Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Limbah Sampah Anorganik sebagai Bahan Dasar Pembuatan Ecobrick di Desa Blimbing Kecamatan Karangnongko

Ria Fitrasih(1), Rizqiya Lailatul Izza(2), Ragil Ardy Mardian Putra(3), Yoseph Ngatijo(4),


(1) Pendidikan Bahasa Perancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
(2) Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
(3) Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Semarang
(4) Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten

Abstract

Abstrak. Penumpukan sampah anorganik yang sulit terurai menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, sampah-sampah seharusnya dapat diolah secara tepat, salah satunya dengan cara ecobrick. Tujuan pemberdayaan masyarakat Desa Blimbing melalui pembuatan ecobrick ini agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan pengolahan sampah yang ada. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan melakukan penyuluhan atau sosialisasi dan praktik secara langsung pembuatan ecobrick. Hasil dan pembahasan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan sampah dengan cara ecobrick melalui beberapa rangkaian tahapan. Pertama, sosialisasi kepada anak-anak SD dan ibu-ibu PKK mengenai pengolahan sampah. Kedua, pengumpulan dan pemilahan sampah botol, kain, dan plastik. Ketiga, memasukkan kain dan plastik ke dalam botol serta mengecat botol. Keempat, proses pembuatan taman ecobrick. Inisiasi ecobrick ini harapannya dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan cara mengolah sampah dengan tepat.

Abstract. The accumulation of inorganic waste that is difficult to decompose has negative impacts on health and the environment. Therefore, waste should be processed appropriately, one of which is by means of ecobricks. The aim of community empowerment through making ecobricks is to increase public awareness to pay more attention to processing existing waste. The method for implementing this activity is by providing counseling or socialization and direct practice in making ecobricks. The results and discussions of this community service are increasing public knowledge regarding waste processing using ecobricks through several stages. First, outreach to elementary school children and PKK mothers regarding waste processing. Second, collecting and sorting bottle, cloth and plastic waste. Third, put cloth and plastic into the bottle and paint the bottle. Fourth, the process of making an ecobrick garden. It is hoped that this ecobrick initiative can motivate people to protect the environment by processing waste properly.

Keywords: Blimbing Village; Ecobrick; Inorganic Waste

Full Text:

PDF

References

Apriyani, A., Putri, M. M., & Wibowo, S. Y. (2020). Pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick. Masyarakat Berdaya Dan Inovasi, 1(1). https://doi.org/10.33292/mayadani.v1i1.11

Ikhsan, M., & Tonra, W. S. (2021). Pengenalan ecobrick di sekolah sebagai upaya penanggulangan masalah sampah. Jurnal Abdimas Patikala, 1(1), 32–38. https://etdci.org/journal/patikala/article/view/95/51

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, D. L. H. (2017). Kajian Timbulan Sampah Harian Permukiman Kulon Progo. PT. Proporsi. https://dlh.kulonprogokab.go.id/detil/622/hasil-kajian-timbulan-sampah-kulon-progo

Tamin, R. P. (2021). Hati-hati, Membakar Sampah Bisa Membahayakan Kesehatan. Alodokter. https://www.alodokter.com/hati-hati-membakar-sampah-bisa-membahayakan-kesehatan

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Bina Desa

Jurnal Bina Desa
p-ISSN 2715-6311  e-ISSN 2775-4375

Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang
Support by Unnes Journals, part of the Universitas Negeri Semarang.

Unnes Logo