Model Pembelajaran Keterampilan Vokasional Berbasis Potensi Lokal di SMA Wilayah Kalimantan
(1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Indonesia
(2) Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
Siswa SMA perlu diberikan pembelajaran keterampilan vokasional sebagai bekal keterampilan hidup setelah lulus dari sekolah dengan memanfaatkan sumber daya alam di daerah setempat. Penelitian ini berjuan untuk membuat model pembelajaran keterampilan vokasional berbasis potensi lokal buah jengkol pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan serta menguji kevalidan dan keefektifan penggunaan model dalam kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development yang disederhanakan dengan enam langkah yaitu analisis potensi dan masalah hingga uji coba skala terbatas. Langkah pertama yaitu studi pendahuluan untuk membangun model factual. Model konseptual melalui analisis model faktual dan kajian teori, validitas model dilakukan melalui teknik delphi menggunakan validator ahli model. Menguji keefektifan model digunakan one group pre test-post test design dan penghitungan nilai gain. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran project based learning yang mengangkat potensi lokal buah jengkol valid dan efektif untuk meningkatkan kecakapan siswa dalam bentuk kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pengolahan jengkol menjadi produk seperti lempok jengkol yang memiliki nilai jual. Selain meningkatkan sikap dan keterampilan kewirausahaan, model ini juga dapat meningkatkan sikap menghargai potensi lokal di daerah setempat.
Â
The student of high school need to be given a vocational skills as a provision of living skill after graduating from the school by making use of the natural resources in nearby areas. This research is aimed to make vocational skill learning model based on local potency of jengkol on the subjects of Prakarya and Entrepreneurship as well as to test the validity and effectiveness of the model usage in learning activities. The method used in this research was a research and development that was simplified by six steps, namely the analysis of potentials and problems to a limited scale trial. The first step was a preliminary study to build a factual model. Conceptual model through factual model analysis and theoretical study, model validity was done through delphi technique using expert model validator. The effectiveness of the model was tested by using one group pre-test – post-test design and gained value calculation. The result of the research showed that the project based learning that raised the local potential of dog fruit is valid and effective to improve the students' skill in the form of knowledge, attitude and skill competence. Dog fruit might be processed into a product such as jengkol lempok that has a sale value. Besides improving entrepreneurial attitudes and skills, this model can also enhance the attitude of appreciating local potential in the local area.
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, A., & Sukardi. (2011). Pengembangan Modul Prakarya dan Kewirausahaan Materi Pengolahan Berbasis Product Oriented Bagi Peserta Didik SMK, 287–296
Ashari, M. Y. (2012). Sebagai Upaya Menyiapkan Lulusan yang Mandiri Di Era Global, (20).
Badan Ekonomi Kreatif. (2017). Subsektor Kuliner. Retrieved from http://www.bekraf.go.id/ subsektor/page/kuliner. [Diakses pada tanggal 16 April 2017 Pukul 23.53 WIB]
Dewi, D. P. (2017).. Keterampilan Vokasional Sebagai Persiapan di Dunia Kerja Bagi Anak Dengan Hambatan Intelektual (Vocational Skills as Preparations In the World Oo Work For Children With Intellectual Disabilities), 7, 231–238.
Kartini, N. (2004). Pendidikan Berkelanjutan ( Continuing Education ) dalam Bidang Vokasi. Seminar Internasional , ISSN 1907-2066 Peran LPTK Dalam Pengembangan Vokasi Di Indonesia. APERKINDO, 165–172.
Khoiri, N., Hindarto, N., & Sulhadi, S. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Life Skill untuk Meningkatkan Minat Kewirausahaan Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7, 84–88.
Marliana, & Hikmah, N. (2013). Pendidikan Berbasis Muatan Lokal sebagai Sub Komponen Kurikulum. Dinamika Ilmu, 13(1), 105–119.
Rusdarti. (2010). Potensi Ekonomi Daerah Dalam Pengembangan UKM Unggulan di Kabupaten Semarang. Jejak, 3(September), 143–155.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan Ke). Bandung: Alfabeta.
Sumarto, & Nurhayati, A. (2012). Pendidikan Berkelanjutan dalam Bidang Vokasi. Seminar Internasional, ISSN 1907-2066, 1–7.
Suprihatiningsih. (2016). Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan. Retrieved from https://books.google.co.id/ books?id=m94dDgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false. [Diakses pada tanggal 12 Januari 2017 Pukul 19.32 WIB]
Thetanjungpuratimes.com. (2016). 3.306 Siswa SMA di Landak dinyatakan Lulus. Retrieved from http://thetanjungpuratimes.com/2016/05/07/3-306-siswa-sma-di-landak-dinyatakan-lulus/ [Diakses tanggal 20 April 2017 Pukul 22.20 WIB]
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (n.d.). Retrieved from http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf. [Diakses tanggal 01 Oktober 2017 Pukul 21.13 WIB]
Utami, R. F. (2016). Pembelajaran Muatan Lokal Membatik dalam Mengembangkan Kearifan Lokal di SMA Negeri 1 Bantul. Jurnal Kebijakan Pendidikan, V(6), 670–683.
Yenrina, R., Kasim, A., & Delfiyani, W. (2015). Influence of Pre-Treatments on Jengkol Bean (Pithecellobium Lobatum, Benth) Toward Sulfuric Content. Asia Pacific Journal of Sustainable Agriculture Food and Energy (APJSAFE), 3(1), 7–11.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
PASCASARJANA UNNES, | This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. p-ISSN 2339-0344. e-ISSN 2503-2305 |