SUSUTAN MUKA AIR TANAH PADA LAHAN GAMBUT NON PASANG SURUT AKIBAT PENAMBAHAN SALURAN SUB TERSIER

Danang Gunanto(1),


(1) Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontinak Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat 78124

Abstract

The use of tertiary sub channel is an effort to cut the time pengatusan land by cutting mileage subsurface flow peatland not inundated with tidal. Method of data collection was done by measuring the water level in the channel and the water level in the soil. To simulate the tertiary sub channels used channel in the middle of the field with a depth of 60 cm above the water level tertiary channels. The results showed that use of tertiary sub channels give a positive response to pengatusan land. The highest effectiveness pengatusan using tertiary sub channels occur until 3 days after the rain, so the use of tertiary sub channel is very suitable for plants that are susceptible to high groundwater within 3 days in a row. As for plants that can withstand high water level up to 7 days in a row, the use of sub-tertiary channel becomes less effective.

 

Penggunaan saluran sub tersier adalah upaya memangkas waktu pengatusan lahan dengan memotong jarak tempuh aliran bawah permukaan pada lahan gambut yang tidak tergenangi pasang surut. Metode pengambilan data dilakukan dengan mengukur tinggi muka air di saluran dan tinggi muka air di lahan. Untuk mensimulasikan saluran sub tersier digunakan saluran di tengah lahan dengan kedalaman 60 cm diatas muka air saluran tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan saluran sub tersier memberikan respon positif terhadap pengatusan lahan. Efektivitas tertinggi pengatusan dengan menggunakan saluran sub tersier terjadi sampai 3 hari setelah hujan, sehingga penggunaan saluran sub tersier sangat sesuai untuk tanaman yang rentan terhadap air tanah yang tinggi dalam kurun 3 hari berturut-turut. Sedangkan untuk tanaman yang dapat bertahan pada muka air tinggi sampai 7 hari berturut-turut, penggunaan saluran sub tersier menjadi kurang efektif.

 

Keywords

peat; water; sub tertiary; gambut; air; subtersier;

Full Text:

PDF

References

Asep, Syaefudin. 2008. “Perencanaan Infrastruktur Reklamasi Rawa”. Balai Rawa Banjarmasin.

Balai Rawa dan Pantai. 2006. “Laporan Data Dasar dan Penunjangan Ilmiah Rawa dan Pantai”. Puslitbang SDA.

Noor, M.. 2004. “Lahan Rawa, Sifat dan Pengelolaan Tanah Bersifat Sulfat Masam”. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta

Noor, M.. 2006. “Pertanian Lahan Gambut : Potensi dan Kendala”. Kanisius. Yogyakarta

Refbacks

  • There are currently no refbacks.