REVITALISASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BUDAYA RELIGIUS

Ali Sunarso(1),


(1) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Pendidikan karakter bukanlah hal yang baru dalam sejarah manusia. Orangtua, dengan berbagai cara sejak dulu sebelum ada lembaga pendidikan formal yang bernama sekolah seperti sekarang, sudah berusaha mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang baik menurut norma-norma yang berlaku dalam budaya mereka. Penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita. Diakui atau tidak saat ini terjadi krisis yang nyata dan mengkhawatirkan dalam masyarakat dengan melibatkan milik kita yang paling berharga, yaitu anak-anak. Akibat yang ditimbulakn cukup serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan sederhana karena tindakan ini telah menjurus kepada tindakan criminal.Kondisi krisis dan dekadensi moral ini menandakan bahwa seluruh pengetahuan agama dan moral yang didapatkan di bangku sekolah ternyata tidak berdampak terhadap perubahan perilaku manusia Indonesia Bahkan yang terlihat adalah begitu banyaknya manusia Indonesia yang tidak konsisten, lain yang dibicarakan, dan lain pula tindakannya. Banyak orang berpandangan bahwa kondisi demikian diduga berawal dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Demoralisasi terjadi karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks dan kurang mempersiapkan  siswa untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan nyata yang kontradiktif.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.