Sosialisasi terhadap Bahayanya Pernikahan Dini sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Talun, Kemalang, Klaten

Amidi Amidi(1), Yasmine Araffa(2), Cinzia Celine Dacosta(3), Gabriel Aditya Permana Susetya(4), Isnaini Zahroh(5), Sania Khoirotun Nisa(6),


(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang
(4) Universitas Negeri Semarang
(5) Universitas Negeri Semarang
(6) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Abstrak. Permasalahan sosial pada remaja sekarang ini adalah pernikahan dini yang mana pernikahan dini ini marak terjadi di negara yang masih dalam berkembang seperti halnya di Indonesia. Hal ini ditunjukan dari hasil data yang diperoleh oleh UNICEF. Idealnya di dalam perkawinan sempurna terjadi pada usia 21 tahun. Faktor penyebab pernikahan dini pada masyarakat didasarkan antara lain rendahnya tingkat pendidikan. Berdasarkan berbagai penelitian, hubungan sosial remaja menjadi lebih fleksibel, tanggung jawab orang tua untuk mengasuh dan mengontrol hubungan anak menjadi berkurang, dan kehamilan di luar nikah berujung pada pernikahan dini. Dengan adanya sosialisasi ini remaja Desa Talun diharapkan paham mengenai dampak dari bahayanya pernikahan dini dan upaya pencegahan stunting agar nantinya tidak terburu-buru dalam melangsungkan pernikahan dini dan nantinya mereka dapat mengamalkan informasi ini pada teman-teman lainnya dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia. Sosialisasi pernikahan dini dalam upaya pencegahan stunting ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para remaja Desa Talun. Maka dari itu dengan terkait maraknya pernikahan dini di Desa Talun ini perlunya ada pembinaan lebih lanjut dalam hal edukasi pernikahan dini dan juga masalah kesehatan yang berdampak nantinya.

Abstract. Social problems in adolescents today are early marriages where early marriage is rife in developing countries such as Indonesia. This is shown from the results of data obtained by UNICEF. Ideally, a perfect marriage occurs at the age of 21. Factors causing early marriage in society are based on, among others, low levels of education. Based on various studies, adolescent social relationships become more flexible, parental responsibility to nurture and control children's relationships is reduced, and pregnancies out of wedlock lead to early marriage. With this socialization, Talun Village teenagers are expected to understand the impact of the dangers of early marriage and stunting prevention efforts so that later they will not rush into holding early marriages and later they can practice this information to other friends in efforts to prevent stunting in Indonesia. The socialization of early marriage in an effort to prevent stunting is expected to increase knowledge for the teenagers of Talun Village. Therefore, with the rise of early marriage in Talun Village, there is a need for further guidance in terms of early marriage education and also health problems that have an impact later.

Keywords : Early Marriage; Stunting Prevention; Socialization

Full Text:

PDF

References

Antara. (2023, Agustus Rabu). BKKBN: Umur ideal menikah lelaki 25 tahun dan perempuan 21 tahun.

Ayu Lintang Metasari. (2022). Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini Sebagai Upaya Konvergensi Pencegahan Stunting di SMA Negeri 1

Ngoro. Jurnal BUDIMAS, Vol. 04,(No. 02).

BKKBN: Umur ideal menikah lelaki 25 tahun dan perempuan 21 tahun. (2023, August 16).

Antaranews.com. Retrieved December 18, 2023, from https://www.antaranews.com/berita/3684639/bkkbn-umur-ideal-menikah-lelaki-25-ta hun-dan-perempuan-21-tahun

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022, August 4). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Retrieved December 18, 2023, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1001/kenali-dampak-pernikahan-dini

Genbest. (n.d.). Genbest. Retrieved December 18, 2023, from https://genbest.id/articles/bahaya-pernikahan-dini-sebagai-penyebab-stunting

“Jokawin Bocah”, Tekan Pernikahan Dini di Jateng. (2023, November 29). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Retrieved December 18, 2023, from https://jatengprov.go.id/publik/jokawin-bocah-tekan-pernikahan-dini-di-jateng/

Muh. Zakaria & Imron Husen. (2023, Desember). Pendampingan Melalui Sosialisasi

Terhadap Bahaya Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan Anak Desa Prako, Kecamatan Janapria. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 2, Hal. 49-65.

Nargis, Nilla. (2021). Pengabdian Kepada Masyarakat Sosialisasi Tentang Dampak Pernikahan Usia Dini Bagi Santriwati Pondok Pesantren Nashihudin Bandar Lampung.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Bina Desa

Jurnal Bina Desa
p-ISSN 2715-6311  e-ISSN 2775-4375

Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang
Support by Unnes Journals, part of the Universitas Negeri Semarang.

Unnes Logo