KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN SERAT SABUT KELAPA
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Abstract
Concrete has a weakness in its tensile strength and easily broken so that the concrete cross-sectional area of capacity planning appeal is not taken into account. The weakness of concrete can be improved by increasing the fiber that has a purpose as concrete reinforcement fibers uniformly. The fiber used is coco fiber length of 8 cm in the composition of 0%, 1%, 1:33%, 2% and 4% of the volume of concrete. Mechanical changes of concrete obtained from concrete test cylinders and pure bending concrete beams measuring 15 cm x 20 cm x 110 cm at the optimum composition of the fiber to the concrete. The results showed the addition of fiber causes the concrete cylinder press capacity was significantly increased by 5.583% as well as the tensile strength of concrete rose by an average of 5.225%. Ductility properties of concrete increased significantly while the modulus of elasticity of concrete is significantly decreased, the bending capacity of the beam used pure bending optimum composition of 1% of the volume of concrete with fiber deployment 12:25 h and 0.5 h obtained the best results with an average increase of 6.65%.
Beton memiliki kelemahan pada kuat tarik dan sifat getasnya rendah (mudah putus) sehingga dalam perencanaan kapasitas tampang beton daerah tarik tidak diperhitungkan. Kelemahan beton dapat diperbaiki dengan menambah serat yang memiliki tujuan menulangi beton dengan serat secara uniform. Serat yang dipakai adalah serat sabut kelapa panjang 8 cm pada komposisi 0%,1%,1.33%,2% dan 4% dari volume beton. Perubahan mekanis beton diperoleh dari uji silinder beton dan balok beton lentur murni berukuran 15 cm x 20 cm x 110 cm pada komposisi optimum serat terhadap beton. Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan serat menyebabkan kapasitas tekan silinder beton secara signifikan naik sebesar 5,583% demikian juga kuat tarik beton naik rata-rata sebesar 5,225%. Sifat daktailitas beton meningkat secara signifikan sedangkan modulus elastisitas beton secara signifikan menurun, kapasitas lentur balok lentur murni dipakai komposisi optimum 1% serat terhadap volume beton dengan penyebaran 0.25 h dan 0.5 h diperoleh hasil yang paling baik dengan peningkatan rata-rata sebesar 6,65%..
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amri, Sjafei, (2005), Teknologi Beton A-Z, Yayasan John Hi-Tech Idetama, Jakarta.
Apriyatno, Henry, (2000), Pengaruh Rasio Tinggi dan Tebal Badan Balok Castella pada Kapasitas Lentur, Tesis Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Apriyatno, Henry, (2013), Increasing Ductility Of High Bar Boned Concrete By Adding Roving Fiber Into Concrete Mortar, Proceeding Engineering International Confrence, UNNES CONSERVATION 2013, Semarang.
Frick, H dan Koesmartadi, Ch., (1999), Ilmu Bahan Bangunan, Soegijapranata Press, Semarang.
Usmanto, W, (2006), Pengaruh Penambahan Serat Roving Sebesar 4,48% dengan Panjang Serat 6 cm pada Sifat Mekanis Balok Beton Bertulang, Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Sudarmoko, (1991), Kuat Lentur Beton Serat dengan Model Skala Penuh, Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Suhendro, B, (1994), Pengaruh Pemakaian Fiber Secara Parsial pada Perilaku dan Kapasitas Balok Beton Bertulang (Hasil Full Scale Model Test), Forum Teknik Sipil UGM, Yogyakarta.
Suhendro, B, (1998), Pengaruh Pemakaian Fiber secara Parsial pada Perilaku dan Kapasitas Balok Beton Bertulang, Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Timoshenko, (1963), Theory of Elastic Stability, Mc.Graw-Hill, Singapore.
Tjokromuljo, K, (1996), Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta
Wardoyo, S dan Priyo A., (2002), Penelitian Kuat Tarik Belah Beton Serat dengan Bahan Tambah Serabut Kelapa, Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.