Daya Terima Masyarakat Kelurahan Sumurrejo Terhadap Nata De Soya Sebagai Olahan Limbah Produksi Tempe
(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang
(4) Universitas Negeri Semarang
(5) Universitas Negeri Semarang
Abstract
Abstract
Sumurrejo is one of the thematic villages in Semarang known as Kampung OKE (Olahan Kedelai/Processed Soybean). There are 16 home industry crafters who produce tempeh, tofu, and processed products. In the production process of tempeand tofu, of course not only produce tempe and tofu but there are other products in the form of production waste. Liquid waste that has no economic value is often discharged directly to the environment, but in a certain concentration and period of time the presence of waste has a negative impact on the environment, especially for public health. One of the solutions to this problem is the utilization of liquid waste produced from tempe into food processed products, namely Nata de Soya. Sensory tests have been carried out, namely organoleptic tests on Nata de Soya. The test results by the panelists percentage 41.4% rather white color means the panelists quite like the product, the chewy nata texture percentage 37.9% means the panelists don't like the product, the aroma is quite typical nata percentage 41.4% means the panelists quite like the product, and the sweet taste the percentage 65.5% means the panelists like product.
Keywords: Sumurrejo Urban Village, Soy Liquid Waste, Nata de Soya.
Abstrak
Kelurahan Sumurrejo merupakan salah satu kampung tematik di Semarang yang dikenal dengan kampung OKE (Olahan Kedelai). Ada 16 pengrajin industri rumah tangga yang memproduksi tempe, tahu, serta produk olahannya. Pada proses produksi tempe dan tahu, tentunya tidak hanya menghasilkan tempe dan tahu namun ada hasil lainnya yang berupa limbah produksi. Limbah cair yang tidak memiliki nilai ekonomis sering kali dibuang langsung ke lingkungan, namun dalam konsentrasi dan jangka waktu tertentu kehadiran limbah berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan masyarakat. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah adanya pemanfaatan limbah cair hasil produksi tempe menjadi produk olahan pangan yaitu Nata de Soya. Telah dilakukan uji sensori yaitu uji organoleptic pada produk Nata de Soya. Hasil pengujian oleh panelis menghasilkan prosentase 41.4% warna agak putih berarti panelis cukup menyukai produk, tekstur nata kenyal prosentase 37.9% berarti panelis kurang menyukai produk, aroma cukup khas nata prosentase 41.4% berarti panelis cukup menyukai produk, dan rasa manis prosentase 65.5% berarti panelis menyukai produk.
Kata kunci: Kelurahan Sumurrejo, Limbah cair kedelai, Nata de Soya.
Full Text:
PDFReferences
Alwi, M, Andi Lindhemuthianingrum& Umrah. 2011. Formulasi Media Tumbuh Acetobacter xylinum Dari Bahan Limbah Cair Tempe dan Air Kelapa Untuk Produksi Nata De Soyacoco. Jurnal Biocelebes, Vol. 5 No. 2. ISSN: 1978-6417.
Babu D, Bhakyaraj & Vidhyalaksmi. 2009. A low cost Nutritious Food “Tempehâ€. Journal Of Dairy & Food Science. Vol. 4(1): 22-27.
Ditjentanpan (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan). 2013. Pedoman Teknis Pengelolaan Kedelai. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Elfiana Tiara Nur, Anisa Nur Izza Fitria, Endaruji Sedyadi, Susy Yunita Prabawati, & Irwan Nugraha. (2018). Degradation Study of Biodegradable Plastic Using Nata De Coco as A Filler. Biology, Medicine, & Natural Product Cremistry.Vol 7(2): 33-38.
Herlambang, A., 2002. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu.Samarinda: Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (BPPT) dan Bapedal.
Iryandi, Fajrin Anhar, Yusuf Hendrawan, Nur Komar. 2014. Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Nata De Soya. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis Vol. 1 No. 1
Maloringan Yessica Gracia and Darmawan Ari N. 2017. Production of Nata De Coco Using Soaked Soybean Water as the Alternative Usage of Zwavelzuur Ammoniak (ZA). KnE Life Sciences, Vol 2017: 43–50.
Mulyanti Dety and Muhammad Fikri. 2019. Processing of Tofu Production to the Community Health. Internasional Journal of Economics & Businees. Vol 3 (2): 239-246
Pawiroharsono, S. 2001. Prospek dan Manfaat Isoflavon untuk Kesehatan. Yogyakarta.
Saragih, Y. P. 2004. Pembuatan Nata de Coco. Puspa Swarsa. Jakarta.
Suriawiria U. 2005.Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Sutiyani, Sulik, Wignyanto & Sukardi. 2012. Pemanfaatan Limbah Cair (Whey) Industri Tahu Menjadi Nata de Soya dan Kecap Berdasarkan Perbandingan Nilai Ekonomi Produksi.Jurnal Teknik Pertanian Vol 4 (1): 70–83.
Tamimi Andra, Sumardi HS, Yusuf Hendrawan. 2015. Pengaruh Penambahan Sukrosa Dan Urea Terhadap Karakteristik Nata De Soya Asam Jeruk Nipis_In Press. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Vol 3(1): 1-10.
Wijayanti, Fivien, Sri Komalaningsih & Mas’ud Effendi. 2012. Pengaruh Penambahan Sukrosa dan Asam Asetat Glacial Terhadap Kualitas Nata dari Whey Tahu dan Substrat Air Kelapa. Jurnal Industria Vol 1 No. 2 Hal 86 – 93.
Widiyanti, S Mulyadiharja, I N Sukarta, & N W I Pradnyandari. 2017. The Effect of Addition Sucrose Concentrations Toward Weight of Nata De Lontar (Borassus Flabellifer) Linn. Journal of Physics. Series 1040(2018):1-9.
Website resmi Kelurahan Sumurrejo: http://sumurejo.semarangkota.go.iddiakses pada 14 November 2019.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Bina Desa
Jurnal Bina Desa
p-ISSN 2715-6311 e-ISSN 2775-4375
Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang
Support by Unnes Journals, part of the Universitas Negeri Semarang.