Determinan Risiko Kejadian Anemia pada Remaja Putri Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Kebumen
(1) Prodi Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Prodi Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Prodi Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
Perdarahan sebagai penyebab utama tingginya AKI di Indonesia diawali dengan adanya anemia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan risiko kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Kebumen tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebesar 120 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016. Pengambilan data dilakukan dengan kuisioner, Semi Quantitative- Food Frequency Quotionare (SQ-FFQ), pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan dan pemeriksaan laboratorium. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi_square, dan analisis multivariat dengan regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan zat gizi energi p = (0,047), protein p = (0,000), zat besi p = (0,002), pola menstruasi p = (0,001) dan satus gizi antropometri p = (0,021) dengan kejadian anemia pada remaja putri. Analisis multivariat regresi logistik menunjukkan variabel yang paling dominan terhadap kejadian anemia adalah asupan zat gizi protein OR 4,255 pada CI (1, 850-9,784). Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan, perencanaan dan pelaksana program khususnya dalam Pembinaan Gizi Institusi Sekolah (PGIS) sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI).
Bleeding as a major cause of high maternal mortality rate in Indonesia begins with anemia.The purposeof this study to determine the risk of anemia in adolescent girls in Kebumen 2016.This research is an analytic observational with case control design.The sample in this study of 120 respondents.The study was conducted in May-June 2016. Data were collected by questionnaire, Semi Quantitative- Food Frequency Quotionare (SQ-FFQ), height measurement, weighing and laboratory tests.Data analysis included univariate analysis, bivariate analysis withchi_square test, and multivariate logistic regression analysis.The results showed a significant relationship between nutrient intake of energyp = (0.047),proteinp = (0.000),iron p = (0.002), menstrual pattern p = (0.001) andanthropometric nutritional statusp = (0.021)with the incidence of anemia in adolescent girls.Multivariate logistic regression analysis showed the most dominant variables on the incidence of anemia is the nutrient intake of protein in the CI OR 4,255 (1, 850 to 9.784)This research is expected to be beneficial for Kebumen District Health Department as an input for policy making, planning and implementing programs, especially in the Guidance Nutrition Educational Institutions (PGIS) as an effort to reduce Maternal Mortality Rate (MMR).
Full Text:
PDFReferences
Adhisti, A. P., & Puruhita, N. (2011). Hubungan status antropometri dan asupan gizi dengan kadar hb dan ferritin remaja putri (Penelitian pada remaja putri pondok pesantren At-Taqwa Semarang). Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/32867/1/Anyndya.pdf
Ali, M. A., & Sugiyanto, Z. (2012). Hubungan inveksi helminthiasis dengan kadar hemoglobin (HB) Pada SiswA SD Gedongbina Remaja Kota Semarang 201. Jurnal Visikes Volume 11(2), 80–87.
Arumsari, E. (2008). Faktor Risiko Anemia pada Remaja Putri Peserta Program Penanggulangan Anemia Gizi Besi di Kota Bekasi, 76.
Damayani (2014). “Hubungan pengetahuan gizi dan pola makan pada remaja putri dengan kejadian anemia di SMP N 2 Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2014”.Skripsi. Medan. Sumatra utara. Universitas Sumatra Utara.
Febrianti, Utomo, W. B., & Adriana. (2013). Lama Haid dan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 4(No 1), 11–15.
Imran, N. Indriasari, R. Najamudin, U. (2014). Pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan status hemoglobin remaja putri di SMA Negeri 10 Makasar.
Kirana, D. P. (2011). Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 2 Semarang.
Kurnia, F. (2014). Hubungan asupan makanan dengan kejadian anemia dan nilai praktik pada siswa kelas XI Boga SMKN 1 Buduran Sidoarjo.E-Jornal Boga, 3(februari), 46–53. Retrieved from http://www.scribd.com/document_downloads/200865992?extension=pdf&from=embed&source=embed
Ramzi, M., Haghpanah, S., Malekmakan, L., Cohan, N., Baseri, A., Alamdari, A., & Zare, N. (2011). Archive of SID Anemia and Iron Deficiency in Adolescent School Girls in Kavar Urban Area , Southern Iran. Iranian Red Crescent Medical Jornal. 13(2), 128–133.
Rupali, P. A., Sanjay, K. S., & Patle, R. A. (2015). Anemia: Does it Have Effect on Menstruation? Scholars Journal of Applied Medical SciencesOnline) Sch. J. App. Med. Sci, 3(1G), 514–517. Retrieved from www.saspublisher.com
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats