POLA KOMUNIKASI BAHASA MELAYU DI LINGKUNGAN AKADEMIK (Pada Mahasiswa di UIN Sunan Syarif Kasim Riau)
(1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
(2) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses terbentuknya bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, bila dirunut dari sejarah perkembangan bahasa Melayu, dan penggunaan fonologi pada pola komunikasi mahasiswa di UIN Sultan Syarif Kasim, Riau. Penelitian ini termasuk jenis field Research. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui: beberapa faktor yang memungkinkan diangkatnya bahasa Melayu menjadi bahasa kesatuan karena bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa pergaulan (Lingua Franca) di Nusantara. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa Melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku Jawa, Suku Sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas. Sedangkan penggunaan fonologi pada pola komunikasi mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim, Riau dijumpai pemakaian kata-kata, seperti: haghi, kite, belaja, ape, ngaja, macam, biase je, beghape, masok, tak salah, tinggal, due, tetules, biase dhe, abes, nak, kemane, tak de, ghumah, aje, keje, mintak, dan temanke, eh, siape, kampon, mbahas, nantik, entah, tanye, die, oh ye, libor, semalam, kemane, tegolek-golek, ghumah, ndak, timbul, dan pulak. Kata-kata di atas, berpadanan dengan bahasa Indonesia dengan: (1) hari, (2) kita, (3) belajar, (4) apa, (5) mengajar, (6) seperti, (7) biasa saja, (8) berapa, (9) masuk, (10) tidak salah, (11) hanya/tersisa, (12) dua, (13) tertulis, (14) biasanya, (15) sesudah/habis, (16) ingin, (17) kemana, (18) nggak ada/tidak ada, (19) ada, (20) kerja, (21) ingin/mau/berkeinginan, (22) ditemani. (23) hei, (24) siapa, (25) mereka/rombongan/ kelompok mereka, (26) membahas, (27) nanti, (28) tidak tau, (29) tanya, (30) saja, (31) dia, (32) oh iya, (33) libur, (34) kemarin, (35) kemana, (36) berbaring-baring/bermalas-malasan, (37) rumah, (38) nggak/tidak, (39) muncul/kelihatan, (40) pula.
Keywords
pola komunikasi, bahasa melayu
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.