Ngapak Language as Discourses of Javanese Socio-Cultural Construct
(1) IAIN Syekh Nurjati
(2) UIN Walisongo Semarang
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwasilah, A. Chaer. Pokoknya Kualitatif; Dasar- Dasar Merancang Dan Melakukan Penelitian kualitatif,. Cetakan ke-1. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 2002.
Antariksa, 2009. “Menjadi Modern dengan Kaos Oblong”. News Letter Kunci, No. 4 Maret 2009, hal: 3-6.
Aprilia Kumala. Memahami Bahasa Ngapak Utara dan Ngapak Selatan yang Kembar tapi Beda. •8 April 2019. https://mojok.co/apk/komen/versus/baha sa-ngapak-utara-dan-ngapak-selatan/
Bangsawan, Arjuna. 2014. Lokalitas Konten dalam Visual Kaus Cak-Cuk Surabaya, Jurnal Artkita Vol. 1 Nomor 01-Juli 2014, hal: 29- 37.
Barker, Chris. (2004) Cultural Studies: Theory and Practice. London: SAGE Publicatin Ltd. Baudillard, Jean. (1988). Simulacra and Simulation. French: Galilee.
Burton, Graeme. More than Meets the Eye An Introduction to Meddia Studies. Great Britain: Edward Arnold, 1990.
Chaer, Abdul. Kesantunan Berbahasa. Cetakan ke-1. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Cummings, Louise. Pragmatiks, A Multidisciplinary Perspective. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Depdiknas. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” Jakarta: Gramedia, 2014. 155
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES, 1994.
Elisa Dwi. 2006. “Konstruksi Identitas Yogya dalam Kaos Oblong Dagadu Djogja”, Thesis Program Studi Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (tidak dipublikasikan). Surakarta: Center Wardani,
Faqih, Subhi Inrahim al-. ʻIlm Al-Lughat al-Nashsh Bain al-Naz hariyyat Wa al-Tathbîq. Cetakan ke-1. Kairo: Dȃr al-Qabȃ, 2000.
Fiske, John. 1990 Introduction to Communication Studies. London: Routledge,.
Fiske, John. (1989) Understanding Popular Culture. London: RoutleBarthes, Rolland. 1972. Mythologies, Hill and Wang, New York Hall, Stuart..(ed.). 2000. Representation: Cultural Representation and Signifying Practice, Sage Publication, London
Gadamer, H. G. (2004b). Philosophical Hermeneutics. Translated and edited by D. E. Linge. Second edition, Berkeley: University of California Press.
Herusatoto, Budiono.2008. Banyumas: Sejarah, Budaya, Bahasa dan Watak. LkIS. Yogyakarta Manning, P.K dan Swan, Betsy Cullum, 2010.
J. J. Errington, Structure and Style in Javanese: A Semiotic View of Linguistic Etiquette(Philadelphia: University of Pennsylvania Press, 1988).
Kelly, G. A. (1983). A Theory of Personality: The Psychology of Personal Constructs. W.W. Norton and CompanyHerusatoto, Budioho. Banyumas; Sejarah, Budaya, Bahasa, Dan Watak. Cetakan ke-1.
Kumparannews.com. Asal-Usul Bahasa Ngapak Banyumasan yang Ceriakan Dunia. https://kumparan.com/ kumparannews/ asal-usul-bahasa-ngapak-banyumasan- yang-ceriakan-dunia/full
Pratomo A.R. (2018) Ngapak dan Identitas Banyumasan. Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia: Skripsi Priyadi, Sugeng.a. 2003. “Beberapa Karakter Orang Banyumas”, Jurnal Baha sa da n Seni Vol. 31 No. 1/ 2003. UMP Purwokerto, 14-36
P.K. Manning, Betsy Cullum-Swan The Semiotics of T- Shirts http://jthomasniu.org/class//377a/ Readings/675. pkm.tshirt, akses tanggal 13 Januari 2014. Departments of Sociology Department of Sociology and Psychiatry Michigan State University East Lansing, Michigan USA 48824
Reiny Dwinand. Sosiolog: Budaya "Ngapak" Lambangkan Sikap Egaliter. Republika.co.id. Tuesday, 12 Zulqaidah 1442 / 22 June 2021. https://republika.co.id/berita/nasional/da erah/ 17/08/26/ov9q42414-sosiolog- budaya-ngapak-lambangkan-sikap-egaliter
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sulyana Dadan. (2016) Konstruksi Identitas Budaya Banyumasan dalam Kaus oblongan. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers Unisbank (SENDI_U) ke- 2 Tahun 2016. Kajian Multi Disiplin Ilmu Dalam Pengembangan IPTEKS untuk Mewujudkan Pembangunan Nasional Semesta Berencan (PNSB) sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Global. Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Jenderal Soedirman
Shodiq, Dalhar, dkk. 2014. “Menata Gelombang Ekonomi Keempat: Perluasan Jaringan Kerja sebagai Model Pemberdayaan dan Pengembangan Subsektor-subsektor Industri Kreatif di Banyumas dan Sekitarnya”. La pora n P enelitia n Riset Institusional Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed
Suhardi Imam.(2013) Budaya Banyumasan tak sekedar Dialek (representasi Budaya Banyumasan dalam prosa karya) wacana etnik, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. ISSN 2098-8746. Volume 4, Nomor 1, April 2013. Halaman 37 - 46.
Suryaningsih, Fidya (2018). Diglosia Tuturan dalam Bahasa Keseharian Masyarakat Desa Tegalsari, Karangjati, Kalijambe, Sragen dan Implementasi dalam Pembelajaran di SMA. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Trianto, T. (2016). Bahasa sebagai Identitas dan Perlawanan Kultural Masyarakat Banyumas Pascakolonial. Seminar Internasional "Indonesia: Art and Urban Culture" FIB UNS (pp. 1-12).
E.M. Uhlenbeck, “Systematic Features of Javanese Personal Names,” in For East is East: Liber Amicorum Wojciech Skalmowski, ed. Tatjana Soldatjenkova and Emmanuel Waegemans (New York: International Linguistics Association, 1971).
Widyaningsih, R. (2014, September). Bahasa Ngapak dan Mentalitas Orang Banyumas:Tinjauan dari Perspektif Filsafat Bahasa Hans-Georg Gadamer. Jurnal Ultima Humaniora, II(2), 186-200
Wijana, I Dewa Putu. 2003. “Wacana Dagadu, Permainan Bahasa dan Ilmu Bahasa”, dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 27 Februari 2003.
Williams, Raymond. (1983) Culture and Society 1780- 1950. Harmondsworth: Penguin. Williams, Raymond (1976) Vocabulary of culture of society. London: croom helm Ltd.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.