budaya Asing di Era Globalisasi”

Kaelan, & Zubaidi, Ahmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma

Kaelan. (2004) Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma,.

Kaelan. (2013) Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan. 2005. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Kaelan. 2011. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Kahim, G. M. T. 1995. Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik. Semarang. UNS. Press

Kasali, Rhenald. (2017). Disruption. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Keke T. Aritonang, “Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Ungkapan Tradisional Batak Toba”, Jurnal Pendidikan Penabur, Number 18, second years (Juni 2012), p. 12.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Disain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Kirdi Dipoyudo. (1978) Pancasila arti dan pelaksanaannya. Jakarta : CSIS.

Klaus, Schwab., (2012) The Fourth Industrial Revolution,.

Koellhoffer, Tara Tomczyk. (2009). Character Education Being Fair and Honest. New York: Infobase Publishing.

Koendjaraningrat. (1990) Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta,.

Kompas, 18 Desember 2012. Revolusi Mental Pasca Reformasi. Jakarta Kompas.

Kumpulan Makalah Kongres Pancasila IV. Yogyakarta: UGM.

Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, dan Etika, Jakarta: Teraju (PT Mizan Publika), first published, Juli 2004, p. 55.

Kuswantoro, Agus. Guru Menyambut Era Disrupsi. (https://unnes.ac.id/gagasan/guru-menyambutera-disruption/). Diakses tanggal 30 Agustus 2018.

Latif, Y. (2014). Air Mata Keteladanan : Pancasila dalam Perbuatan. Jakarta: Mizan.

Leksono, Ninok. 2018. ―Pembangunan, Pluralitas, dan Era Disrupsi.‖ Makalah disajikan dalam Seminar Dies Natalis ke-XXV Fakultas Sastra Universitas Sanata Darma Yogyakarta, 26 April 2018.

Lickona, Thomas. (2003). My Thought About Character. Ithaca and London: Cornell University Press.

Lumbaca, S. & Gray, D.G. 2011. ―The Media As An Enabler For Acts Of Terrorism.‖ Global Security Studies, 2 (1), 46-54.

Lunturnya Nilai Pancasila di Era Generasi Micin, Sumber: https://www.kemenkumham.go.id United Nations Development Programme (UNDP). (2013). Human Development Report 2013: The Rise of the South: Human Progress in a Diverse World. New York: UNDP.

M. Ali, 2006 Menuju Multikultural Global, http://www2.kompascetak, diakses pada tanggal 3 Februari 2009

Matta, A. (2014). Gelombang Ketiga Indonesia. Jakarta: The Future Institute.

Miftahuddin dan Hartian Silawati. 1995. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyasa, H.E. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, H.E. (2015). Revolusi Mental dalam Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda karya.

Notonagoro. (1975). Pancasila : Secara Ilmiah Populer. Djakarta: Pantjuran Tudjuh.

Nurwardani, Paristiyanti, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi Cetakan 1. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

OECD. (2010). PISA 2009 Results: Learning Trends: Changes in Student Performance Since

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Sinar Grafika.

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Jakarta.

Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR 2009-2014. (2012). Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

Practrice” In Review of Research in Education, vol. 19, edited by L. Darling- Hammond. Washington, D.C.: American Educational Research Association.

Prosiding Seminar Nasional Jurusan Politik dan Kewarganegaraan ,Dina Indriyani, Iyep Candra Hermawan”Revitalisasi Pancasila sebagai Modal Integrasi Bangsa di Era Disrupsi”

Prosiding Seminar Nasional Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Amir Salamah,”Penguatan Integrassi Nasional di Era Disrupsi dalam Perspektif Pancasila”

Qodir, Zuly. 2018. ―Hibriditas Kultural dan Radikalisme‖. Dalam Harian KOMPAS, Rabu, 11 April 2018, halaman 7.

Revolusi Mental dalam Pendidikan untuk Merevitalisasi Nilai- Nilai Pancasila dan Menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan, Enco Mulyasa.

Rheinald, Kasali. (2017) Efek Disrupsi, Tiga Janji Disruption dan Relevansi Keterampilan Manusia Mungkinkah Kembali ke Desa?

