Budidaya Bawang Merah di Kabupaten Brebes

Dhias Fajar Widya Permana(1), Abdul Haris Mustofa(2), Leni Nuryani(3), Panji Sukma Kristiaputra(4), Yahya Alamudin(5),


(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang
(3) Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
(4) Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang
(5) Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Abstract

Tanaman bawang merah dalam proses produksinya menggunakan faktor-faktor produksi antara lain: luas lahan, bibit, pupuk dan tenaga kerja kemudian permasalahan yang yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk, dan tenaga kerja terhadap produksi bawang merah dan apakah penggunaan faktor-faktor produsi tersebut telah dilakukan dengan efisien baik secara teknis maupun secara ekonomis. Tujuan dari artikel pengabdian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial maupun keseluruhan dari faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk dan tenaga kerja terhadap hasil produksi bawang merah di desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes serta untuk mengetahui efisiensi teknis dan ekonomis dari penggunaan faktor produksi yang digunakan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mengajukan hipotesa yaitu diduga bahwa faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk dan tenaga kerja berpengaruh positif secara parsial maupun keseluruhan terhadap produksi bawang merah di desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Metode yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah metode kualitatif.

Full Text:

PDF

References

Aryanta, R.W.I., (2019), Bawang Merah dan Manfaatnya Bagi Kesehatan, E-Jurnal Widya Kesehatan, 1:1, hlm. 2.

Fariyanti A, Wibowo, R.A., (2016), Pembandingan Efisiensi Pe,asaran Bawang Merah Konsumsi Dan Benih Di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Jurnal Agro Ekonomi, 34:2. hlm. 149.

Tabuni, A., (2017), Budidaya Tanaman Bawang Merah, AGRIC, 3:1, hlm. 178.

Utomo, B.B., Khasanah, U., (2017), Keuntungan Bawang Merah di Kabupaten Brebes Dengan Tiga Pola Jarak Tanam, Journal of Agribusiness and Community Development (AGRIVASI), 1:01, hlm. 52.

Wibowo, (2008), Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah dan Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Bandung.

Tallec, Fabien dan Louis Bockel. (2005). Commodity Chain Analysis – Constructing the Commodity Chain Functional Analysis and Flow Charts. FAO.

Shofia N.A., Wahyuningsih, S., Rina, (2019), Preferensi Petani Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah Kasus Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Journal AGRIC, 31:2, hlm. 147.

Sumarni, nani. dan Hidayat, Ahmad. (2005). Budidaya Bawang Merah. Panduan Teknis, PTT Bawang Merah No.3 , Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, Bandung.

Sutarya, R. dan G. Grubben. (1995). Pedoman bertanam sayuran dataran rendah. Gadjah Mada University Press. Prosea Indonesia-Balai Penel. Hortikultura Lembang.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Bina Desa

Jurnal Bina Desa
p-ISSN 2715-6311  e-ISSN 2775-4375

Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang
Support by Unnes Journals, part of the Universitas Negeri Semarang.

Unnes Logo