Kajian Penambahan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang
(1) Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran
(2) Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran
Abstract
The development of Semarang City has unknowingly impacted the changes of land use and exploitation of natural resources. This study aims to examine how much achievement of objectives and benefits obtained in increasing the extent of Green Open Space in Semarang City, and how the architect implementing components to support the creation of Green City. The result of this research shows that the quantity and quality, distribution and amount of Green Open Space in Semarang City still need to be improved; Efforts to utilize vacant land, critical land, river borders and land dismantling of public buildings is one of the efforts to increase the extent of green open space in urban areas; Providing green open space with Green City concept that apply Green Attribute in its design is strategy to provide Public Open Space which refers to the concept of Sustainable Development.
Perkembangan Pembangunan Kota Semarang tanpa disadari, telah membawa dampak terhadap perubahan penggunaan fungsi lahan dan eksploitasi terhadap sumber daya alam. Kajian ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar capaian sasaran dan manfaat yang diperoleh dalam menambah besaran luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Semarang, serta bagaimana peran seorang Arsitek dalam mengimplementasikan komponen guna mendukung terciptanya Kota Hijau. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara kuantitas dan kualitas, sebaran dan besaran Ruang Terbuka Hijau di wilayah Kota Semarang masih perlu ditingkatkan lagi; Upaya untuk memanfaatkan lahan kosong, lahan kritis, sempadan sungai dan lahan bekas bongkaran bangunan publik merupakan salah satu upaya untuk menambah luasan RTH di Kawasan Perkotaan; Penyediaan RTH dengan konsep Kota Hijau yang mengaplikasikan Atribut Hijau di dalam desainnya merupakan salah satu strategi untuk menyediakan Ruang Terbuka Publik yang mengacu pada konsep Pembangunan Berkelanjutan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budihardjo, Eko dan Djoko Sujarto. 1998. Kota Yang Berkelanjutan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Dicky, Yohanes. 2006. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang. Bappeda Kota Semarang.
Dicky, Yohanes. 2008. Peraturan Daerah Kota Semarang Tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang. Bappeda Kota Semarang.
Dicky, Yohanes. 2010. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang 2010-2030. Bappeda Kota Semarang.
Dicky, Yohanes. 2012. Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH). Project Study Dinas Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum Kabupaten Kendal.
Dicky, Yohanes. 2013. Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Ruang Kota Hijau Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah Pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) P2KH RTH Taman Sampangan Kota Semarang, Tahun Anggaran 2013.
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Reserarch, Jilid 1 dan 2. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Hakim, Rustam. 1987. Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap. Bina Aksara. Jakarta.
Krier, Rob. 1979. Urban Space. Academic Editions 42 Leinster Gardens, London.
Muhadjir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Rake Sarasin. Yogyakarta.
Purnomohadi, Ning. 2006. Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota. Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Schultz, Christian Norberg. 1988. Architecture: Meaning and Place. Electa / Rizzoli. New York.
Speiregen, Paul D. 1965. Urban Design: The Architecture Of Towns And Cities. Mc. Graw Hill Book Company. New York.
Sumarwoto, Otto. 1989. Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Van Rooden. 1977. Green Space In. Cities – City Lanscape.Bintarto, R., 1984. Interaksi Desa-Kota. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Refbacks
- There are currently no refbacks.