Relocation as Empowerment: Response, Welfare, and Life Quality of Street Vendors After Relocation
(1) Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Abstract
Keberadaan PKL di sepanjang jalan raya Magelang-Yogyakarta km 5-8 menyebabkan terganggunya kelancaran, ketertiban, keindahan dan kebersihan jalan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pemerintah Kabupaten Magelang merelokasi PKL di sepanjang jalan raya Magelang-Yogyakarta km 5-8 ke PKL Mertoyudan Corner. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana respons, kesejahteraan, dan kualitas hidup PKL pasca relokasi untuk melihat praktik pemberdayaan yang efektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwan PKL di jalan raya Magelang-Yogyakarta km 5-8 sebagian besar menunjukkan respons yang positif terhadap kebijakan relokasi, yaitu dalam bentuk penerimaan dan persetujuan (40% di antaranya memutuskan pindah). Kesejahteraan PKL, terutama dilihat dari pendapatan mengalami penurunan. Kualitas hidup PKL yang diukur dari aspek penghasilan, pemenuhan kebutuhan material, derajat dipenuhinya kebutuhan hayati, kebutuhan manusiawi dan kebebasan memilih juga menunjukkan penurunan. Kesimpulannya relokasi sebagai pemberdayaan agar berfungsi dengan baik harus mengembangkan program-program kreatif untuk mempopulerkan tempat relokasi.
The presence of street vendors along Highway Magelang-Yogyakarta KM 5-8 lead to the disruption of the smooth, order, beauty and cleanliness of the streets. To resolve these problems, the government relocate the street vendors to street vendors Mertoyudan Corner. The purpose of this study was to analyze how the response, quality of life, and well-being after relocation to illuminate the practice of effective of empowerment. This study used qualitative methods. results showed that street vendors in Magelang-Yogyakarta highway km 5-8 mostly show a positive response to the relocation policy, namely in the form of acceptance and approval, while 40% of them decide to move. The welfare of street vendors, expecially seen from the revenue decline and the quality of life as measured from the street vendors prosperous income aspect, the fulfillment of material needs, the degree of fulfillment of biological needs, human needs and freedom of choice also showed a decline. The study concludes that to function properly, relocation as empowerment should develop creative programs to develop the relocation sites.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adityawan, Eko, Tumenggung Zees dan Sugiantoro. 2014. “Sensivitas Pedagang Kaki Lima terhadap Lokasi pada Skala Mikro di Kota Manado”. Dalam Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota volume 2 nomor 3 2014. Hal. 777-797.
Alim Tualeka, Basa. 2013. “Memahami Kebijakan Pembinaan Pedagang Kaki Lima Surabaya Kajian terhadap Perda Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2003”. dalam DIA Jurnal Administrasi Publik Juni 2013 Volume 11 Nomor 1, Halaman 146-158.
Anwas, Oos M. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Presedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Budiman, Bambang. 2010. “Kajian Lingkungan Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Banjaran Kabupaten Tegal”. Tesis Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Undip. Tidak diterbitkan.
Creswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design Choosing Among Five Approach Second Edition. London : SAGE Publications.
Handoyo, Eko. 2012. “Kontribusi Modal Sosial dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pedagang Kaki Lima Pasca Relokasi Ke jalan Menteri Soepeno Semarang”. Laporan Penelitian Fakultas Ilmu Sosial. Tidak diterbitkan.
Handoyo, Eko. 2012. “Eksistensi Pedagang Kaki Lima Studi tentang Kontribusi Modal Sosial terhadap Resistensi PKL di Semarang”. Disertasi Program Studi Pembangunan PPS UKSW Salatiga. tidak diterbitkan.
Huda, Miftachul. 2009. Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jones, Pip. 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta : Pustaka Obor Indonesia.
Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebiato. 2013. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
Maxwell, Joseph A. 1996. Qualitative Research Design An Interactive Approach. London: SAGE Publications.
Miles, Mattheuw B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : UI Press.
Misra, RP. 1981. The Changing Perseption of Development Programs. Nagoya Japan: Meruzen Asia.
Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Neuman, W. Lawrence. 2013. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi 7. Terjemahan Edina T. Sofia. Jakarta: PT. Indeks.
Rachman, Maman. Metode Penelitian Pendidikan Moral. Semarang: Unnes Press.
Rukminto Adi, Isbandi. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi 2003. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.
Sarifudin dan Retno, Susanti. “Penilaian Kesejahteraan Masyarakat untuk Mendukung Permukiman Berkelanjutan di Kelurahan Terboyo Wetan, Semarang”.dalam Makara Sosial Humaniora Vol 15 No. 1 UNDIP.
Setyowati, Nur Dewi dan Zulin Nurchayati. 2013. “Relokasi Pasar Bunga dan Kesejahteraan Pedagang (Studi Deskriptif Komunikasi Kelompok Pedagang Pasar Bunga Kota Madiun)”. dalam Sosial Volume 14 Nomor 1 Maret 2013, Halaman 10-25.
Setyowati, Sri Utami. 2004. “Penataan Pedagang Kaki Lima dengan Memanfaatkan Ruang Luar di Pusat Kota (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima di Taman Surya Surabaya)”. Dalam NEUTRON Volume 4 Nomor 2, Agustus 2004. Halaman 113-131.
Simarmata, Henry Thomas, dkk. 2008. Negara Kesejahteraan & Globalisasi Pengembangan Kebijakan dan Perbandingan Pengalaman. Jakarta: PSIK Universitas Paramadhina dan The Asia Foundation.
Soemarwoto, Otto. 2009. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Suharto, Edi. 2006. “Welfare State Depsos”. Makalah Seminar Negara Kesejahteraan. Yogyakarta.
Swasono, Sri-Edi. 2010. Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial Dari Klasikal dan Neoliberal sampai The End of Laisser-Faire. Jakarta: Perkumpulan PraKarsa.
Utami, Rachmatun. 2013. “Kebijakan Pemkot Surakarta dalam Menata PKL di Laweyan”. Skripsi Program Studi PPKn FIS Unnes. Tidak diterbitkan.
Utami, Trisni. 2009. “Pemberdayaan Komunitas Sektor Informal Pedagang Kaki Lima (PKL) Suatu Alternatif Penanggulangan Kemiskinan”. Dalam Jurnal Sosiologi Dilema Volume 25 Nomor 2 Tahun 2010. Halaman 114-123.
Warner, J Benjamin. 2006. “Community Quality Of Life Indicators”. Social Indicators Research Series Vol 28: Springer.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.