TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA DALAM PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
(1) universitas negeri jember
Abstract
Tindak tutur orang bersifat khas perorangan atau ideosinkretik. Menggunakan pendekatan deskriptif, di dalam artikel hasil penelitian ini dibahas penggunaan tindak tutur oleh para presiden Indonesia pada saat pidato pelantikan. Masalah yang dibahas meliputi: (1) fungsi tindak tutur, (2) gaya bahasa, dan (3) faktor kultural yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan fungsi tindak tutur yang digunakan oleh para presiden dalam pidatonya ketika pelantikan. Tindak tutur representatif digunakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Tindak tutur direktif digunakan oleh empat presiden. Tindak tutur komisif digunakan oleh Presiden Soeharto, Abdurrahman Wahid, dan Joko Widodo, sedangkan tindak tutur ekspresif digunakan empat presiden. Gaya bahasa repetisi ada pada pada pidato empat presiden. Gaya bahasa ironi ada dalam pidato pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono dan Abdurrahman Wahid. Gaya bahasa metafora digunakan oleh Presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono. Gaya bahasa pararelisme digunakan oleh Presiden Soeharto. Gaya hiperbola digunakan oleh Presiden Joko Widodo. Faktor kultural berpengaruh terhadap tindak tutur dan gaya bahasa para presiden.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.