KUALITAS BATU BATA MERAH DENGAN PENAMBAHAN SERBUK GERGAJ
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES
Abstract
Abstract: This study is an experiment that will test the quality of red brick with the addition of a mixture of sawdust waste. Sawdust is a waste of a normal sawmills saws tool generated from both manual and mechanical chainsaw. The variable in this study are the standard of quality red bricks covering the outside view (shape, color), weight, size, compressive strength, content of salt and water absorption and weight of the contents. Basic materials taken from the agricultural and/garden which is less productive in the Village of Karanganyar District Adipala Regency of Cilacap. The results showed that the addition of sawdust, 10% showed no significant differences with bricks without the addition of sawdust (0%). Similarly, the heavy brick, a mixture of 10% will result in heavy brick lighter. Judging from the rift, a mixture of 10% does not happen cracks (0%) is more advantageous than a mixture of 0% obtained by cracking of 30%. The implications of this result is the addition of 10% sawdust bricks which will result in lighter weight, and can improve productivity because its rift is 0% but will give strength did not differ significantly with no mix. Therefore sawdust as waste sawmills can be used as an ingredient in the manufacture of bricks mixed with a percentage increase of 10%.
Keywords: brick quality, clay, sawdust
Â
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang akan menguji kualitas batu bata merah dengan penambahan campuran limbah serbuk gergaji. Serbuk gergaji merupakan limbah dari penggergajian kayu yang biasa dihasilkan dari alat gergaji baik gergaji manual maupun gergaji mesin. Variabel dalam penelitian ini adalah standar kualitas batu bata merah yang meliputi pandangan luar (bentuk, warna), berat, ukuran, kuat tekan, kandungan kadar garam dan penyerapan air dan bobot isi. Bahan dasar diambil dari tanah lahan kebun pertanian/kebun yang kurang produktif di Desa Karanganyar Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serbuk gergaji 10% tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan batu bata tanpa penambahan serbuk gergaji (0%). Demikian pula dari berat batu bata, campuran 10% akan menghasilkan berat batu bata yang lebih ringan. Ditinjau dari keretakan, campuran 10% tidak terjadi keretakan (0%) lebih menguntungkan dibandingkan dengan campuran 0% diperoleh keretakan sebesar 30%. Implikasi dari hasil ini adalah penambahan serbuk gergaji 10% akan menghasilkan batu bata yang lebih ringan beratnya, dan mampu meningkatkan produktifitas karena keretakannya 0% tetapi akan memberikan kekuatan yang tidak berbeda secara signifikan dengan tanpa campuran. Oleh karena itu serbuk gergaji sebagai limbah penggergajian kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembuatan batu bata dengan prosentase penambahan 10%.
Kata Kunci: kualitas batu bata, tanah liat, serbuk gergaji
Keywords
References
Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-02-1989-F). Bandung: Yayasan Lembaga Pendidkan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum. 1978. Bata merah Sebagai Bahan Bangunan (NI-10-1978). Bandung : Yayasan Lembaga Pendidkan Masalah Bangunan.
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Mutu dan Uji Bata Merah Pejal (SII-0021-1978). Bandung : Yayasan Lembaga Pendidkan Masalah Bangunan.
Hartono, Y.M.V. 1987. Bahan Mentah Untuk Membuat Keramik. Bandung: Departemen Perindustrian.
Soejoto, Djoko dan Poiman. 1954. Bahan-bahan Bangunan. Jakarta: Stam
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Juriyah, Siti. 2002. Kualitas Batu Bata Merah dengan Bahan Campuran Pasir Besi dari Pantai Bunton Kabupaten Cilacap. Dalam Skripsi: FT, UNNES
Refbacks
- There are currently no refbacks.