Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Taman TOGA Menuju Keluarga Sehat

Safira Aprillia Narumi(1), Wiwik Setianingsih(2), Liliek Desmawati(3),


(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Abstrak

Sebagian besar masyarakat di Kelurahan Nongkosawit memiliki lahan pekarangan rumah yang luas, dan diantaranya masih terlihat terbengkalai, tidak terawat, dan tidak dimanfaatkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi kesadaran kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan di Kelurahan Nongkosawit untuk TOGA bagi kesehatan keluarga. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat untuk optimalisasi lahan pekarangan sebagai taman TOGA, dan praktik langsung pembuatan taman TOGA. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati pada kelompok PKK. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pekarangan rumah di salah satu rumah warga di RT 01, RW 02, Kelurahan Nongkosawit dimanfaatkan menjadi taman TOGA. Terjadi peningkatan kesadaran dari masyarakat Kelurahan Nongkosawit dalam pemanfaatan pekarangan.

Abstract

Most of the villagers in Nongkosawit have a wide-scale of yard, and some of them remain neglected, unmaintained, and not utilized. The purpose of this activity is to give awareness to the community about how to use the yard in Kelurahan Nongkosawit for TOGA to be useful for family health. The methods used are (1) Community empowerment to optimize the yard as a TOGA garden, and the direct practice of making a TOGA garden. This activity is implemented in Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, in the community of PKK. The results of the activity showed that the house yard in one of the houses in RT 01, RW 02, Kelurahan Nongkosawit was used as a TOGA garden. The increased of awareness from the villagers in the Kelurahan Nongkosawit in the use of the yard.

Keywords: TOGA; family corps medicine.

Full Text:

PDF

References

Amruddin, A. & Iqbal, M. (2018). Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Ziraa’ah, 43(1), 70-76.

Furlan, V., Kujawska, M., Hilgert, N. I. & Pochettino, A. L. (2016). To what extent are medicinal plants shared between country home gardens and urban ones? Acase study from Misiones, Argentina. Pharmaceutical Biology, 54(9), 1628-1640.

Duaja, M. D., Kartika, E. & Mukhlis, F. (2011). Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan wanita dalam pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (TOGA) di Kecamatan Geragai. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 52, 74-79.

Hamilton, A. C. (2004). Medical plants, conservation and livehoods. Biodiversity and Consevation 13, 1477-1517.

Idziak, W., Majewski, J. & Zmyślony, P. (2015). Community participation in sustainable rural tourism experience creation: A long-term appraisal and lessons from a thematic villages project in Poland. Journal of Sustainable Tourism, 23(8–9), 1341–1362.

Kloczko-Gajewska, A. (2014). Can we treat thematic villages as social innovations? Journal of Central European Green Innovation, 2(3), 49–59.

Mindarti, S. (2015). Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Bandung: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat.

Putri, W. K., Hakim, L. & Batoro, J. (2016). Ethnobotanical Survey of Home Gardens in Pandansari and Sumberejo to Support Ecotourism Program in Bromo Tengger Semeru National Park, Indonesia. Internationnal Journal Research Studies in Agricultural Sciences (IJRSAS), 2(1), 6-12.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Bina Desa

Jurnal Bina Desa
p-ISSN 2715-6311  e-ISSN 2775-4375

Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang
Support by Unnes Journals, part of the Universitas Negeri Semarang.

Unnes Logo