ANALISIS KESEDIAAN MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR (Willingness to Pay) BIAYA PENGADAAN AIR BERSIH (PDAM) DI KOTA PEKANBARU

Ari Sandhyavitri(1), Nessa Riana Putri(2), Manyuk Fauzi(3), Sigit Sitikno(4),


(1) Civil Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Riau Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
(2) Civil Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Riau Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
(3) Civil Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Riau Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
(4) Civil Engineering Department, Engineering Faculty, Universitas Riau Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293

Abstract

This paper investigated how much the public's willingness to pay (WTP) for the cost of public water supply services (PDAM) in Pekanbaru City. This research also projected how much urban water demand of this city for period of 2014-2032. This study divided samples into two categories, namely (i) middle and high income society, and (ii) low income one. These categories were based on the type of house ownership, and the percentage of low income family in this city This research obtained two main factors affected to the WTP for public water services (Y), such as; (i) the number of family members (X1), and (ii) the amount of family income (X2). The equation formula of Y = -677.816 + 12934.502 X1 + 0.012 X2. The average public’s willingness to connect to PDAM for the middle and high income society was 62.13% and for the lower class was 44.44%.There was a trend that the middle and high incomes society’s water demand was relatively higher than that the lower one.  The amount of water tariffs for middle and high income class society was at the average of Rp.6.615 / m3, and Rp.4.971/m3 for the lower income one. This tariff was higher than the average tariff in 2014 (Rp. 3,300 / m3). The water supply capacity in 2014 was estimated to 620 l/sec, and it was projected that water demand in 2032 will increase to 3,946 l/sec (three folds).

 

Tulisan ini meneliti berapa besar keinginan masyarakat untuk membayar biaya pelayanan pengadaan air bersih (PDAM) di Kota Pekanbaru dan membuat proyeksi kebutuhan air bersih Kota Pekanbaru 2014-2032. Sampel calon pelanggan air bersih dalam penelitian ini dibagi atas dua kategori, yaitu (i) masyarakat kelas menengah keatas, dan (ii) kelas menengah kebawah. Penelitian ini mengidentifikasi dua faktor utama yang mepengaruhi keinginan masyarakat menengah ke atas membayar pelayanan air bersih PDAM (Y), yaitu; (i) jumlah anggota keluarga (X1), dan (ii) besarnya pendapatan keluarga (X2), dengan formula Y= -677,816 + 12934,502 X1 + 0,012 X2. Keinginan untuk menyambung pada masyarakat menengah keatas sebesar 62,13% dan di kelas menengah kebawah adalah 44,44%. Besarnya tarif air bersih yang diinginkan masyarakat menengah keatas Rp.6.615/m3 dan Rp.4.971/m3 untuk kelas menengah kebawah.Tarif ini lebih tinggi dari rata-rata tarif PDAM pada tahun 2014 yaitu Rp. 3.300/m3.Kapasitas pasokan PDAM air pada tahun 2014 adalah 620 l/detik, namun diproyeksikan kebutuhan air bersih meningkat menjadi 3.946 ll / detik untuk tahun 2032.

Keywords

willingness to pay (WTP); water; demand; tariffs; incomes; keinginan untuk membayar (WTP); air; kebutuhan; tarif; pendapatan

Full Text:

PDF

References

Anonim. (1996). Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya PU. Jakarta.

Anonim. (2006). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum. Jakarta.

Anonim. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007, tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta.

Anonim. (2009). Surat Keputusan Walikota Nomor 61 tahun 2009 tentang Penetapan Strukutur Tarif Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak. Pekanbaru.

Anonim. (2010). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010, tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Jakarta.

Anonim. (2011). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru (2013). Jumlah Rumah Tangga, Sex Ratio dan Kepadatan Penduduk. Pekanbaru

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau (2014). Jumlah Kemiskinan Kota Pekanbaru. Pekanbaru

Fitria, Aidillah (2013). Analisis Willingness to Pay (WTP) dan Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu .Pekanbaru.

Hanley, Spash (1993). Pengertian Willingness to Pay. Jakarta: Erlangga.

Linsey, R.K.; Franzini, .J.B., Sasongko, D. (1996), Teknik Sumber Daya Air (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Nawawi, Hadari. (1983). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

PDAM Tirta Siak. (2011). Laporan Hasil Audit Kinerja PDAM Tirta Siak. Pekanbaru.

PDAM Tirta Siak. (2013). Laporan Ringkasan Operasional PDAM Tirta Siak Tahun 2010 - 2013. Pekanbaru.

PDAM Tirta Siak. (2013). Rekapitulasi DRD per Golongan PDAM Tirta Siak. Pekanbaru.

Sandhyavitri, Ari, Rustami, 2013, Analysis Sensitivity Factors Of Pekanbaru Riau Clean Water Development Project Feasibility, Volume 09 No. 1, Maret 2013

Sandhyavitri, Ari, Young, R.J., Risk Management in Water Supply, 30th WEDC International Conference, Vientiane, Lao PDR, 2004, pp. 629-631.

Sandhyavitri, A. (2014). Risk Analyses For Riau Regional Water Supply Projects (Spam), Indonesia. DOI: 10.4028. International Conference on Sustainable Technology Development - ICSTD Bali 2014, At Bali, Volume: 776 (2015)

Simanjuntak, Gusty. (2009). Analisis Willingness to Pay Masyarakat Terhadap Peningkatan Pelayanan Sistem Penyediaan Air Bersih. Tugas Akhir Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sudjana. (1996). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito..

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman, Wahid.(2002). Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.