BERJUANG MENYELAMATKAN LINGKUNGAN: GERAKAN LINGKUNGAN DI JAWA MASA KEMERDEKAAN 1950-2000
(1) Jurusan Sejarah, Universitas Jember
Abstract
This article discusses the environmental movement in Java during the independence era, with a special focus on the Old Order and New Order periods. Historical method was employed here in conducting the collection of source materials and synthesizing the facts into a historiographical construction. The sense of environmental crisis became the reason for continuing struggle for saving the environment. The result of discussion reveals that not only did it perform colonial legacy, the movement also resulted in modifications, in terms of conservation management and movement forms. There was also a process of strengthening and broadening of the supporting groups of the movement. Especially since the 1970s, the role of non-governmental organizations and media groups intensified. This feature marked a new era that ended the dominant role of the government. In line with this process, new environmental issues were also raised and pollution was a case in point here.
Keywords: Environmental movement, environmental issues, government, non-governmental organizations, independence era, Java
Artikel ini membahas gerakan lingkungan di Jawa pada masa kemerdekaan dengan fokus khusus periode Orde Lama dan Orde Baru. Metode sejarah digunakan dalam penggarapan dari pengumpulan sumber hingga penuangan dalam sintesis konstruksi historiografis. Keyakinan akan krisis lingkungan menjadi alasan berlanjutnya perjuangan menyelamatkan lingkungan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak hanya warisan kolonial tetap hidup, gerakan lingkungan memperlihatkan pula adanya modifikasi dalam hal pengelolaan kawasan konservasi dan bentuk gerakan. Terdapat pula proses penguatan dan perluasan kelompok-kelompok pendukung gerakan. Khususnya sejak tahun 1970-an, peranan organisasi non-pemerintah, media massa, dan kelompok-kelompok akar rumput semakin menguat. Hal ini menandai sebuah era baru yang mengakhiri peranan dominan pemerintah. Seiring dengan proses ini, isu-isu baru juga dibangun dan pencemaran merupakan ilustrasi pokok di sini.
Kata kunci: gerakan lingkungan, isu lingkungan, pemerintah, organisasi non-pemerintah, masa kemerdekaan, Jawa
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aditjondro, G.Y. 1979. “Industriawan dan Petani Tambak: Kisah Polusi di Dukuh Tapak, Semarang Barat”, Prisma, Th. 8, No. 7 (Juli).
Aditjondro, George Junus. 2003. Pola-pola Gerakan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ankersmit, F.R. 1987. Refleksi tentang Sejarah: Pendapat-pendapat Modern tentang Filsafat Sejarah. Jakarta: PT Gramedia.
Basjarudin, Hasan. 1968. “Problems of National Parks and Reserves in Indonesia and Emerging Countries”. IUCN Publication New Series, 10, hlm. 386-388.
Basjarudin, Hasan. 1971. “Perlindungan Alam dan Pembinaan Margasatwa Suaka Alam dan Hutan Wisata”, Warta Pertanian, 12.
Bloch, March. 1976. The Historian’s Craft. Manchester: Manchester UP.
Boomgaard, Peter. 1999. “Oriental Nature, its Friends and its Enemies: Conservation of Nature in Late-Colonial Indonesia”. Environment and History, 5, (3).
Cribb, Robert. 1988. “The politics of Environmental Protection in Indonesia”, Working Paper No. 48 (Clayton: Centre of Southeast Asian Studies Monash University.
Endert, F.H. 1936. “Lijst van Bestaande Natuurmonumenten en wildreservaaten in Nederlandasch Indie op 1 Mei 1936”, dalam Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming Verslag over het Jaar 1935.
Fernandes, D. 1946. “Het Boschwezen gedurende de Japansche Bezetting”, dalam Economisc Weekblad voor Nederlandsch Indie, Th. 12 No. 8, 4 Mei 1946.
Furnivall, J.S. 1939. Netherlands India: A Study of Plural Economy. Cambridge: Cambridge University Press.
Garner, Robert. 1996. Environmental Politics. London: Prentice Hall.
Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: Penerbit UI.
Hannigan, John. 2006. Environmental Sociology. New York: Routledge.
Hoogerwerf, A. 1948. Hoogerwerf, A., “Het Wildreservaat Baloeran”. Tectona, 38.
Hoogerwerf, A. 1953. “Perlindungan Alam dan Pemburuan di Indonesia”, Almanak Pertanian. Djakarta: Badan Usaha Penerbit Almanak Pertanian.
Hoogerwerf, A. 1954. “Perlindungan Alam dan Pemburuan di Indonesia”. Almanak Pertanian. Djakarta: Badan Usaha Penerbit Almanak Pertanian.
Hoogerwerf, A. 1974. Report on a Visit to Wildlife Reserves in East Java, Indonesia, August to November 1971. Austerlitz: Notherlands Commission for International Nature Protection.
Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kuntowijoyo. 2008. Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lindblad, J. Thomas. 2011. “The Economic Decolonization of Indonesia: a Birds’ Eye View”, Journal Indonesian and Humanities, 4.
Lucas, Anton dan Arief W. Jati. 2000. The Dog is Dead so Throw it in the River: Environmental Politics and Water Pollution in Indonesia, An East Java Case Study. Clayton: Monash Asia Institute.