Riff, M. (1982.) Kamus Ideologi Politik Modern. Terjemahan oleh M.

Riyanto, A. (2006). Teori Konstitusi. Bandung: Yapemdo.

Roberto Verzola, (2016) Ecology, technology and social change Notes on Green theory and Practice,.

Saeful Rahmat, 2008, Wacana Pendidikan Multikultural di Indonesia,

Sarinastiti, Eska Nia dan Nabilla Kusuma Vardhani. 2018. ―Internet dan Terorisme: Menguatnya Aksi Global Cyber-Terrorism Melalui New Media.‖ Dalam Jurnal Gama Societa Vol.1 No. 1, Januari 2018, Hlm. 40-52.

Schwab, Klaus. 2017. The Fourth Industrial Revolution. New York: Crown Businnes.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (1998). Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-

Skeel, D.J, 1995, Elementary Social Studies: Challenge for Tomarrow’s World, New York: Harcourt Brace College Publishers

Soekarno. (2017). Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Yogyakarta: Media Pressindo.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (UIPress: Jakarta, 1986), p. 51.

Sri Untari. 2012. “Pancasila dalam Kehidupan Berasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara” dalam Margono (Ed). Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press)

Stillman, David dan Jonah Stillman. 2018. Generasi Z Memahami Karakter Generasi Baru Yang Akan Mengubah Dunia Kerja. Terjemahan Lina Jusuf. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudjito, Prof. SH Msi. (2017) Pancasila di Era Milenia, Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat.

Sukandi, “Pemahaman Dan Orientasi Nilai Pancasila Mahasiswa Sebagai Wahana Pendidikan Karakter Bangsa”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Volume 43, Number 3, (Oktober 2010), p. 261-271

Sumarsono, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sung, T.K. (2017). Industri 4.0: a Korea perspective. Technological Forecasting and Social Change. Journal, 1-6.

Supardan, D. (2005). Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikultural dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global Dalam Integrasi Bangsa . Bandung.

Surono, ed. 2010. Nasionalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila Press.

Syafruddin Amir, 10 Pokok-pokok Pemikiran tentang Pendidikan (Swara Media, Bandung, 2008), p. 27

Thanon Aria Dewangga, “Pendidikan Karakter Untuk Membangun Manusia Indonesia Yang Unggul”, 03 Agustus, 2012, Friday, from http://www.setkab.go.id/artikel-5257-.html (access on 28 Oktober, 2012)

Thomas, J. Alan. 1985. The Productive School: A System Analisys Approach to Educational Administration. Chichago University.

Tjandrawina, R.R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29, Nomor 1, Edisi April.

Tobroni, dkk. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Demokrasi, HAM, Civil Society, dan Multikulturalisme. Malang: Puspapom.

Triantoro, H.B. (2008). Erosi rasa kebangsaan Indonesia. Yayasan pananjung wibawa mukti: Jakarta

Ubaidiah, A, dkk. 2000. Pendidikan kewarganegaraan (Civic Education), DEmokrasi, HAM, & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press

Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)-Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Jakarta: Sekretarian Negara RI.

UUD 1945, Hasil dan Proses Amandemen Pertama-Keempat (1999-2002), Eska Media, Jakarta

Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr., Communication Theories: Origins, Methods and Uses in the Mass Media, 5th Edition., University of Texas-Austin

White, John. (1990). Educational and The Good Life. London: Educational Studies. Kogan Page.

Winarno. (2010). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

Winner, Langdon. (1986) Do Artifacts Have Politics?" In The Whale and the Reactor: A Search for Limits in an Age of High Technology, edited by Langdon Winner, 19-39. Chicago: University of Chicago Press.

Wiyono, Suko. 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Malang: Universitas Wisnuwardhana Malang Press

Yadi Ruyadi, “Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal (Penelitian Terhadap Masyarakat Kampung Benda Kerep Cirebon Jawa Barat untuk Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah”, Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Joint Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, (8-10 November 2010), p. 576-578.

Yatim, B. (2001). Soekarno, Islam, Dan Nasionalisme. Bandung: Nuansa

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Scientia Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
The journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License