FAKTOR- FAKTOR UTAMA PEMBENTUK PREFERENSI MASYARAKAT MENYIKAPI PELEBARAN JALAN H.M. SUWIGNYO TERHADAP PROSPEK ASET PRIBADI
(1) Jurusan Teknik Arsitektur, Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP)
(2) Jurusan Teknik Arsitektur, Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP)
Abstract
The broadening of H.M. Suwignyo Street have triggered the street corridor expansion. The property's owners take benefit from the increasing of asset value. They will have choices to manage and determine preferences for the asset. This study was aimed to find out the prominent factors that determine asset's owner preferences toward street broadening consequences. In first phase, analysis is performed qualitatively to construct the quantitative instruments for next research. Data are gathered from observation and semi-structured interview to informans. Data are categorised and codified with the result as initial hypotheses, which indicate community preferences to employ the property asset. The result showed that the social strata of asset's owner; asset tangible and intangible value comprehension; economic motif; gentrification; and the intervening factor/ government role are the prominent factors.
Pelebaran jalan H.M. Suwignyo memicu perkembangan pesat di koridor jalan tersebut. Pemilik rumah dan lahan merasakan manfaat dengan kian meningkatnya nilai aset mereka. Mereka akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan didalam pengelolalaannya dan akan disikapi secara berbeda oleh pemilik aset sesuai dengan pilihan dan apa yang lebih disukai (preferensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama pembentuk preferensi Pemilik Aset terkait dampak pelebaran jalan H.M. Suwignyo. Pada tahap pertama, analisis dilakukan secara kualitatif untuk mengembangkan instrumen kuantitatif di penelitian selanjutnya. Data diambil dengan cara observasi dan wawancara semi terstruktur terhadap beberapa informan. Selanjutnya akan dikategorikan dan dikodifikasi sedemikian rupa sehingga di dapat konstruksi masalah (hipotesis awal) terkait dengan fenomena pilihan masyarakat dalam mendayagunakan aset propertinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stratafikasi sosial pemilik aset; pengetahuan terhadap nilai tangible dan intangible aset, tingkat pemanfaatan aset untuk motif ekonomi; gentrifikasi; dan intervening factor / peran Pemerintah adalah faktor-faktor utama pembentuk preferensi masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anon., 2011. RTRWK Pontianak 2011-2030. Pontianak: Dinas Tata Ruang dan Perumahan Pemerintah Kota Pontianak.
Baxter, H. L., 2009. Toward A Theory Of Gentrification. Disertasi tidak diterbitkan. Miami University, Ohio.
Catanese, A. J. & Snyder, J. C., 1989. Perencanaan Kota. Edisi Kedua ed. Jakarta: Erlangga.
Porteus, J., 1977. Environment and Behavior, Planning and Everyday, Urban Life. Massachusets: Addison-Wesley Publishing Co.
Prayoga, I. N. T., 2013. Keberlangsungan Menetap Penduduk Asli pada Kawasan Sekitar Kampus UNDIP Tembalang sebagai Permukiman Kota Semarang yang Tergentrifikasi. Pembangunan Wilayah dan Kota, Volume 9 (1):1-10 Maret 2013.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Siregar, D. D., 2004. Manajemen Aset. Jakarta: Gramedia.
Syahrir, 2010. Kajian Perubahan Pemanfaatan Lahan Perumahan Menjadi Perdagangan dan Jasa Komersial di Perumahan Tumbuh I dan Perumahan Tumbuh II Kota Kendari. Tesis tidak diterbitkan. Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota. Semarang.
Yunus, H. S., 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Refbacks
- There are currently no refbacks.