APRESIASI CERPEN “OTSUBERU TO ZOO†KARYA MIYAZAWA KENJI DENGAN METODE STRUKTURAL GENETIK
(1) 
Abstract
Goldmann, sebagai pencetus teori struktural genetik, menyatakan adanya
hubungan homologi antara karya sastra dengan dunia nyata. Akan tetapi,
hubungan itu bukan hubungan langsung melainkan dimediasi oleh pandangan
dunia pengarang. Melalui karya sastra, pengarang menciptakan dunianya
sendiri, yaitu dunia imajinatif. Tiga hal penting dalam struktural genetik yang
dijadikan objek data penelitian, yaitu struktur karya sastra, latar belakang
sosial historis masyarakat, dan pandangan dunia (worldview) pengarang.
Cerpen yang berjudul “Otsuberu to Zoo†karya Miyazawa Kenji menarik untuk
diteliti karena isi cerpen tersebut menceritakan tentang dunia imajinatif yang
dijadikan simbol untuk menyindir kehidupan dunia nyata yang terjadi di Jepang
pada saat itu. Isi cerpen tersebut menceritakan tentang seekor gajah yang
bekerja di sebuah tempat penggilingan padi milik Ostuberu. Di tempat
penggilingan padi tersebut, sang gajah bekerja sangat keras, bahkan sampai ia
sendiri tidak kuat menanggung beban kerjanya. Akan tetapi, sang gajah
dikurung dan tidak mempunyai pilihan hidup lainnya, sang gajah tidak bisa
berbuat apa pun selain melaksanakan pekerjaan tersebut. Pada akhirnya, sang
gajah menyadari bahwa ia bisa mempunyai kehidupan yang lain, dan ia bisa
melarikan diri dari tempat bekerjanya setelah ia meminta tolong kepada
teman-temannya. Struktur karya sastra yang diteliti adalah plot, tema,
penokohan, dan latar. Latar belakang sosial historisnya adalah kehidupan
petani Jepang pada masa awal Meeji, dan pandangan dunia pengarang adalah
keadilan. Dari ketiga objek data tersebut, penulis menyimpulkan bahwa tema
cerpen “Otsuberu to Zoo†merupakan refleksi dari latar belakang historis, yaitu
masalah sosial, dalam hal ini adalah ketidakadilan dan ketamakan kaum kapital
terhadap para petani Jepang pada masa awal Meeji.
Kata kunci: Struktural genetik, struktur karya sastra, latar belakang sosial-historis,
pandangan dunia.
hubungan homologi antara karya sastra dengan dunia nyata. Akan tetapi,
hubungan itu bukan hubungan langsung melainkan dimediasi oleh pandangan
dunia pengarang. Melalui karya sastra, pengarang menciptakan dunianya
sendiri, yaitu dunia imajinatif. Tiga hal penting dalam struktural genetik yang
dijadikan objek data penelitian, yaitu struktur karya sastra, latar belakang
sosial historis masyarakat, dan pandangan dunia (worldview) pengarang.
Cerpen yang berjudul “Otsuberu to Zoo†karya Miyazawa Kenji menarik untuk
diteliti karena isi cerpen tersebut menceritakan tentang dunia imajinatif yang
dijadikan simbol untuk menyindir kehidupan dunia nyata yang terjadi di Jepang
pada saat itu. Isi cerpen tersebut menceritakan tentang seekor gajah yang
bekerja di sebuah tempat penggilingan padi milik Ostuberu. Di tempat
penggilingan padi tersebut, sang gajah bekerja sangat keras, bahkan sampai ia
sendiri tidak kuat menanggung beban kerjanya. Akan tetapi, sang gajah
dikurung dan tidak mempunyai pilihan hidup lainnya, sang gajah tidak bisa
berbuat apa pun selain melaksanakan pekerjaan tersebut. Pada akhirnya, sang
gajah menyadari bahwa ia bisa mempunyai kehidupan yang lain, dan ia bisa
melarikan diri dari tempat bekerjanya setelah ia meminta tolong kepada
teman-temannya. Struktur karya sastra yang diteliti adalah plot, tema,
penokohan, dan latar. Latar belakang sosial historisnya adalah kehidupan
petani Jepang pada masa awal Meeji, dan pandangan dunia pengarang adalah
keadilan. Dari ketiga objek data tersebut, penulis menyimpulkan bahwa tema
cerpen “Otsuberu to Zoo†merupakan refleksi dari latar belakang historis, yaitu
masalah sosial, dalam hal ini adalah ketidakadilan dan ketamakan kaum kapital
terhadap para petani Jepang pada masa awal Meeji.
Kata kunci: Struktural genetik, struktur karya sastra, latar belakang sosial-historis,
pandangan dunia.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.