KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN BUTIR SOAL PADA MATA PELAJARAN BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR
(1) 
Abstract
Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan untuk mengetahui perkembangan dan tingkat
pencapaian hasil pembelajaran. Penilaian memerlukan data yang baik. Salah satu sumber data itu adalah hasil
pengukuran. Pengukuran merupakan seperangkat langkah dalam rangka pemberian angka terhadap hasil
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengukuran ini biasanya dilakukan melalui tes: baik tes prestasi belajar
maupun tes psikologi. Tes, sebagai alat ukur, perlu dirancang secara khusus sesuai dengan tujuan
peruntukannya, dan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannya.
Soal pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan
jawaban yang telah disedikan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri
atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar sedangkan
pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan
memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Kemampuan guru menyusun butir soal ujian akhir sekolah mata pelajaran bahasa Jawa sekolah dasar
tahun 2008/2009 di kecamatan Banyumanik masih memprihatinkan. Hal ini diperkuat hasil analisis terhadap soal
yang disusun menunjukkan; soal dari SD Islam Terpadu Hidayatullah soal dengan kategori sukar 6%, sedang
34%, dan mudah 60%. Soal ujian akhir sekolah dari SD Negeri Banyumanik 01 dengan kategori sukar 6%,
sedang 26%, dan mudah 68%.
Belum semua guru memiliki pengalaman menyusun butir soal tersebut. Hal ini terkait dengan sistem
penyusunan butir soal yang diserahkan kepada tim tertentu. Hal ini dilakukan karena jika soal disusun dan
diperbanyak oleh pihak sekolah biayanya lebih besar dibanding menginduk pada sekolah lain.
Kata kunci: penyusunan, butir soal, ujian akhir sekolah
pencapaian hasil pembelajaran. Penilaian memerlukan data yang baik. Salah satu sumber data itu adalah hasil
pengukuran. Pengukuran merupakan seperangkat langkah dalam rangka pemberian angka terhadap hasil
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengukuran ini biasanya dilakukan melalui tes: baik tes prestasi belajar
maupun tes psikologi. Tes, sebagai alat ukur, perlu dirancang secara khusus sesuai dengan tujuan
peruntukannya, dan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannya.
Soal pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan
jawaban yang telah disedikan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri
atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar sedangkan
pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan
memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Kemampuan guru menyusun butir soal ujian akhir sekolah mata pelajaran bahasa Jawa sekolah dasar
tahun 2008/2009 di kecamatan Banyumanik masih memprihatinkan. Hal ini diperkuat hasil analisis terhadap soal
yang disusun menunjukkan; soal dari SD Islam Terpadu Hidayatullah soal dengan kategori sukar 6%, sedang
34%, dan mudah 60%. Soal ujian akhir sekolah dari SD Negeri Banyumanik 01 dengan kategori sukar 6%,
sedang 26%, dan mudah 68%.
Belum semua guru memiliki pengalaman menyusun butir soal tersebut. Hal ini terkait dengan sistem
penyusunan butir soal yang diserahkan kepada tim tertentu. Hal ini dilakukan karena jika soal disusun dan
diperbanyak oleh pihak sekolah biayanya lebih besar dibanding menginduk pada sekolah lain.
Kata kunci: penyusunan, butir soal, ujian akhir sekolah
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.