PENGARUH ANGKUTAN UMUM PADA LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

Agung Budiwirawan(1),


(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229

Abstract

Abstract:  This research was conducted to know the maneuver of public passenger car (PPC) on an intersection, to determine the passenger car equivalent (pce) of the public passenger car and to analyze whether the stopping near intersection, PPC reduces the actual saturation flow. From this research can be known that PPC prefer using left lane because the driver want to get the closest distance to the passenger waiting on the left side of the road. PPC also prefer stopping at the place where the passenger is comfortable for waiting near the intersection.The pce of PPC is different from the pce of light vehicle. Based on the capacity method, pce of PPC are 1.13 and 1.201. Based on the headway method, pce of PPC are 1.203 ans 1.234. The stopping PPCs near intersection reduce the saturation flow. The reduction of the saturation flow caused by the stopping PPC are 0.929 and 0.938.

Key words: intersection, passenger car equivalent, public passenger car

Abstrak:  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku mobil penumpang umum (MPU) pada suatu persimpangan jalan, menentukan nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) dari mobil penumpang umum tersebut dan meneliti adakah pengaruh dari mobil penumpang umum yang berhenti di dekat persimpangan jalan terhadap arus jenuh yang terjadi. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa mobil penumpang umum sering menggunakan lajur sebelah kiri yang disebabkan karena adanya keinginan dari pengemudi mobil penumpang umum untuk mendapatkan jarak yang terdekat dengan calon penumpang yang menunggu di sebelah kiri jalan. Selain itu mobil penumpang umum cenderung untuk berhenti di tempat adanya calon penumpang, yaitu di dekat persimpangan jalan yang memiliki kondisi nyaman untuk menunggu. Nilai ekivalensi mobil penumpang umum berbeda dengan mobil pribadi atau kendaraan ringan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai emp dari mobil penumpang umum antara 1,13 sampai dengan 1,201 hasil dari metode kapasitas dan antara 1,203 sampai dengan 1,234 hasil dari metode headway. Kebiasaan berhenti mobil penumpang umum di dekat persimpangan ternyata mereduksi arus jenuh yang terjadi. Perbandingan arus jenuh yang terjadi pada kondisi adanya mobil penumpang umum yang berhenti dibandingkan dengan arus jenuh tanpa adanya mobil penumpang umum yang berhenti sebesar 0,929 sampai dengan 0,938.

Kata kunci: persimpangan, ekivalensi mobil penumpang, mobil penumpang umum

Keywords

persimpangan, ekivalensi mobil penumpang, mobil penumpang umum

Full Text:

PDF

References

Departemen Pekerjaan Umum (1997). “Manual Kapasitas Jalan Indonesiaâ€, Direktorat Jenderal Bina Marga

Hobbs, F.D. (1995). “Perencanaan dan Teknik Lalu Lintasâ€, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Institute of Transportation Engineers (1994). “Manual of Transportation Engineering Studiesâ€, Prentice-Hall, Inc

Jaya Wikrama, A.A.N.A (1999). “Pengaruh Parkir Terhadap Arus Jenuh Simpang Bersinyalâ€, Thesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia

Laboratorium Teknik Transportasi (2000). “Panduan Pengamatan dan Pengambilan Dataâ€, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

May, Adolf D. (1990). “Traffic Flow Fundamentalsâ€, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey

Rosehan Anwar (1993). “Pengaruh Kendaraan Angkutan Penumpang Umum (Angkot) terhadap Saturation Flowâ€, Thesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung Indonesia

Sudjana (1983). “Teknik Analisis Regresi dan Korelasiâ€, Penerbit Transito, Bandung

Sudjana (1992). “Metoda Statistikaâ€, Penerbit Transito, Bandung

Refbacks

  • There are currently no refbacks.