Hubungan antara Pengetahuan, Pola Asuh Permisif, Tayangan Pornografi, dan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Seks Remaja yang Menggunakan Jasa WPS (Wanita Penjaja Seks) di Bandungan Kab. Semarang
(1) Prodi Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Prodi Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(3) Prodi Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
Fakta mengejutkan diungkap Menteri Kesehatan pada akhir 2012, yang mengatakan ada 6,7 juta pria di Indonesia yang menjadi pelanggan WPS. Jumlah 40 persen pelanggan WPS adalah remaja dan 60 persen pria yang sudah menikah. Resiko tertinggi bagi 6,7 juta pria pengguna jasa WPS rentan tertular HIV/AIDS. Menganalisis pengetahuan, pola asuh permisif, konformitas teman sabaya dan tayangan pornografi dengan perilaku seks remaja yang menggunakan jasa WPS di Bandungan. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional dengan data primer dan sekunder. Variable penelitian meliputi pengetahuan, pola asuh permisif, konformitas teman sabaya, tayangan pornografi dan remaja yang menggunakan jasa WPS. Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan seksual (p=0,002), pola asuh permisif (0,001), konformitas teman sebaya (0,013), tayangan pornografi (0,000) terhadap perilaku remaja yang menggunakan jasa seks WPS di Bandungan Kab. Semarang. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa tayangan pornografi memiliki pengaruh yang sangat kuat pada remaja yang menggunakan jasa WPS (0,000) jika dibandingkan dengan faktor yang lainnya. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara faktor pengetahuan seks, pola asuh permisif, konformitas teman sebaya, dan tayangan pornografi dengan perilaku seks remaja yang menggunakan jasa WPS di bandungan Kab. Semarang. Analisis multivariate dengan uji regresi logistik diketahui bahwa hanya satu faktor tayangan pornografi yang paling dominan mempengaruhi remaja menggunakan jasa seks.
This study is the surprising fact revealed by the Minister of Health at the end of 2012, that said there 6.7 million men in Indonesia who became clients of female sex workers. Is know, 40 percent of customers Female Sex Workers are adolescents and 60 percent of men who are married. The highest risk for 6.7 million men service users Women Sex range of contracting HIV / AIDS. Analyze sexual knowledge, permissive parenting, conformityand pornography with sexual behavior of teenagers who use the services of Female Sex Workers in Bandungan. Methods this research is quantitative with cross sectional design with primary and secondary data. Variable research include sexual knowledge, permissive parenting, conformity peers, pornography and teenagers who use the services of Female Sex Workers. Results showed no significant association between sexual knowledge (p = 0.002), permissive parenting (0,001), conformity peers (0,013), pornography (0,000) to the behavior of adolescents who use the services of Female Sex Workers in Bandungan. The results of logistic regression showed that pornography has a very strong influence on teenagers who use the services of WPS (0,000) when compared to other factors. The conclusion in this study there was a significant relationship between the factors of sexual knowledge, permissive parenting, peer conformity, and pornography with sexual behavior of teenagers who use the services of Female Sex Workers in Bandungan Semarang. Multivariate analysis with logistic regression analysis revealed that only one factor pornography of the most dominant influence adolescents use sexual services
Full Text:
PDFReferences
Adikusumo, I. (2005). Sikap remaja terhadap seks bebas di Kota Negara : Perspektif kajian Budaya.
E-journal.Unud.Ac.Idabstrake_journal _rasmen.pdf (diakses tanggal 3 April 2016).
Azwar, Saifudin. (2005). SikapManusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2009).Sikap manusia teori dan pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Badan Pusat Statistik. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Kesehatan, MEASURE DHS, ICF International ,2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, Kesehatan Reproduksi Remaja
Baumrind, D. (2003). Effects of authoritative parental control on child behavior.University of California. Berkeley: EBESCO Publishing.
Baumrind,D. (2004). The influence of parenting style on adolescent competence and substance use.Journal of Early Adolescent, 11(1), 56- 95
BKKBN, 2010.Rakerda Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010, Semarang : BKKBN Prov. Jateng.
Pratama.Egy.(2014). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seks Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Di Sma Z Kota Bandung.Jurnal keperawatan.Vol II no. 2.Septemeber 2014. Diakses pada 25 April 2016
Geldard, K. dan Geldard.G. (2011). Konseling Remaja, Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Hurlock, E (2002). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan, Erlangga, Jakarta.
Kartini, Kartono (2003), Patologi Sosial, Jilid I. Jakarta: PT Rajawali.
Kartono, Kartini. (2011). Patologi Sosial 3: Gangguan-Gangguan Kejiwaan Cet.6. Jakarta. PT. Raja Grafindo.
Kementerian Kesehatan, (2010). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Monks, F. J., dkk., 2006. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Monks, F.J.- A.M.P. Knoers, Siti R.H. (2001). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Papalia, Diane E., et. al., (2015) Human Development (Psikologi Perkembangan), Terj. A K. Anwar, Kencana, Jakarta, Ed. 9.
Papalia, D.E, Olds, S.W. 2007. Human Development 10th Edition.New York : Mc GrawHill Companies,Inc.
Santrock, JW. 2002. Life-Span Development Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Terj. Tri Wibowo B.S., Kencana, Jakarta, Ed. 2, 2007.
Sarwono, S. W. 2003. Pergesaran Norma Perilaku Seksual Kaum Remaja. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Rajawali Press.
Sarwono, S. W. (2010). Psikologi Remaja, Edisi Revisi., Jakarta: PT Raja Grafindo.
Wawan A dan Dewi, M. 2010. Teori & Pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia.Yogyakarta : Nuha Medika.
Wibowo, Edi Mungin. Et al.2010. Panduan Penulisan Karya Imiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats