Values of Kebhinekaan in Local Wisdom in The Digital Era: A Study of The Sesaji Ritual in Telaga Sarangan, Magetan, East Java

Feryani Umi Rosidah(1), Prima Suhardi Putra(2), Ali Mursyid Azisi(3),


(1) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abstract

An act of  “Kebhinekaan” is the main basis foundation in the life of Indonesian society. Diversity is a gift that cannot be negated so need to be respected as well as acknowledged. This study analyzes ritual offerings phenomenon practiced by the local community around Telaga Sarangan, Magetan, and East Java in preserving “Kebhinekaan” in the digital era. Used qualitative approach as well as Clifford Gertz’s theory on religion and symbol,  the article shows that the ritual offerings consisted of two sessions. The main ritual is a cultural carnival (carving and throwing a tumpeng). The second is a pre-ritual (Kambing Kendit slaughter, pilgrimage to the tombs (Kyai and Nyai Pasir), and thanksgiving. Morever, the ritual aims to thank of God's blessings and maintain safety and harmony. The article argues that rituals can be a medium in strengthening the values of  “Kebhinekaan”and creativity through the carnival events. The events provide various values including religious and cultural meanings, strengthen kinship, humility, safety, and symbolic values (local wisdom). As a result, an act of “Kebhinekaan” and local wisdom strengthenes national identity and integrity through society's innovation and creativity of local community members.

Keywords

Values of “Kebhinekaan”, Local Wisdom, Digital Era, Sesaji

Full Text:

PDF

References

Abimanyu, Petir, 2004, Mistik Kejawen: Menguak Rahasia hidup Orang Jawa, Yogyakarta: Palapa.

A. Chaedar Alwasilah, 2006, Pokoknya Sunda: Interpretasi Untuk Aksi, Bandung: Kiblat.

Agung Gede Agung, Kebhinekaan: Sebuah Retorika? Melakukan Integrasi Sosial Di Antara Para Pemeluk Agama. Editor: Qoyim, Agama dan Keutuhan Sosial Jakarta: LIPPI.

Andi Prastowo, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rencana Penelitian, Yogyakarta: Kanisius.

Bagong Suyatno dan Sutinah, 2005, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Pranada Media.

Bayu Hargo Nugroho, 2013. Eksistensi Pariwisata Telaga Sarangan (Studi Perkembangan dan Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Black James, 1999, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Jakarta: Refika Aditama.

Bustanuddin Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006).

Clifford Geertz, 1973, The Interpretation of Culture, New York: Basic Books, Inc., Publisher.

______________, 1981, Abangan; Santri Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta : Pustaka Jaya.

______________,1992, Kebudyaan dan Agama, Yogyakarta: Kanisius

Efendi, R. M. M. 2008. Teknologi Informasi dan Sosial Budaya Telaah Kritis Terhadap Pergeseran Sosial Budaya di Era Global, Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Feylescha (2019), “Perubahan Budaya Larung Sesaji dalam Perspektif Kearifan Lokal di Pantai Ngliyep Desa Kedungsalam Malang, Jawa Timur”, (ThesisFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya

Grant Potts, 2012, "Negotiating the Social in the Ritual Theory of Victor Turner and Roy Rappaport," in Negotiating Rites, ed. Ute Husken and Frank Neubert, New York: Oxford University Press.

M. Siahaan, (1986), Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi, Jakarta: Erlangga.

Han, A. G. 2008, Building a Harmonious Society and Achieving Individual Harmony, Jurnal Sejarah dan Budaya, Tahun Kedua Belas, Nomor 1, Juni 2018 of Chines Political Science.

https://www.nu.or.id/nasional/tradisi-ritual-media-penanaman-nilai-nilai-agama-dan-budaya-di-masyarakat-SRtsy, diunggah tanggal 17 Agustus 2022

Ines Syilvi Firda Rahmawati, (2020) Perubahan Tradisi Larung Sesaji di Pantai Pancer Plawangan Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Sarjana: Thesis, Universitas Brawijaya.

J Bartelson, Conceptualization: Three Concepts of Globalization, (International Sociology), Vol 15 (2), Juni 2000.

J. Moleong Lexy, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya.

Jacobus, 2006, Sistem Sosial budaya Indonesia: Suatu Pengantar, Bogor : PT Ghalia Indonesia.

Koenjtaraningrat, 1994, Metode- Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia.

Libby Allen Stott, 1990, “Diversity in Harmony: The Political Counsel of Ben Jonjon’s Under-Wood”. Tesis: Oklahoma State University Stillwater, Oklahoma.

Meliono, I. 2011. “Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom as an Aspect of the Indonesian Education”. Journal for Historical Studies.

Nora Afrianja, Eksistensi Umat Buddha di Kota Blang Pidhie : Telaah Hubungan Sosial Keagamaan : Jurnal https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/abrahamic/article/view/12093, diunggah tanggal 7 Maret 2022

Nurma Latifah, dkk (2021), Pergeseran Nilai Pada Tradisi Pesta Syukur Laut Di Pantai Pamayangsari Cipatujah Tasikmalaya. Jurnal, https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/etnika/article/download/1562/1055, diunggah 23 Mei 2022

Richard Schechner, 1993, The Future of Ritual: Writings on Culture and Performance, London: Routledge.

Risdiyanto, Jaka., Baja, Sumbangan, dan Lolo, T. R. Andi. 2010. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Alam, Studi Kasus Pada Obyek Wisata Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Skripsi, UIN SUKA, Yogyakarta.

Roger M. Keesing, teori-teori budaya, https://pusdikmin.com/perpus/file/TEORI%20TEORI%20KEBUDAYAAN.pdf, diunggal tanggal 17 Mei 2022

Saputra, HSP dkk, 2007, Ritual Using: Kearifan Kelisanan, dan Fungsi Sosial, Makalah Seminar Nasional Kesusteraan ATL JATIM & FIP UTM, Bangkalan-Madura, 14 Oktober.

Subagyo, Pengembangan Nilai Dan Tradisi Gotong Royong Dalam Bingkai Konservasi Nilai Budaya, Jurnal : https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/2059

Sulasman, H dan Gumilar, S. 2013. Teori-teori Kebudayaan dari Teori Hingga Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia,

Thomas F O’Dea, Sosiologi Agama, (Jakarta: CV. Rajawali, 1985).

Tomi Latu Farisa (2010), Ritual Petik Laut Dalam Arus Perubahan Sosial Di Desa Kedugrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Skripsi, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tri Satria Nova (2019), Kebertahanan Ritual Larung Sesaji Di telaga sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Skripsi, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta.

Wayan Budi Utama, Agama dalam Praksis Budaya, (Denpasar, Pascasarjana Univ Hindu Indonesia, 2013).

Wiji Dina Anggraini (2019), “Pola perubahan Budaya Larung Sesaji di Pantai Kenjeran, Kelurahan Kenjeran, Kec. Bulak Surabaya Jawa Timur”, (Skrips-Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.

Yhaki Fenniar (2015), Perubahan Budaya Larung Sesajidanpetik Laut Dalam Perspektif Kearifan Lokal Pantai Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar Jawa Timur, Sarjana, Thesis, Universitas Brawijaya.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.