UJI KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DAN KAKU METODE AASHTO 1993 (STUDI KASUS PROYEK KBK PENINGKATAN JALAN NASIONAL BANYUMANIK – BAWEN)
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Undaris Ungaran
Abstract
KBK project Tujauan Road Improvement Banyumanik - Bawen besides increasing the capacity of the road, also aims to improve the quality of the pavement in the form of rigid pavement in order to overcome the damage to roads, especially in the area of incline / derivatives and around traffic light .. This is because the pavement in regional incline / derivatives or traffic light is always damage in the form of Ruts (groove). This study analyzes the thick rigid pavement CBC project is implemented and compared with if the use is thick flexible pavement (asphalt). In terms of cost requirements and the design life of pavement, the results of this study might be useful for research studies on the next, remembering of several studies found that for the same length, rigid pavement construction costs more expensive than flexible pavement, but the life of the plan rigid pavement longer than flexible pavement. Thick rigid pavement were implemented in this project is 27 cm, while the results of the analysis, using concrete K-350 and a 20-year design life of rigid pavement thickness obtained by 29 cm and when using flexible pavement with a design life of 10 years obtained a total thickness of 47.5 cm consisting of: (a). Surface layer (AC) 4 cm, (b). Base layers Over 12 cm, and (c). Under the foundation layers of 31.5 cm.
Tujauan proyek KBK Peningkatan Jalan Banyumanik – Bawen selain meningkatkan kapasitas jalan, juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan berupa rigid pavement guna mengatasi kerusakan jalan, terutama di daerah tanjakan/turunan dan di sekitar traffic light.. Hal ini disebabkan karena perkerasan jalan di daerah tanjakan/turunan maupun traffic light selalu mengalami kerusakan berupa ruts (alur). Penelitian ini menganalisis tebal rigid pavement yang dilaksanakan proyek KBK ini serta membandingkannya dengan jika yang digunakan adalah tebal perkerasan lentur (aspal). Dalam hal kebutuhan biaya dan umur rencana perkerasan jalan, hasil penelitian ini barangkali akan bermanfaat untuk kajian pada penelitian-penelitian berikutnya, mengingat dari beberapa kajian didapat bahwa untuk panjang jalan yang sama, biaya konstruksi perkerasan kaku lebih mahal dari perkerasan lentur,akan tetapi umur rencana perkerasan kaku lebih panjang daripada perkerasan lentur. Tebal rigid pavement yang dilaksanakan di proyek ini adalah 27 cm, sementara dari hasil analisis, dengan menggunakan beton K-350 dan umur rencana 20 tahun didapat tebal rigid pavement sebesar 29 cm dan jika menggunakan perkerasan lentur dengan umur rencana 10 tahun didapat ketebalan total 47.5 cm yang terdiri dari : (a). Lapis permukaan (AC) 4 cm, (b). Lapis Pondasi Atas 12 cm, dan (c). Lapis Pondasi Bawah 31.5 cm.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Direktorat Jenderal Bina Marga 1990, Petunjuk desain drainase permukaan jalan, No. 008/T/BNKT/1990, Departemen Pekerjaan Umum.
Clarkson H Oglesby, R Gary Hicks 1996, Highway Engineering (Teknik Jalan Raya) : America, Stamford University & Oregon State University.
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta 2002, Standar Operasional Prosedur Perkerasan Jalan Kaku, Jakarta.
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan 1991, Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Jakarta Departemen Pekerjaan Umum SK SNI T-15-1991-03.
Ari Suryawan 2005, Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement), Yogyakarta.
Silvia Sukirman 2010, Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur, Nova, Bandung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.