Lucas, Anton dan Arief W. Jati. 2007. “The Politics of Environmental and Water Pollution in East Jawa”, Peter Boomgaard (ed.). A World of Water: Rain, Rivers, and Seas in Southeast Asia. Leiden: KITLV Press.
Mazlish, Bruce. 1966. The Riddle of zhistory: The Great Speculators from Vico to Freud. New York: Harper & Row.
Nagtegaal, Luc. 1995. “Urban Pollution in Java, 1600-1850”, dalam P.J.M. Nash (ed.), Issues in Urban Development: Case Studies from Indonesia. Leiden; CWNS.
Nasution, Hasan Basjarudin. 1968. “Recent Development in the Field of National Park, Nature Reserve and Natural Areas”. Rimba Indonesia, Tahun 13, No. 1-4.
Nawiyanto. 2014. “Gerakan Lingkungan di Jawa Masa Kolonial”. Paramita, 24 (1). Hlm. 31-46.
Pare, Dion. 2003. “Jago Teori Minus Aksi”. Ozon, 4 (6). Hlm. 20.
Partosatmoko, R. Koesnadi. 1953. “Arti Perburuan sekarang”, Rimba Indonesia, 2 (10-12).
Partosatmoko, R. Koesnadi. 1955. “Tugas Perlindungan Alam/ Margasatwa Djawatan Kehutanan”, Rimba Indonesia, 4 (3-5).
Peluso, Nancy Lee. 1992. Rich Forests, Poor People: Resource Control and Resistance in Java. Berkeley: University of California Press.
Perusahaan Kehutanan. 1969. Perusahaan Kehutanan Negara (Perhutani): Statistik Tahun 1969. Djakarta: Perhutani.
Poerwokoesoemo, Soepardi. 1950. Hutan Reboisasi-Industri. Djakarta: Balai Pustaka.
Poerwokoesoemo, Soepardi. 1954. Hutan Reboisasi Mempertinggi Kemakmuran. Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kementeriaan P.P. dan K.
Poerwokoesoemo, Soepardi. 1974. Hutan dan Kehutanan dalam Tiga Jaman, Bagian B. Jakarta: Perum Perhutani.
Ponto, S.A.S. 1954. “Pemakaian dan Pemeliharaan Tanah”. Almanak Pertanian 1954. Djakarta: Badan Penerbit Almanak Pertanian.
Salim, Ali. 2004. Trimarjono di Antara Rakyat Jawa Timur. Surabaya: PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Sardjan, Mohd. 1953. “Kedudukan Pertanian dalam Ekonomi Indonesia dan Kemungkinan2nja”. Almanak Pertanian 1953. Djakarta: Badan Penerbit Almanak Pertanian.
Setijodiwirijo, Koesnoto. 1957. “Masalah Perlindungan Alam di Indonesia”, Insinjur Indonesia, 4 (17-18).
Singh, Rajendra. 2002. “Teori-Teori Gerakan Sosial Baru”. Jurnal Wacana, 11.
Situmorang, Abdul Wahib. 2013. Dinamika Protes Kolektif Lingkungan Hidup di Indonesia, 1968-2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soedarma, M.H. 1959a. “Bentjana Alam”, Suara Rimbawan, VII (8). Hlm. 44-48.
Soedarma, M.H. 1959b. “Kategori Bentjana Alam”, Suara Rimbawan, VII (9). Hlm. 74-80.
Soepardi, R. 1954. Hutan Reboisasi, Mempertinggi Kemakmuran. Jakarta: Perpustakaan Perguruan Kementerian P.P. dan K.
Storey, William Kelleher. 2011. Menulis Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Surabaya Post. 1977. “Empat Pabrik lagi Di-stop”, 31 Agustus.
Ted. 1974. “Dimana Engkau Banteng”. Gema Perhutani. Special Edition, hlm. 96.
Tempo. 1977. “Surabaya Geger Kepati, Gegernya Air Kena Polusi”, 24 September.
Tim Ozon. 2003. “Cacat Proper versi LSM”,. Majalah Ozon, 4 (6).
Tim Ozon. 2003. “Proper Proyek Pemeringkatan?”. Majalah Ozon, 4 (6).
Tim Presidium. 1997. 35 Tahun Penghijauan di Indonesia. Jakarta: Presidium Kelompok Pelestari Sumber Daya Alam.
Van der Eng, Pierre. 1996. Agricultural Growth in Indonesia: Productivity Change and Policy Impact since 1880. Basingstoke: Macmillan.
Walhi. 2014. “Sejarah Walhi.” Dalam Http://www.walhi.or.id/tentang-kami/sejarah, “Sejarah Walhi”, diakses 4 Agustus 2014.
Wanadri. 2014. “Para Sepuh Wanadri” dalam http://wanadri.or.id/forum/showthread.php? diakses 4 Agustus 2014.
Wicaksana, Anom Whani. 2014. Soe Hok Gie Tak Pernah Mati: Catatan tentang Seorang Demonstran. Yogyakarta: Octopus Publishing House.
Zid, Muhammad. 2009. “Menelusuri Pemikiran Habermas tentang Gerakan Lingkungan”. Region, 1 (3).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.